Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Daftar Sayuran dan Buah 'Kotor' yang Mengandung Pestisida Paling Tinggi

Aisyah Khoirunnisa   |   HaiBunda

Sabtu, 11 Oct 2025 15:50 WIB

Farmer spraying vegetable green plants in the garden with herbicides, pesticides or insecticides.
Ilustrasi sayuran/ Foto: Getty Images/valio84sl
Daftar Isi

Bunda, kabar tentang panduan belanja tahunan dari Environmental Working Group (EWG) telah keluar. Daftar Dirty Dozen 2025 yang berisi makanan yang direkomendasikan untuk Bunda beli secara organik kini sudah dirilis. Laporan ini, yang dirilis setiap tahun sejak 1995, bertujuan untuk menginformasikan konsumen tentang produk-produk yang memiliki residu pestisida paling banyak.

Namun, penting untuk memahami poin utamanya. Daftar Dirty Dozen ini mengurutkan produk berdasarkan residu pestisida, bukan berdasarkan apakah level residunya tidak aman. Mencuci produk dan mengonsumsi berbagai variasi sayur dan buah dapat membantu mengurangi risiko dan meningkatkan nutrisi keluarga Bunda.

Inilah daftar "dirty dozen" atau sayuran paling kotor yang mengandung pestisida

Dengan adanya buah dan sayuran baru yang diidentifikasi berpotensi membawa residu setiap tahun, penting bagi Bunda untuk memprioritaskan yang mana yang harus dibeli secara organik. Dengan naiknya harga kebutuhan, Bunda bisa fokus mengalokasikan dana organik hanya untuk yang paling rentan terkontaminasi.

Stroberi 

Stroberi secara konsisten berada di puncak daftar Dirty Dozen karena tanaman ini sangat rentan dan memerlukan beberapa jenis pestisida untuk melindunginya dari hama. Karena kulit stroberi sangat tipis, pestisida lebih mudah menembus daging buah. Ahli menyarankan untuk mempertimbangkan membeli stroberi organik.

Kubis keriting, kubis galisia, dan sawi hijau 

Menurut EWG, sayuran berdaun hijau seperti kubis keriting, kubis galisia, dan sawi hijau memiliki tingkat terdeteksi lebih dari lima pestisida berbeda, bahkan hingga 21 jenis pada satu sampel. Sayuran ini juga ditemukan mengandung herbisida DCPA, yang sedang ditinjau EPA karena risiko kesehatan.

Meski demikian, ahli gizi Jessica Ball, M.S., RD, menekankan bahwa sayuran ini memberikan serat, vitamin, dan mineral penting.

"Daripada menyarankan seseorang hanya membeli sayuran organik, saya akan mendorong orang untuk membeli sayuran yang sesuai dengan anggaran dan kebutuhan mereka," ujarnya.

Anggur 

Meskipun tidak tumbuh serendah beri lainnya, kulit tipis anggur membuatnya rentan menyerap pestisida yang disemprotkan. Namun, terlepas dari apakah Bunda membeli organik atau tidak, mengonsumsi anggur tetap menawarkan banyak manfaat kesehatan.

Persik 

EWG menemukan bahwa satu sampel persik dapat memiliki jejak hingga 19 pestisida berbeda, termasuk fungisida dan insektisida yang berbahaya bagi sistem saraf. Meskipun penting untuk mencuci kulitnya secara menyeluruh, Ball menyarankan untuk melawan keinginan mengupas persik karena kulitnya mengandung serat. Akan tetapi, jika tetap ingin dikupas, Bunda bisa mendapatkan kandungan serat yang sama dari makanan lain. 

Ceri 

Menggunakan larutan cuka saat mencuci ceri dapat membantu menghilangkan sejumlah besar pestisida yang disemprotkan. Buah ini juga dapat diolah menjadi berbagai macam makanan lezat. 

Nektarin 

Mirip dengan persik, nektarin memerlukan pestisida yang berat. EWG menemukan bahwa hampir 100 persen sampel nektarin konvensional mengandung dua atau lebih pestisida, baik pada kulit maupun di dalam daging buah. Meskipun demikian, Jessica Ball mencatat bahwa satu nektarin mengandung 10 persen kebutuhan serat harian Bunda, vitamin C, A, dan kalium, yang mendukung kesehatan jantung dan kekebalan tubuh.

Pir 

Pir termasuk di antara buah-buahan yang paling terkontaminasi pestisida pada tahun ini. Buah Pir termasuk di antara buah-buahan yang paling terkontaminasi pestisida pada daftar tahun ini. Analisis menunjukkan bahwa jumlah pestisida yang ditemukan pada buah pir meningkat tajam sejak tahun 2010.

Pada tahun 2010, hanya 3 persen sampel buah pir yang mengandung lima jenis pestisida atau lebih, namun angka tersebut kini sudah mencapai lebih dari 60 persen. 

Apel 

Apel konvensional sering disemprot dengan bahan kimia untuk mencegah memar kulit tepat setelah panen, saat disimpan di lingkungan dingin. Meskipun residu dilaporkan lebih rendah dari beberapa tahun lalu, lebih dari 50 persen apel masih memiliki residu kimia.

Blackberries

Blackberries baru ditambahkan ke daftar ini setelah USDA menguji beri hitam pada tahun 2023. Total 48 bahan kimia ditemukan di berbagai jenis sampel non-organik, termasuk zat yang mungkin bersifat karsinogenik pada manusia. Walau demikian, blackberries tetap memberikan nutrisi penting yang mendukung sistem kekebalan tubuh dan jantung.

Kentang 

Kentang mengandung jejak tinggi chlorpropham, pestisida yang digunakan untuk mencegah tunas selama penyimpanan. Walau begitu, kentang menawarkan pati resisten yang baik untuk usus dan membuat kenyang lebih lama.

Bayam 

Bayam secara konsisten memiliki residu pestisida terbanyak berdasarkan beratnya. Data tahun 2016 menunjukkan peningkatan tajam residu kimia pada bayam kemasan, dibandingkan data 2008-2009. 

Blueberries

Blueberries adalah salah satu dari empat jenis beri dalam daftar ini. Sama seperti stroberi, kulit tipisnya mudah menyerap pestisida. Jenis beri ini bisa mengandung sebanyak 17 tipe pestisida menurut EWG.

Meski laporan ini mengkhawatirkan, Ball menekankan bahwa jumlah residu pestisida yang terdeteksi seringkali berada di bawah batas aman yang ditoleransi oleh EPA, FDA, dan USDA. 

Ia menyarankan, daripada menghindari produk sehat karena harganya, Bunda bisa mengonsumsi variasi yang lebih banyak dan terhubung dengan petani lokal.

Selain itu lupa cuci bersih buah dan sayuran yang mengandung pestisida sebelum Bunda konsumsi ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda