Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Apa Itu Diet Ketogenik? Kenali Manfaat Sekaligus Bahayanya

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Senin, 06 Oct 2025 22:30 WIB

ketogenic diet with nutrition diagram,  low carb,  high fat healthy weight loss meal plan
Ilustrasi Apa Itu Diet Ketogenik? Kenali Manfaat Sekaligus Bahayanya/Foto: Getty Images/SewcreamStudio
Daftar Isi
Jakarta -

Selama beberapa tahun terakhir, Bunda pastinya sudah tidak asing lagi dengan jenis diet ketogenik, bukan?

Diet ini melibatkan konsumsi karbohidrat dalam jumlah yang sangat rendah dan menggantinya dengan lemak untuk membantu tubuh membakar lemak menjadi energi.

Ada pula manfaat kesehatannya antara lain penurunan berat badan dan mengurangi risiko penyakit tertentu.

Apa itu diet ketogenik?

Diet ketogenik merupakan diet yang berfokus pada kosumsi makanan yang rendah karbohidrat, berprotein sedang, dan tinggi lemak.

Dilansir dari laman Healthline, perkiraan persentase konsumsi yang melakukan diet ketogenik yakni karbohidrat sebesar 5-10 persen, protein sebesar 15-20 persen, serta lemak yang mencapai 70-75 persen.

Diet ini bertujuan untuk mengurangi rasa lapar dan meningkatkan rasa kenyang, yang dapat membantu saat mencoba menurunkan berat badan.

Manfaat diet ketogenik

Diet ketogenik memberikan beberapa manfaat yang mungkin Bunda dapatkan. Berikut beberapa di antaranya:

1. Mengurangi nafsu makan

Penelitian menunjukkan bahwa mengurangi karbohidrat juga dapat secara otomatis mengurangi nafsu makan dan asupan kalori Bunda

2. Menghasilkan lebih banyak penurunan berat badan

Mengurangi karbohidrat adalah salah satu cara paling sederhana dan efektif untuk menurunkan berat badan.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang menjalani diet rendah karbohidrat lebih banyak kehilangan berat badan dan lebih cepat daripada mereka yang menjalani diet rendah lemak.

3. Menurunkan kadar gula darah dan insulin

Diet ketogenik juga dapat sangat membantu bagi penderita diabetes dan resistensi insulin, yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia.

Penelitian membuktikan bahwa pemotongan karbohidrat menurunkan kadar gula darah dan insulin secara drastis.

4. Menurunkan tekanan darah

Tekanan darah tinggi, atau hipertensi, merupakan faktor risiko signifikan untuk banyak penyakit, termasuk penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal.

Diet rendah karbohidrat adalah cara yang efektif untuk menurunkan tekanan darah, yang seharusnya mengurangi risiko penyakit ini dan membantu hidup jauh lebih lama.

5. Efektif melawan sindrom metabolik

Sindrom metabolik adalah suatu kondisi yang sangat berkaitan dengan risiko diabetes dan penyakit jantung. Namun, diet rendah karbohidrat sangat efektif dalam mengobati kondisi tersebut.

6. Mengobati epilepsi

Epilepsi merupakan penyakit metabolisme, dan neuron, atau sel-sel hiperexcitable, di otak yang menyebabkan kejang.

Dilansir dari laman detikcom, epilepsi biasanya mengganggu kesadaran secara mendadak. Penderita langsung normal kembali usai terjadi serangan.

Ahli nutrisi Miho Hatanaka, RDN, LD., menjelaskan bahwa diet keto bisa mengurangi atau mencegah kejang pada anak-anak dan orang dewasa dengan epilepsi yang resistan terhadap obat atau refraktori, yang tidak menanggapi perawatan medis.

7. Membantu penyakit kanker

Diet keto juga dapat membantu memperlambat pertumbuhan tumor. Oleh karena itu, saat ini penerapan diet keto sedang dieksplorasi sebagai pengobatan tambahan untuk mengatasi kanker.

Efek samping dan bahaya diet ketogenik

Dilansir dari laman Medical News Today, diet ketogenik efektif dalam mendorong penurunan berat badan pada tikus dengan obesitas, tetapi masih memiliki dampak negatif pada kesehatan metabolisme

Untuk memahami dampak diet ketogenik pada individu dengan kondisi yang sudah ada sebelumnya seperti obesitas atau diabetes, para peneliti meneliti dampak pemberian diet ketogenik pada model tikus obesitas.

Meskipun diet ketogenik mampu menurunkan berat badan pada tikus, mereka tetap menunjukkan kadar lipid darah yang tinggi dan gangguan regulasi glukosa.

Khususnya, diet rendah lemak lebih efektif dalam menurunkan berat badan pada tikus obesitas sekaligus meningkatkan kadar lipid darah dan regulasi glukosa.

Dengan kata lain, meskipun diet ketogenik mungkin efektif dalam mendorong penurunan berat badan pada tikus obesitas, diet ini dikaitkan dengan efek samping pada kesehatan metabolisme.

Sebaliknya, diet rendah lemak mungkin lebih efektif daripada diet ketogenik dalam mendorong penurunan berat badan sekaligus meningkatkan kesehatan metabolisme.

Selain itu mereka yang menjalani diet ketogenik ketat selama beberapa tahun juga ada yang mengalami kejadian jantung serius, termasuk serangan jantung. Hal ini tidak mengherankan, mengingat diet ketogenik seringkali mengandung lemak jenuh dalam jumlah tinggi dan sangat sedikit serat, kombinasi yang dapat menyebabkan sembelit, kekurangan nutrisi, disbiosis usus, dan peningkatan risiko penumpukan plak di arteri.

Orang yang tidak disarankan menjalani diet ketogenik

Bagi sebagian orang, diet ketogenik dapat membahayakan, meskipun dipantau secara ketat. Dilansir dari laman CNN Indonesia, berikut beberapa orang yang tidak disarankan menjalani diet ketogenik:

  • Orang dengan risiko kardiovaskular: Asupan tinggi lemak dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti gagal jantung.
  • Ibu hamil: Memotong kelompok makanan tertentu membuat ibu hamil sulit mendapatkan nutrisi yang tepat demi menjaga kehamilannya.
  • Ibu menyusui: Diet ketogenik memotong asupan makanan kaya air seperti buah dan beberapa sayuran, ibu menyusui berisiko tinggi mengalami dehidrasi.
  • Orang dengan gangguan pencernaan: Lantaran diet keto umumnya juga rendah serat, beberapa kasus pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar, asupan serat justru menjadi kunci.
  • Orang dengan risiko osteoporosis: Diet ketogenik dapat menyebabkan menurunnya kadar mineral pada tulang.
  • Orang dengan diabetes: Jika menggunakan insulin untuk mengelola diabetes, mengurangi asupan karbohidrat bisa menyebabkan penurunan gula darah yang drastis dan berbahaya.

Nah, itulah beberapa hal yang dapat Bunda ketahui tentang diet ketogenik dari manfaat hingga efek samping dan bahayanya. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda