Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Waspada, Makanan 'Western Diet' Ternyata Bisa Merusak Ingatan Seseorang

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 25 Sep 2025 22:40 WIB

Ilustrasi Makanan Tidak Sehat
Ilustrasi Western Diet/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Farknot_Architect
Jakarta -

Pola makan 'western diet' identik dengan bahan makanan yang kaya tepung dan gula. Beberapa menu 'western diet' yang cukup populer adalah makanan ultra-processed atau olahan, seperti burger keju, kentang goreng, dan es krim.

Mengonsumsi makanan 'western diet' ternyata dapat berbahaya bagi kesehatan, Bunda. Pakar bahkan menyebut bahwa jenis makanan tersebut dapat merusak ingatan seseorang.

Seperti diketahui, ingatan berpusat pada otak. Nah, untuk bekerja dengan optimal, otak membutuhkan pasokan nutrisi, antioksidan, dan lemak sehat. Dilansir New York Post, makanan seperti ikan berlemak, buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan, telah terbukti mendukung struktur, fungsi, dan daya ingat otak.

Di sisi lain, konsumsi makanan cepat saji berlemak tinggi secara terus-menerus dapat merusak kemampuan otak untuk memproses memori, yang berpotensi meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif seperti demensia dan Alzheimer. Demikian hasil studi terbaru yang dilakukan oleh UNC School of Medicine dan diterbitkan di jurnal Neuron.

Menurut studi, mengonsumsi makanan ultra-olahan dalam beberapa hari dapat memicu sekelompok sel otak yang disebut interneuron CCK menjadi terlalu aktif dengan mengganggu metabolisme gula di otak. Hiperaktivitas tersebut dapat mengganggu pemrosesan memori baru di hipokampus otak.

"Kami tahu bahwa pola makan dan metabolisme dapat memengaruhi kesehatan otak, tetapi kami tidak menyangka akan menemukan kelompok sel otak yang spesifik dan rentan seperti itu, yaitu interneuron CCK di hipokampus, yang secara langsung terganggu oleh paparan pola makan tinggi lemak dalam jangka pendek," kata peneliti utama dan profesor farmakologi, Juan Song.

"Paling mengejutkan adalah betapa cepatnya sel-sel ini mengubah aktivitasnya sebagai respons terhadap berkurangnya ketersediaan glukosa, dan bagaimana perubahan ini saja sudah cukup untuk mengganggu daya ingat," sambungnya.

Beberapa kondisi medis, seperti obesitas, penyakit kronis dan progresif, diketahui dapat membahayakan kesehatan otak dengan mengurangi aliran darah, mengecilkan volume otak, dan memicu neuroinflamasi.

Hasil studi temukan bahaya 'Western diet'

Dalam studi ini, Song dan rekan-rekannya menggunakan tikus sebagai subjek penelitian. Tikus-tikus tersebut diberikan makanan tinggi lemak yang menyerupai Western food.

Hasilnya, hanya dalam waktu empat hari atau jauh sebelum obesitas terjadi, para peneliti menemukan bahwa interneuron CCK pada tikus-tikus tersebut telah menjadi aktif secara abnormal.

Namun, penelitian ini juga menyimpulkan hal positif, yakni puasa intermiten atau tidak makan selama jangka waktu tertentu, mampu menangkal efek konsumsi makanan tinggi lemak dengan menenangkan interneuron CCK dan meningkatkan fungsi memori. Penggunaan obat-obatan juga bisa menjadi alat yang efektif untuk mengatasi dampak mengonsumsi makanan tinggi lemak.

Menurut peneliti, tubuh beralih dari mengandalkan gula untuk energi menjadi membakar lemak yang tersimpan selama periode puasa. Di sisi lain, memulihkan ketersediaan gula dalam tubuh dapat menjadi kunci untuk menormalkan aktivitas interneuron CCK, demikian pula dengan mengurangi aktivitas atau ekspresi protein piruvat kinase M2.

Perlu diketahui, protein piruvat kinase M2 (PKM2) adalah enzim yang mengatur langkah terakhir dalam proses metabolisme, yakni mengubah gula menjadi energi. Sementara itu, penggunaan obat-obatan seperti metformin dan rapamycin telah terbukti dapat memengaruhi enzim ini.

Tim peneliti berencana untuk meneliti lebih lanjut kaitan antara diet tinggi lemak dan pengaruhnya pada Alzheimer atau jenis demensia yang paling umum dialami seseorang. Para peneliti juga akan menyelidiki diet yang meningkatkan regulasi glukosa otak untuk melihat apakah diet tersebut dapat menawarkan manfaat perlindungan bagi tubuh.

Demikian dampak 'Western diet' pada kesehatan otak, termasuk bisa merusak ingatan seseorang. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda