
moms-life
Jam Terbaik Melamar Kerja Lewat E-mail agar Dilirik HRD, Jangan Salah Waktu!
HaiBunda
Jumat, 26 Sep 2025 06:00 WIB

Daftar Isi
Bunda ingin melamar kerja lagi? Ketahui jam terbaik melamar kerja lewat e-mail agar bisa dilirik HRD.
Memasuki dunia kerja di era digital membuat proses rekrutmen kini semakin cepat dan praktis. Salah satu cara yang paling umum digunakan pencari kerja dengan mengirimkan lamaran melalui e-mail.
Meski terlihat sederhana, ternyata waktu pengiriman lamaran bisa berpengaruh besar terhadap peluang dilirik oleh HRD. Banyak pelamar yang tidak menyadari bahwa HRD atau perekrut memiliki jam-jam tertentu di mana mereka lebih fokus memeriksa e-mail sehingga lamaran yang masuk pada waktu tepat berpotensi lebih besar untuk dibuka dibandingkan terselip di antara ratusan e-mail lainnya.
Selain isi lamaran yang harus profesional, pemilihan jam terbaik juga menjadi strategi penting. Sama halnya dengan panggilan kerja atau job offer call, perusahaan biasanya punya kebiasaan tertentu dalam menjadwalkan aktivitas rekrutmen.
Jika Bunda salah memilih waktu, bisa saja lamaran tenggelam atau dianggap kurang prioritas. Untuk itu, memahami kapan waktu yang tepat mengirim lamaran bisa menjadi kunci untuk memenangkan persaingan di dunia kerja yang semakin ketat.
Fakta menariknya, HRD juga ternyata memiliki kecenderungan membaca e-mail lamaran pada jam-jam produktif mereka. Dengan memanfaatkan momentum ini, peluang lamaran Bunda dibaca lebih cepat tentu akan semakin besar.
Jam terbaik melamar kerja lewat e-mail agar dilirik HRD
Mengutip Indeed dan Job Skills, mari pahami jam terbaik mengirimkan lamaran kerja.
1. Mid-morning: waktu paling ideal
Pukul 10:00 hingga 11:00 pagi sering dianggap sebagai waktu emas untuk mengirim lamaran. Pada waktu ini, HRD biasanya sudah menyelesaikan pekerjaan administratif pagi hari, seperti membalas e-mail penting, mengatur agenda, atau melakukan rapat singkat.
Mereka mulai punya waktu lebih longgar untuk membuka lamaran yang masuk. Mengirim lamaran diwaktu mid-morning juga menunjukkan bahwa Bunda melamar pada waktu produktif, bukan di luar jam kerja.
Hal tersebut memberi kesan bahwa Bunda serius dan terorganisir dalam mencari pekerjaan. Jadi, jangan tunda hingga sore hari karena e-mail Bunda bisa tertumpuk dengan pekerjaan akhir hari HRD.
2. Siang hari saat istirahat
Waktu siang hari, sekitar pukul 12:00 hingga 13:00 juga bisa menjadi pilihan tepat. Banyak HRD yang memanfaatkan waktu makan siang untuk mengecek e-mail ringan atau sekadar melihat daftar pelamar baru.
Meski tidak selalu menjadi prioritas, lamaran yang masuk pada jam ini tetap berpeluang besar untuk dibuka karena HRD karena punya jeda sejenak dari rutinitas pekerjaan. Namun penting diingat bahwa siang hari merupakan waktu transisi.
Walau e-mail Bunda mungkin dibuka, belum tentu langsung diproses. Oleh sebab itu, gunakan strategi ini jika memang tidak sempat melamar pagi hari.
3. Akhir waktu kerja, sekitar pukul 16:00
Menjelang akhir jam kerja, banyak HRD yang ingin menutup hari dengan menuntaskan daftar pekerjaannya. Pukul 16:00 menjadi momen di mana mereka mungkin sengaja memeriksa kembali e-mail masuk untuk memastikan tidak ada hal penting yang terlewat.
Di sinilah lamaran Bunda bisa lebih mudah terlihat. Selain itu, mengirim e-mail pada waktu ini juga bisa membuat HRD menandai lamaran Bunda diproses keesokan harinya.
Dengan catatan, jangan terlalu mepet dengan jam pulang kerja karena besar kemungkinan e-mail baru dibuka esok hari atau bahkan tertutup e-mail baru yang masuk.
4. Hindari mengirim terlalu pagi atau malam
Banyak pencari kerja yang mengira semakin cepat mengirim e-mail pagi buta akan semakin baik. Faktanya, lamaran yang dikirim terlalu pagi (sebelum jam kerja dimulai) berisiko tenggelam di antara e-mail lain yang masuk saat HRD mulai bekerja.
Sama halnya jika Bunda mengirim e-mail larut malam, kemungkinan besar tidak akan langsung dibaca dan justru kalah prioritas dibanding e-mail pagi. Strategi yang lebih aman tetap mengirim lamaran pada waktu kerja normal, antara pukul 10:00 hingga 15:00.
Dengan begitu, lamaran Bunda punya peluang lebih besar untuk diperhatikan dan tidak tercecer di antara tumpukan email.
5. Hari terbaik mengirimkan lamaran
Selain jam, hari pengiriman lamaran juga penting diperhatikan. Berdasarkan kebiasaan HRD, hari Selasa hingga Kamis dianggap paling strategis.
Hari Senin biasanya terlalu sibuk dengan agenda rapat dan administrasi. Sementara hari Jumat cenderung sudah fokus menyelesaikan pekerjaan menjelang akhir pekan.
Mengirim lamaran hari Selasa atau Kamis memberi kesempatan bagi HRD untuk meninjau lebih tenang. Bahkan jika dikirim hari Kamis, Bunda memberi ruang bagi HRD untuk meninjau lamaran selama akhir pekan dan menindaklanjutinya pada awal minggu berikutnya.
Tips agar lamaran lebih dilirik HRD
Selain mengatur jam dan hari terbaik, ada beberapa strategi tambahan agar lamaran Bunda tidak hanya sekadar dibuka, tapi juga diperhatikan serius. Pertama, pastikan subjek e-mail jelas dan profesional, misalnya: 'Lamaran Pekerjaan – [Posisi yang Dilamar] – [Nama Bunda]'.
Kedua, jangan lupa sertakan cover letter singkat di body e-mail agar HRD langsung mendapat gambaran siapa Bunda. Selain itu, persiapkan juga dokumen dengan format rapi (PDF lebih disarankan) agar mudah dibaca di berbagai perangkat.
Jika memungkinkan, kirim lamaran sesuai instruksi lowongan kerja karena HRD biasanya menilai kepatuhan kandidat dari hal-hal kecil seperti ini. Dengan kombinasi waktu pengiriman yang tepat dan isi lamaran yang profesional, peluang Bunda untuk dilirik tentu akan semakin besar.
Jadi, jangan anggap remeh soal waktu dalam melamar kerja lewat e-mail. Mengirim pada waktu kerja produktif, terutama antara pukul 10:00 hingga 15:00, pada hari Selasa atau Kamis, bisa menjadi strategi jitu agar lamaran Bunda benar-benar diperhatikan HRD.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
7 Cara Menghadapi Stres Ketidakpastian Karier saat Ini

Mom's Life
11 Tips Karier Melejit di Tempat Kerja

Mom's Life
Mengenal Istilah Loud Quitting di Dunia Kerja, Pengertian dan Alasan Mengapa Itu Terjadi

Mom's Life
10 Tips Bekerja Sambil Urus Anak yang Minim Stres, Dicoba ya Bun

Mom's Life
Studi: Benci dengan Pekerjaan Diam-diam Merusak Kesehatan


5 Foto
Mom's Life
5 Potret Anak Artis Tinggal di Luar Negeri di Usia Muda, Ada yang Berkarier di AS
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda