Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Penderita Diabetes Pantang Makan Buah, Mitos atau Fakta?

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Jumat, 12 Sep 2025 17:40 WIB

healthy and beautiful asian woman smile happiness with bowl of fresh fruit diet and eat  good nutrition healthy ideas concept
Ilustrasi penderita diabetes makan buah/ Foto: Getty Images/whyframestudio
Daftar Isi
Jakarta -

Bunda penderita diabetes mungkin pernah mengalami dilema saat ingin mengonsumsi buah. Hal ini karena ada anggapan bahwa mengonsumsi buah dapat meningkatkan gula darah. Lalu apakah benar penderita diabetes pantang makan buah? Yuk, simak penjelasan dokter berikut ini.

Mengonsumsi buah dapat meningkatkan gula darah ternyata pandangan keliru, Bunda. Hal ini kemudian memunculkan berbagai mitos, sehingga sebagian penderita diabetes ragu untuk mengonsumsi buah.

Mitos soal konsumsi buah pada penderita diabetes

Untuk meluruskan hal tersebut, dr. Roy Panusunan Sibarani, Sp.PD-KEMD, FES, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Endokrin, Metabolik, dan Diabetes di Mayapada Hospital Kuningan, memberikan penjelasan fakta medis agar penderita diabetes dapat tetap menikmati manfaat buah dengan cara yang sehat dan aman.

1. Mitos 1: Penderita diabetes harus stop makan buah karena dianggap menaikkan gula darah.

Faktanya, buah mengandung fruktosa, serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang bermanfaat bagi daya tahan tubuh, kesehatan jantung, dan pencegahan komplikasi. Asalkan jenis, porsi, dan cara konsumsinya diperhatikan ya, Bunda.

2. Mitos 2: Semua jenis buah dapat meningkatkan gula darah.

Tidak semua buah memiliki kandungan gula yang sama. Buah dengan indeks glikemik rendah seperti apel, pir, stroberi, dan jeruk lebih aman karena tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis

3. Mitos 3: Minum jus buah jauh lebih baik dan menyehatkan

Dijelaskan oleh dr. Roy, jus buah, terutama yang ditambah gula, bisa menaikkan gula darah lebih cepat karena seratnya hilang. Bunda disarankan konsumsi buah utuh untuk menjaga serat, vitamin, mineral, yang membantu mengontrol gula darah.

4. Mitos 4: Buah pisang, mangga, dan durian tidak boleh dikonsumsi penderita diabetes.

Buah-buahan tropis memang memiliki kandungan gula lebih tinggi, namun tetap aman dikonsumsi selama porsinya wajar dan tidak dikonsumsi bersamaan dengan sumber karbohidrat lain.

Selain meluruskan mitos-mitos di atas, dr. Roy juga menekankan pentingnya memahami indeks glikemik (IG).

"IG menunjukkan seberapa cepat makanan berkarbohidrat dapat meningkatkan kadar gula darah setelah dikonsumsi. Dengan memahami hal ini, mereka bisa memilih buah dengan IG rendah-sedang dan porsi yang aman," ujar dr. Roy.

Tingkatan indeks glikemik pada buah-buahan

Ia kemudian menjelaskan tingkatan indeks glikemik pada buah-buahan sebagai berikut:

  • IG rendah (≤55) meningkatkan gula darah secara perlahan sehingga lebih aman bagi penderita diabetes, misalnya apel, pir, stroberi, jeruk, kiwi.
  • IG sedang (56-69) menaikkan gula darah dengan kecepatan sedang, misalnya pepaya, nanas, pisang matang.
  • IG tinggi (≥70) cepat meningkatkan gula darah sehingga perlu dibatasi, seperti semangka, mangga matang, kurma, buah kering manis.

Untuk mengonsumsi buah dengan aman, penderita diabetes sebaiknya memilih buah rendah IG, seperti apel, jeruk, kiwi, pir, atau beri, membatasi porsinya sekitar satu genggam tangan per porsi. Lalu, kombinasikan buah dengan sumber protein atau lemak sehat misalnya, apel dengan kacang almond. Atur waktu konsumsi buah di antara waktu makan sebagai camilan, bukan langsung setelah makan besar.

Namun, penderita diabetes kini juga bisa berkonsultasi langsung dan pendampingan gaya hidup sehat dengan tenaga medis ahli, salah satunya di Sugar Clinic Mayapada Hospital. Layanan ini juga menyediakan pemeriksaan skrining berbasis AI, pemeriksaan gula darah (HbA1c dan kolesterol) untuk mendeteksi risiko prediabetes dan diabetes serta menjaga metabolisme tubuh.

Sugar Clinic tersedia di beberapa unit Mayapada Hospital, termasuk di Jakarta Selatan (Lebak Bulus dan Kuningan), Tangerang, Bandung, dan Surabaya. Anda dapat melakukan booking skrining, jadwal konsultasi dokter, dan mengakses layanan darurat melalui fitur Emergency Call di aplikasi MyCare.

MyCare juga menawarkan fitur Health Articles & Tips yang menyediakan informasi kesehatan terkini, serta fitur Personal Health yang terintegrasi dengan Health Access dan Google Fit untuk memantau aktivitas seperti langkah, kalori, detak jantung, dan BMI.
Unduh MyCare sekarang dan kumpulkan reward point untuk mendapatkan potongan harga pada berbagai pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital.

(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda