Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Alami Nyeri Dada setelah Olahraga, Tanda Masalah Jantung atau Gejala Asam Lambung?

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Rabu, 10 Sep 2025 19:00 WIB

Portrait of Asian woman wearing earphones listening to music was sick with chest pain at park. Woman exercise at park suffering from painful chest.
Ilustrasi nyeri dada setelah olahraga/ Foto: Getty Images/champja
Jakarta -

Bunda pernah mengalami nyeri dada setelah olahraga? Tentunya hal ini sering bikin panik karena gejalanya mirip serangan jantung. Padahal, penyebabnya bisa karena asam lambung atau cedera otot.

Meski terlihat sama, dr. Samuel Sudanawidjaja, Sp.JP, FIHA, FSCAI selaku Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Mayapada Hospital Surabaya menekankan pentingnya mengenali perbedaan gejala agar bisa ditangani sejak awal. Nyeri dada saat berolahraga sering dialami akibat cedera pada otot dada dan dinding dada (costochondritis) dari gerakan berulang.

"Nyerinya terasa tajam, terutama saat dada ditekan atau menarik napas dalam," tuturnya.

Nyeri dada juga bisa disebabkan oleh masalah jantung, seperti angin duduk (angina) atau serangan jantung, yang terjadi saat otot jantung kekurangan oksigen karena aliran darah terganggu.

"Gejalanya berupa rasa tertekan, sesak, atau nyeri menjalar ke lengan kiri, yang biasanya membaik saat istirahat," kata dr. Samuel.

Meski demikian, nyeri dada tidak selalu berasal dari jantung, Bunda. Gangguan pencernaan, seperti asam lambung (GERD), juga bisa jadi pemicunya. Terutama jika Bunda beraktivitas fisik setelah makan, ditandai sensasi terbakar di dada (heartburn) yang menjalar ke tenggorokan.

"Kondisi ini tidak berkaitan langsung dengan kerja jantung dan biasanya tidak disertai sesak napas berat atau pusing, namun kerap kali diiringi perut kembung, sendawa berlebihan, atau rasa begah," ujar dr. Samuel.

Beda nyeri dada akibat jantung dengan GERD

Meski sama-sama menimbulkan nyeri dada, ada perbedaan khas antara masalah jantung dan GERD. Dokter Samuel menjelaskan, nyeri dada akibat jantung biasanya muncul saat berolahraga dan mereda saat aktivitas dihentikan.

"Sedangkan nyeri akibat GERD lebih sering muncul setelah makan atau saat berbaring, dan dapat berkurang ketika duduk tegak atau setelah mengonsumsi obat antasida," tutur dr. Samuel.

Lalu kapan sebaiknya Bunda waspada? Menurut Dokter Samuel, segera cari pertolongan medis jika nyeri dada terasa berat atau seperti ditekan dan menjalar ke lengan kiri, rahang, atau punggung.

"Perhatikan juga jika keluhan disertai sesak napas, keringat dingin, atau pusing, terutama bila tidak membaik meskipun sudah istirahat atau terjadi pada Anda yang memiliki riwayat penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kolesterol, atau diabetes," katanya.

Tips cegah nyeri dada saat olahraga

Walau Bunda perlu waspada, nyeri dada saat berolahraga bisa dicegah.

  1. Sebelum olahraga, beri jeda 1,5-2 jam setelah makan besar agar pencernaan tidak terbebani.
  2. Lakukan pemanasan yang cukup.
  3. Pastikan minum air secukupnya, dan jangan paksa tubuhmu, terutama jika belum terbiasa dengan aktivitas fisik intens.
  4. Tak kalah penting, lakukan pemeriksaan berkala, terutama yang memiliki riwayat jantung atau pencernaan guna mendeteksi potensi gangguan sejak dini.

Alih-alih Bunda terus menebak-nebak penyebab nyeri dada, segera pastikan ke Chest Pain Unit Mayapada Hospital, yang dirancang untuk mendeteksi penyebab nyeri dada secara cepat dan akurat, serta diberikan secara GRATIS apabila setelah evaluasi awal tidak ditemukan tanda gangguan jantung.
Bagi pasien yang terindikasi memiliki masalah jantung akan mendapat rujukan cepat ke dokter spesialis atau subspesialis untuk penanganan lebih lanjut sesuai protokol medis.

Jika gejala mengarah pada serangan jantung, tim Cardiac Emergency Mayapada Hospital 24 Jam siap memberikan tindakan Primary PCI dengan protokol door to balloon di bawah 90 menit, sebagai standar emas dalam penyelamatan nyawa pada serangan jantung akut.

Cardiovascular Center Mayapada Hospital mampu menangani masalah jantung, dari yang ringan hingga kompleks secara komprehensif dan berstandar internasional, mulai dari pencegahan, deteksi dini, diagnosis, intervensi jantung, bedah jantung, dan rehabilitasi jantung, didukung tim dokter multidisiplin berpengalaman dan teknologi mutakhir.

Untuk booking skrining jantung bisa melalui call center 150770 atau aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital. MyCare juga memiliki fitur Health Articles & Tips berisikan informasi seputar kesehatan jantung, serta fitur Personal Health, yang terhubung dengan Health Access dan Google Fit, untuk memantau jumlah langkah harian, kalori, detak jantung, hingga BMI.

Unduh MyCare sekarang dan dapatkan poin reward potongan harga untuk berbagai jenis pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital.

(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda