
moms-life
Viral Tren Diet Fibermaxxing, Kenali Manfaat Sekaligus Risikonya
HaiBunda
Kamis, 11 Sep 2025 06:00 WIB

Daftar Isi
Bunda pernah mendengar diet fibermaxxing? Tren diet yang viral di TikTok ini diyakini dapat membantu penurunan berat badan hingga menurunkan risiko penyakit kronis.
Seperti namanya, diet fibermaxxing berfokus pada pola makan tinggi fiber atau serat. Seperti diketahui, serat merupakan jenis makanan yang dapat menjaga kesehatan saluran cerna, mencegah penyakit kronis, hingga membantu dalam program penurunan berat badan.
Apa itu diet fibermaxxing?
Mengutip Healthline, diet fibermaxxing berfokus pada penambahan serat secara sadar ke dalam makanan dan camilan sepanjang hari untuk memastikan seseorang mendapatkan asupan yang cukup.
Dibandingkan dengan banyak tren diet yang tidak aman dan tidak didukung secara ilmiah yang marak di media sosial, fibermaxxing pada dasarnya merupakan diet dengan arah yang sangat positif bila menyesuaikan pola makan masyarakat. Tren ini juga sejalan dengan saran diet umum yang ditawarkan oleh banyak ahli diet terdaftar dan tenaga kesehatan profesiona.
Rekomendasi serat makanan umumnya bervariasi berdasarkan usia dan jenis kelamin. Namun, kisaran umumnya antara 25 hingga 38 gram per hari, dengan batas bawah untuk perempuan dan batas atas untuk laki-laki. Angka tersebut akan menurun untuk orang di atas usia 50 tahun.
Manfaat diet fibermaxxing
Diet fibermaxxing didasarkan pada gagasan bahwa serat dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Pola makan tinggi serat dianggap dapat menutrisi bakteri baik di usus, sehingga bisa mengurangi peradangan dan mendukung kesehatan saluran cerna lebih baik.
Pola makan dengan diet fibermaxxing juga membantu penurunan berat badan dengan membuat Bunda kenyang lebih lama. Seperti diketahui, konsumsi serat dapat mengurangi jumlah kalori yang diserap oleh tubuh.
Mengutip Times of India, serat memperlambat pencernaan, membantu menstabilkan kadar gula darah dan menjaga energi tetap stabil, terutama bermanfaat bagi mereka yang mengalami resistensi insulin, PCOS, atau kelelahan kronis.
Konsumsi serat yang cukup dapat mendukung penurunan berat badan, Bunda. Serat mendukung pencernaan yang sehat, yang pada gilirannya dapat membantu mengatur hormon, termasuk hormon yang memengaruhi suasana hati dan berat badan.
Serat juga membantu mengelola kadar gula darah dan kolesterol, menjadikannya sumber daya yang berpotensi dalam mengurangi risiko penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. Asupan serat yang tinggi juga dikaitkan dengan penurunan risiko kanker kolorektal. Serat pangan juga telah terbukti memainkan peran protektif terhadap beberapa jenis kanker.
Studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Jama Network Open pada Mei 2025 menunjukkan bahwa asupan serat pangan dan karbohidrat kompleks yang lebih tinggi dikaitkan dengan penuaan yang sehat dan umur panjang pada perempuan.
Saran menu makan dalam diet fibermaxxing
Diet fibermaxxing dapat diatur dalam pola makan harian. Berikut beberapa tipsnya:
- Di menu sarapan, Bunda dapat mengganti sereal manis dengan oat atau puding chia seed. Bunda juga dapat mengonsumsi smoothie yang ditambahkan biji rami dan biji chia.
- Bunda dapat memilih biji-bijian utuh dalam menu makan, seperti gandum utuh, quinoa, millet, atau beras merah.
- Konsumsi makanan berwarna-warni dalam isi piring, seperti sayuran dan buah-buahan. Sertakan kacang-kacangan seperti buncis, kacang hitam, dan lentil.
- Minum banyak cairan untuk menghindari perut kembung dan mendukung kesehatan pencernaan.
Risiko diet fibermaxxing
Diet fibermaxxing mungkin tidak dianjurkan untuk semua orang. Pasalnya, diet ini dapat menghilangkan kelompok nutrisi penting lain, seperti protein, karbohidrat, dan lemak.
Mengonsumsi terlalu banyak serat terlalu cepat, terutama tanpa cukup air, juga dapat menyebabkan perut kembung, kram, dan sembelit. Serat berlebih juga dapat menyebabkan penumpukan gas yang dapat keluar tiba-tiba, Bunda.
Peningkatan serat yang tiba-tiba atau berlebihan, terutama tanpa asupan cairan yang memadai, dapat menyebabkan kembung, gas, kram perut, dan bahkan sembelit atau diare. Jika Bunda konsumsi serat melebihi 50 gram per hari, terutama dari suplemen atau makanan olahan berserat sangat tinggi, dapat menghambat penyerapan mineral penting seperti kalsium, zat besi, dan seng.
Tanda-tanda peringatannya dapat meliputi kembung yang terus-menerus, buang air besar tidak teratur, atau rasa berat setelah makan. Perlu dicatat, diet tinggi serat mungkin tidak cocok untuk semua orang, terutama mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti short bowel syndrome, prolaps panggul, dan masalah di usus.
Orang dengan kondisi usus seperti sindrom iritasi usus besar, pertumbuhan bakteri usus halus yang berlebihan atau small intestinal bacterial overgrowth (SIBO) dan penyakit radang usus, mungkin perlu mengurangi asupan serat untuk sementara waktu, kemudian menambahkan lebih banyak serat ke dalam pola makan mereka secara perlahan untuk mencegah gejala-gejala masalah usus yang merugikan.
Secara umum, tren ini merupakan ide bagus untuk mendorong peningkatan asupan serat, sehingga mencegah masalah pencernaan di masa depan. Namun, mungkin diet ini tidak cocok untuk semua orang.
Demikian penjelasan tentang diet fibermaxxing yang diklaim bisa membantu menurunkan berat badan. Semoga informasi ini bermanfaat.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
7 Tips Cegah Gagal Diet Saat Natal, Makan Pakai Piring Kecil!

Mom's Life
Ingin Turunkan Berat Badan? Coba 12 Cara Diet Alami Ini, Bun

Mom's Life
Tips Diet Ala Instruktur Pound Fit, Bisa Susut Hingga 24 Kg

Mom's Life
Tips Sehat Menurunkan Berat Badan Tanpa Konsumsi Pelangsing

Mom's Life
7 Langkah Turunkan Berat Badan 10 Kg dalam 2 Bulan, Pakai Aturan 80-20


7 Foto
Mom's Life
7 Potret Before-After Aurel Hermansyah Usai Diet Turun 18 Kg, Kuncinya Niat Bun
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda