Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

5 Fakta Viral UMKM District Blok M Kompak Pamit, Ada Apa Sebenarnya?

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Kamis, 04 Sep 2025 14:50 WIB

Ilustrasi blok M
Ilustrasi Fakta Viral UMKM District Blok M Kompak Pamit, Ada Apa Sebenarnya?/Foto: Getty Images/fadfebrian
Daftar Isi
Jakarta -

Bunda yang kerap berkunjung ke District Blok M di akhir pekan, mungkin sudah tidak asing lagi bahwa tempat itu memiliki beragam wisata kuliner UMKM yang cukup populer dengan cita rasa lezatnya.

Namun, belakangan ini tengah menjadi sorotan publik karena para penjual kompak tutup warung dari tempat tersebut.

Kabar ini diketahui melalui sebuah video viral di TikTok milik gerai Ice WS. Dalam keterangannya, mereka berharap segera mendapat tempat baru yang lebih nyaman.

“Lekas bangkit, semoga kita bisa cepat pindah ke tempat baru yang lebih nyaman dan penuh berkah. Amin,” tulis pihak Ice WS, dikutip dari laman detikcom, Rabu (3/9/2025).

Tentu saja hal ini memicu tanda tanya masyarakat tentang apa yang sebenarnya terjadi dengan salah satu tempat wisata kuliner ini, Bunda. Lantas apa yang sebenarnya terjadi?

Fakta viral UMKM District Blok M kompak pamit

Untuk menjawab pertanyaan Bunda, berikut sejumlah fakta yang dapat diketahui tentang tutupnya UMKM di District Blok M:

1. District Blok M sempat hampir terbengkalai

Tahukah Bunda? District Blok M yang kini ramai pengunjung itu ternyata sempat hampir terbengkalai. Namun, bangkit kembali akhir 2024 dengan hadirnya banyak gerai UMKM makanan.

Kawasan District Blok M atau juga disebut Blok M Plaza 2 itu berada di samping terminal persis. Awalnya hanya diisi oleh banyak toko sepatu, jam, dan kacamata, tetapi kemudian sepi penjual dan terlihat kumuh.

Pada akhir 2024, wilayah itu berhasil meningkatkan popularitasnya lagi setelah banyak gerai UMKM mengisi kios-kios terbengkalai.

2. UMKM Nasi Matah Blok M jadi pelopor

Pada awal masa kebangkitannya itu, ada gerai Nasi Matah Blok M yang kerap disebut sebagai pelopor. Sebab, setelah itu banyak menyusul UMKM makanan lainnya.

Nasi Matah Blok M berhasil mengubah suasana District Blok M menjadi ramai dikunjungi. Akhirnya, tempat ini dikenal menjadi kawasan kuliner baru dan populer di kawasan Blok M, Bunda.

Gerai UMKM yang satu ini pun diketahui mengisi empat kios kosong di area dekat pintu yang terhubung ke terminal Blok M. Dari awal buka hingga beberapa bulan terakhir, makanan ini masih menjadi favorit banyak orang.

3. UMKM pamit bukan karena demo

Pada video yang viral itu, Ice WS memperlihatkan momen ketika para karyawannya membongkar kiosnya. Awalnya, banyak yang mengira bahwa itu disebabkan oleh demo DPR RI yang tengah berlangsung belakangan ini.

Namun, pihak ICE WS segera memberikan klarifikasi bahwa perginya mereka dari wilayah itu bukan karena demo.

4. Harga sewa naik drastis

Pihak Ice WS menjelaskan bahwa semuanya terjadi karena harga sewa kios yang mengalami kenaikan drastis.

“Benar kita tutup karena kenaikan harga sewa. Pas kenaikan sewa di bulan Agustus kita sepakat untuk pindah dari sini,” jelasnya.

Pihaknya pun mengatakan setiap kios memiliki kenaikan harga yang berbeda. Ini dimulai dari Rp7 juta per bulan hingga Rp25 juta per 2 bulan.

“(Kenaikan) harganya setiap toko beda-beda. Ada yang satu toko naik Rp7 juta bulan, ada yang Rp25 juta per 2 bulan. Harga tersebut dari besarnya toko dan viralnya makanan tersebut,” tuturnya.

Bukan hanya Ice WS, ternyata banyak juga gerai UMKM lainnya yang pamit dari District Blok M seperti Hi! Fruit. Pihak Hi! Fruit pun mengungkap bahwa kenaikan harga sewa tidak masuk akal.

"Karena kenaikan harga sewa yang enggak masuk akal. Dari Rp2 juta per bulan jadi Rp7,5 juta," ungkap TikTok @aku.ws.

5. Pramono Anung minta pedagang diberi 2 bulan gratis sewa

Menindaklanjuti banyaknya UMKM pamit dari District Blok M, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung langsung mengambil langkah tegas terhadap Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat.

Ia menegur Tuhiyat terkait kenaikan sewa kios yang drastis. "Yang pertama untuk berdagang Blok M, memang ada kerja sama antara MRT dengan salah satu koperasi yang ada di sana. Dalam kerja sama itu sebenarnya batas atas untuk tarif sudah dikenakan, ada batas bawah dan ternyata tarif yang dipungut lebih dari itu," ujar Pramono.

Lebih lanjut, ia juga memberikan keringanan kepada para pedagang agar bisa kembali berjualan di kawasan Blok M. Pramono memberikan pembebasan biaya sewa selama 2 bulan.

"Dan kemudian bagi para pedagang atau siapapun yang mau menggunakan fasilitas ini, selama dua bulan kami berikan free, dan tentunya kami minta juga untuk menjaga konduktivitas, kenyamanan, keamanan yang ada di Blok M ini," tuturnya.

 

Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda