Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Jangan Ucap 'Tenang', Ini 10 Kalimat yang Justru Membuat Orang Cemas Makin Tertekan

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Senin, 01 Sep 2025 22:30 WIB

Ilustrasi cemas
Ilustrasi Jangan Ucap 'Tenang', Ini 10 Kalimat yang Justru Membuat Orang Cemas Makin Tertekan/Foto: Getty Images/Thai Noipho
Daftar Isi
Jakarta -

Kebanyakan Bunda mungkin akan menyarankan orang yang sedang cemas untuk tetap tenang. Namun, siapa sangka? Kalimat sederhana itu ternyata dapat membuat mereka malah semakin tertekan.

Kecemasan mengubah percakapan sehari-hari menjadi teka-teki emosional yang terkadang membingungkan.

Setiap kata yang disampaikan tampaknya tidak berbahaya bagi Bunda, tetapi mungkin memicu badai pikiran berlebihan alias overthinking pada orang lain.  Oleh karena itu, ada baiknya untuk mengetahui kalimat umum mana yang secara tidak sengaja dapat menyebabkan tekanan.

10 Kalimat yang bikin orang cemas semakin tertekan

Dilansir dari laman Times of India, berikut kumpulan kalimat yang perlu Bunda hindari karena hanya bisa membuat orang cemas semakin tertekan:

1. Tenang

Sebagian besar orang sekitar mungkin akan mengatakan, “Tenanglah”. Kalimat ini bisa terasa lebih seperti penolakan daripada menghibur.

Alih-alih membantu, hal itu justru dapat membuat mereka merasa terbebani atau irasional. Kecemasan bukan tombol yang dapat Bunda matikan begitu saja. Mengatakan hal ini juga bisa menandakan ketidaksabaran atau frustrasi, yang hanya menambah kekacauan batin.

Cara yang lebih baik untuk membantu adalah dengan menawarkan kehadiran, bukan tekanan. Dukungan semacam itu lebih efektif daripada perintah untuk menekan perasaannya.

2. Kamu berlebihan

Ketika seseorang telah diliputi rasa takut, ragu, dan khawatir, kalimat tersebut dapat terasa sangat tidak valid.

Orang yang cemas sudah terus-menerus mempertanyakan persepsi mereka, kalimat ini menegaskan ketakutan terburuk bahwa mereka tidak bisa mempercayai diri sendiri.

Selain itu, kalimat ini juga menutup percakapan lebih lanjut. Sebagai gantinya, Bunda dapat mengajak orang tersebut untuk menceritakan lebih detail tentang sesuatu yang sedang mengacaukan pikirannya.

3. Biarkan saja

Lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, terutama ketika kecemasan masih menghantui. “Biarkan saja” terdengar sederhana, tetapi bagi orang yang cemas, rasanya seperti Bunda mengabaikan beban emosional yang sudah mereka tanggung.

Itu menyiratkan mereka memilih untuk bertahan, padahal sebenarnya mereka berjuang untuk melepaskan meskipun telah mencoba segalanya.

4. Mengapa kamu selalu berpikir negatif?

Banyak orang yang cemas menghakimi diri sendiri karena tidak bersikap lebih positif. Memberi label negatif pada mereka justru menciptakan rasa malu, bukan kesadaran diri.

Hal ini juga mengasumsikan bahwa cara pandangnya terhadap dunia bersifat disengaja, padahal sebenarnya, kecemasan memicu otak untuk memindai bahaya atau skenario terburuk.

5. Kamu terlalu khawatir

Kalimat ini terasa seperti kritik, bukan belas kasih, dan bisa membuat mereka disalahpahami atau hancur.

Kekhawatiran seringkali menjadi cara untuk mencoba mengendalikan diri di dunia yang kacau. Alih-alih menghakimi, tawarkan dukungan. Menunjukkan kepedulian lebih menyembuhkan daripada menunjukkan hal yang sudah jelas.

6. Itu bukan masalah besar

Pikiran yang cemas membesar-besarkan masalah kecil. Kalimat, “Ini bukan masalah besar”, terdengar seperti Bunda mengabaikan pengalaman batin mereka.

Hal ini dapat membuat mereka malu karena peduli atau bereaksi seperti itu. Sebaliknya, validasi apa yang sedang mereka rasakan. Empati membantu mengurangi intensitas kecemasannya.

7. Jangan pikirkan itu

Pikiran cemas seringkali mengganggu, dan meminta orang tersebut untuk tidak memikirkannya justru malah memperburuk keadaan.

Kalimat ini juga mengasumsikan bahwa orang tersebut memiliki kendali atas ke mana pikirannya pergi, yang tidak selalu benar. Perubahan yang lebih membantu mungkin seperti mengalihkan fokus mereka.

8. Kamu terlalu sensitif

Kalimat ini tidak hanya mengabaikan perasaan orang yang cemas, tetapi juga mempertanyakan identitas mereka.

Banyak orang dengan kecemasan merasakan emosi yang intens, dan diberi tahu bahwa mereka terlalu sensitif membuat mereka merasa seperti masalah.

Kalimat ini menyiratkan bahwa mereka harus mengubah cara berpikirnya, padahal sebenarnya sensitivitas mereka mungkin terkait dengan empati atau kesadaran.

9. Aku tidak bisa mengatasinya sekarang

Ketika Bunda mengatakan ini kepada orang yang cemas di tengah-tengah, rasanya seperti ditinggalkan.

Kecemasan membuat orang percaya bahwa mereka berlebihan bagi orang lain, dan kalimat tersebut menegaskan ketakutannya. Jika kewalahan, cobalah untuk menetapkan batasan dengan hangat.

10. Bisa saja lebih buruk

Meskipun dimaksudkan untuk memberikan perspektif lain, hal ini seringkali berakhir sebagai rasa bersalah.

Orang yang cemas mungkin sudah tahu bahwa keadaannya bisa lebih buruk, dan tetap merasa bersalah. Kalimat tersebut membandingkan rasa sakit mereka dengan orang lain, alih-alih mengakui perasaannya.

Nah, itulah beberapa kalimat yang perlu Bunda hindari agar tidak mengatakannya pada orang cemas. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda