Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Mengenal Cagonjok, Fenomena Mirip Rojali Tapi Lebih Hebat Lagi

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Rabu, 27 Aug 2025 15:20 WIB

Ilustrasi Minum Kopi di Kafe
Ilustrasi Fenomena Cagonjok/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Perawit Boonchu
Jakarta -

Fenomena 'rojali' tengah menjadi perbincangan hangat beberapa pekan belakangan di kalangan warganet Indonesia. Rojali merupakan singkatan dari rombongan jarang beli, yang ditujukan kepada pengunjung mal yang hanya datang untuk jalan-jalan dan jarang berbelanja.

Setelah fenomena 'rojali' bikin geger, kini muncul istilah baru yang serupa, yakni 'cagongjok' yang terjadi di Korea Selatan. Dibandingkan dengan 'rojali', tren 'cagongjok' dianggap lebih parah karena menjadikan kafe seperti rumah sendiri.

Perlu diketahui, tren 'cagongjok' adalah istilah yang merujuk pada orang-orang yang menjadikan kafe sebagai tempat belajar atau bekerja dalam waktu lama. Saat ini, banyak anak muda Korea Selatan suka memanfaatkan kafe untuk melakukan aktivitas hariannya, Bunda.

Dikutip dari The Korea Herald, cagongjok merupakan gabungan kata cafe, gongbu (belajar), dan jok (suku/kelompok). Istilah ini secara langsung dapat berarti sekelompok orang yang belajar di kafe.

Fenomena 'cagongjok' menimbulkan perdebatan tentang etika penggunaan ruang publik di kafe. Sebagian orang kesal karena kursi di kafe dikuasai oleh kelompok tertentu selama berjam-jam. Mereka yang datang ini bahkan hanya membeli satu minuman saja.

Tak hanya itu, orang yang dilabeli 'cagongjok' juga kerap kali membawa peralatan kantor seperti PC, bahkan printer ke sebuah kafe. Mereka menjadikan kafe sebagai area untuk keperluan pribadinya.

Seorang pemilik kafe di Daechi, Seoul, Hyun Sung-joo menjadi salah satu yang menghadapi dilema akibat maraknya fenomena baru ini, Bunda. Hyun Sung-joo mengaku bahwa beberapa pelanggan menjadikan kafe miliknya sebagai ruang kerja penuh.

Menurutnya, bahkan ada pengunjung yang membawa dua laptop dan sebuah stop kontak enam colokan untuk mengisi daya seluruh perangkat. Pelanggan tersebut lalu menempati kursi di kafe tersebut seharian penuh.

"Saya akhirnya menutup akses ke stop kontak listrik," ujarnya kepada BBC, dikutip Senin (25/8/25).

"Dengan biaya sewa tinggi di Daechi, sulit menjalankan kafe jika ada pelanggan yang duduk seharian," sambungnya.

Lantas, bagaimana dengan kafe lain di Korea Selatan yang terdampak fenomena ini ya? Apa kebijakan yang mereka ambil untuk menghindari kerugian akibat munculnya tren 'cagongjok'?

TERUSKAN MEMBACA DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda