Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Berapa Dana Darurat yang Harus Bunda Punya? Ini Kata Pakar

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Jumat, 22 Aug 2025 18:20 WIB

Pemimpin Bidang Marketing Communication Bank Sumut, Hendy Arief
Pemimpin Bidang Marketing Communication Bank Sumut, Hendy Arief, dalam Educational Class LPS Financial Festival 2025/ Foto: CNBC Indonesia
Jakarta -

Tahukah Bunda, kesalahan yang kerap dilakukan seseorang dalam hal keuangan adalah tidak memiliki dana darurat. Padahal dana darurat sangat penting dipersiapkan. Pemimpin Bidang Marketing Communication Bank Sumut, Hendy Arief, mengungkapkan, dana darurat sangat penting karena tidak akan ada yang pernah tahu apa yang terjadi di masa depan.

"Mungkin kita enggak ngerasa saat ini, tapi itu bisa menyelamatkan kita," ungkap Hendy dalam Educational Class LPS Financial Festival 2025 di Regale International Convention Center, Medan, Kamis (21/8/2025), mengutip CNBCIndonesia.

Dalam hal ini, Hendy menyebut orang yang masih lajang dapat mengalokasikan tiga kali lipat dari pengeluaran bulanan untuk dana darurat.

"Nah, misal pengeluaran bulanannya Rp5 juta. Kita minimal harus punya tabungannya Rp15 juta," tutur Hendy.

Sementara itu, untuk Bunda yang sudah berkeluarga, Hendy menyebut minimal alokasi enam kali lipat dari jumlah pengeluaran bulanan untuk dana darurat. "Kalau yang sudah berkeluarga, itu minimal 6 kali lipat. Misal, kalau misalnya pengeluaran bulannya Rp10 juta, berarti harus Rp60 juta," tuturnya.

Selain itu Hendy juga membagikan tips alokasi keuangan agar penghasilan jadi optimal. Ia mengatakan umumnya, dana dibagi dengan persentase 50 persen, 30 persen, dan 20 persen

Perinciannya, sebanyak 50 persen untuk kebutuhan bulanan. Kemudian, sebesar 30 persen untuk gaya hidup seperti nongkrong, hiburan, dan traveling. Sebesar 20 persen sisanya dipakai untuk tabungan.

Meski demikian, Hendy mengatakan persentase itu bukan rumus valid. Pembagian itu bergantung kembali dengan kondisi finansial masing-masing.

Hendy kemudian menyebut kesalahan yang paling sering terjadi pada keputusan finansial seseorang adalah sikap fear of missing out (FOMO). Terlebih dengan banyaknya tren yang menarik untuk diikuti.

"Karena memang enggak selamanya juga sih tren itu kita harus ikut ke sana, gitu. Kalau kita tidak sanggup, jadi jangan dipaksa. Tapi kalau memang sanggup, kita beli," kata

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!



(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda