
moms-life
Ternyata Sarapan di Jam Ini Bisa Bikin Diet Lebih Efektif, Sudah Coba Belum?
HaiBunda
Minggu, 10 Aug 2025 15:40 WIB

Daftar Isi
Jam berapa Bunda sarapan setiap hari? Ternyata memiliki jadwal sarapan yang tepat bisa membuat diet turun berat badan lebih efektif, Bunda.
Selama bertahun-tahun, perdebatan tentang penting atau tidaknya sarapan telah menjadi bahan diskusi di forum diet hingga rubrik kesehatan. Sebagian orang menganggap sarapan sebagai 'ritual wajib' yang tak boleh dilewatkan.
Sementara lainnya mempromosikan intermittent fasting sebagai kunci sukses penurunan berat badan. Namun seiring perkembangan ilmu pengetahuan, muncul perspektif baru yang menyoroti bukan hanya apa yang dimakan, melainkan kapan waktu terbaik untuk sarapan.
Menurut para ahli kesehatan terbaru, waktu makan pagi ternyata memiliki pengaruh besar terhadap efektivitas diet. Sarapan bukan sekadar 'isi bensin' semata sebelum memulai beraktivitas, melainkan bisa menjadi senjata rahasia yang membantu tubuh membakar kalori lebih optimal.
Dalam laporan terbaru yang dimuat oleh Parade, para dokter dan peneliti menyatakan bahwa sarapan yang dikonsumsi pada waktu tertentu bisa meningkatkan metabolisme dan menstabilkan kadar gula darah. Pada akhirnya mendukung keberhasilan program penurunan berat badan.
Sarapan jam berapa yang efektif untuk diet? Berikut penjelasannya, Bunda.
Waktu terbaik untuk sarapan agar diet lebih efektif
Berdasarkan hasil studi Nutrients tahun 2023 menunjukkan bahwa metabolisme tubuh bekerja lebih efisien pada pagi hari karena sensitivitas insulin berada dalam kondisi terbaiknya. Sarapan sebelum pukul 08.30 diklaim bisa membantu tubuh memproses karbohidrat dengan lebih baik serta meningkatkan rasa kenyang sepanjang hari.
“Memahami kapan kita makan bisa sama pentingnya dengan apa yang kita makan,” ujar Dr. Richele Corrado, spesialis penyakit dalam dan obesitas di Revolution Medicine, Health and Fitness, mengutip India Times.
Meski demikian, tidak semua ahli sepakat tentang aturan yang sama untuk semua orang. Menurut Dr. Corrado, tidak ada aturan pasti akan hal itu karena setiap orang punya kebutuhan dan kondisi kesehatan berbeda-beda.
Mendukung hal tersebut, Dr. Raj Dasgupta, seorang dokter bersertifikat, menyarankan agar Bunda sarapan sekitar satu hingga dua jam setelah bangun tidur untuk menstabilkan gula darah dan meningkatkan kesehatan mental. Itu merupakan dua faktor penting dalam menjaga energi dan menghindari keinginan makan camilan berlebihan saat siang hari.
Dr. Corrado menambahkan bahwa kondisi tubuh dan gaya hidup masing-masing dari Bunda sangat memengaruhi kebutuhan sarapan. Yang terpenting, sarapan sebaiknya tidak dilewatkan, terutama jika tujuan utamanya menurunkan berat badan secara sehat.
Tips diet dengan sarapan yang sehat
Berikut tips diet dengan sarapan yang sehat.
Imbangi dengan makanan sehat
Lalu apa yang sebaiknya dimakan saat sarapan? Dr. Corrado merekomendasikan makanan tinggi protein dan kaya serat yang mampu memberi rasa kenyang lebih lama tanpa menyebabkan lonjakan gula darah.
Sebagai contoh, Greek yogurt dicampur chia seed, omelet sayur dengan roti gandum utuh, atau oatmeal tinggi protein pakai selai almond. Sebaliknya, makanan olahan seperti sereal manis dan roti putih sebaiknya dihindari karena dapat memicu rasa lapar berlebih dan keinginan makan berulang.
Frekuensi makan
Penelitian dari Journal of the American Heart Association menyoroti pentingnya frekuensi dan porsi makan sebagai faktor pendukung keberhasilan diet. Bunda perlu mengatur jarak antar waktu makan yang seimbang untuk membantu mencegah rasa lapar berlebihan dan potensi makan berlebih.
Olahraga rutin
Selain itu, olahraga rutin tetap menjadi pilar penting. Dr. Mir Ali dari MemorialCare menyarankan aktivitas fisik minimal 30 menit, lima kali seminggu. Bahkan membagi waktu olahraga menjadi beberapa sesi pendek pun bisa membantu menjaga metabolisme tetap aktif.
Jaga kualitas tidur
Jangan lupakan kualitas tidur. Tidur yang buruk bisa memicu peningkatan hormon lapar, memperbesar keinginan makan manis dan berlemak, serta meningkatkan hormon stres kortisol yang berdampak langsung pada penumpukan lemak perut. Tidur malam yang cukup bukan negosiasi, itu kebutuhan.
Manajemen stres
Banyak orang mengalami pola makan emosional sebagai respon terhadap tekanan. Dr. Corrado menekankan pentingnya mengenali pemicu emosi dan menggantinya dengan cara-cara sehat seperti meditasi, journaling, atau konseling.
"Stres eating bukan cuma kebiasaan buruk, melainkan respon biologis yang nyata,” tutur Dr. Corrado.
Dan yang tak kalah penting, jika seseorang sudah mencoba berbagai cara namun berat badan tetap sulit turun, konsultasi ke dokter atau ahli gizi sangat dianjurkan.
“Beberapa orang mungkin membutuhkan dukungan medis seperti obat bahkan tindakan bedah untuk mencapai berat badan sehat,” ungkap Dr. Ali, seorang terapi psikologis.
Meski sarapan bukanlah cara ajaib untuk menurunkan berat badan, namun bila dilakukan di waktu yang tepat dan komposisi gizi seimbang, sarapan bisa menjadi senjata andalan dalam perjalanan diet Bunda. Kombinasi antara sarapan sehat, olahraga teratur, tidur yang cukup, dan manajemen stres merupakan pendekatan menyeluruh yang jauh lebih efektif daripada sekadar mengikuti tren diet tertentu.
Sudah siap mencoba sarapan lebih pagi mulai besok? Siapa tahu perubahan kecil ini bisa berdampak besar bagi tubuh dan kesehatan Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
5 Ide Menu Sarapan untuk Bantu Menurunkan Berat Badan

Mom's Life
Ingin Turunkan Berat Badan? Coba 12 Cara Diet Alami Ini, Bun

Mom's Life
Tips Diet Ala Instruktur Pound Fit, Bisa Susut Hingga 24 Kg

Mom's Life
Tips Sehat Menurunkan Berat Badan Tanpa Konsumsi Pelangsing

Mom's Life
7 Langkah Turunkan Berat Badan 10 Kg dalam 2 Bulan, Pakai Aturan 80-20


7 Foto
Mom's Life
7 Potret Before-After Aurel Hermansyah Usai Diet Turun 18 Kg, Kuncinya Niat Bun
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda