Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Siti KDI Buka-bukaan Alasan Cerai dari Pria Turki, Ada Perbedaan Budaya & Anak Jadi Korban Bully

Nadhifa Fitrina   |   HaiBunda

Rabu, 30 Jul 2025 12:10 WIB

Siti KDI Buka-bukaan soal Alasan Cerai dari Pria Turki
Siti KDI ungkap alasan cerai dengan pria Turki/ Foto: Instagram @siti_perk
Daftar Isi
Jakarta -

Nama Siti Rahmawati atau lebih dikenal sebagai Siti KDI bukanlah nama asing di industri musik dangdut Tanah Air. Perjalanan kariernya yang dimulai dari ajang pencarian bakat di tahun 2004 mengantarkan dirinya menjadi salah satu pedangdut paling populer di masanya.

Di puncak kariernya, Siti memilih mengikuti kata hati dan membina hubungan dengan laki-laki asal Turki. Setelah tiga tahun menjalin hubungan jarak jauh yang penuh kisah manis dan penuh harapan, akhirnya ia memantapkan hati untuk melenggang ke pernikahan.

Keputusan besar akhirnya diambil, Siti menikah dengan sang pujaan hati dan memutuskan tinggal di Turki. Dari pernikahan tersebut, ia dikaruniai seorang putri, Elif Kayla Perk, yang menjadi pusat kebahagiaannya.

Namun, di balik kisah cinta yang terlihat indah, kehidupan rumah tangga Siti perlahan mulai diwarnai perbedaan yang tak mudah disatukan. Perbedaan budaya menjadi sumber gesekan yang semakin sulit dihindari.

Perbedaan budaya yang memicu retaknya rumah tangga Siti KDI

Siti bercerita, awal pernikahannya dengan laki-laki Turki bernama Cham Jonet Park berjalan lancar. Kehidupan baru yang ia jalani terasa menyenangkan, apalagi dengan kehadiran sang putri yang menambah kebahagiaan mereka.

Namun, perlahan perbedaan budaya antara keduanya mulai terasa nyata. Cara pandang terhadap kehidupan berumah tangga, terutama dalam mendidik anak, sering kali menimbulkan perdebatan.

Kehidupan di Turki juga membawa tantangan tersendiri, terutama karena Siti tinggal bersama ibu mertuanya. Situasi ini membuatnya kerap merasa tertekan karena ada banyak hal yang tidak sejalan dengan budaya yang ia anut.

"Paling yang Siti rasakan adalah ketika sudah punya anak, perbedaan budaya itu sangat-sangat terlihat. Siti berpikir kalau harus membesarkan anak dengan cara yang tidak sesuai budaya Indonesia, itu akan sulit," ungkap Siti, mengutip dari kanal Youtube @insertliveTransTV, Rabu (30/07/2025).

Meski berusaha bertahan, gesekan kecil hingga besar terus terjadi di antara mereka. Perlahan, semua perbedaan itu mulai menggerus keharmonisan rumah tangganya.

Siti rela berpisah demi lindungi putrinya yang sempat menjadi korban bully

Selama 12 tahun pernikahan, Siti mencoba menahan diri dan mengalah demi keluarga yang ia cintai. Ia berharap waktu dapat menyatukan perbedaan, namun titik kesabarannya runtuh saat sang putri mulai menjadi korban bully di sekolah.

Baginya, masa depan anak adalah hal paling penting yang tak bisa ditawar lagi dan harus diperjuangkan. Ia mulai berdiskusi panjang dengan suami tentang perbedaan yang semakin jelas terlihat dan tidak mungkin disatukan dalam satu rumah tangga.

Akhirnya, Siti memilih berpisah dengan baik-baik tanpa adanya kekerasan atau perselingkuhan yang merusak rumah tangga. Keputusan ini diambil dengan berat hati karena ia ingin memberikan lingkungan terbaik dan sehat untuk anaknya tumbuh dan berkembang dengan bahagia.

"Sepertinya memang ada sedikit perbedaan dan saya enggak bisa hidup seperti ini apalagi bersama anak saya," kata Siti.

Keputusan ini tentunya tidak mudah karena penuh air mata dan pergolakan batin. Namun, ia yakin langkah tersebut adalah yang terbaik demi kebahagiaan dan masa depan putri kecilnya yang sangat ia sayangi.

Hingga kini, hubungan dengan mantan suami tetap terjalin baik

Meski pernikahan telah berakhir, Siti dan mantan suaminya tetap menjaga hubungan yang baik demi kebaikan anak mereka. Bahkan kini keduanya menjalin silaturahmi layaknya kakak dan adik, saling menghargai masa lalu yang pernah mereka lalui bersama.

Mantan suaminya, Cham Jonet Park, juga telah menikah lagi, dan itu dilakukan atas saran dari Siti agar mantan suaminya bisa kembali bahagia. Siti pun memilih fokus pada sang anak dan kehidupan barunya di Indonesia.

Hidup memang harus terus berjalan, dan Siti bertekad membangun kembali kariernya dari nol. Di usianya yang kini memasuki kepala empat, ia juga tak menutup hati jika suatu hari ada seseorang yang tulus ingin mendekatinya dan menerima masa lalunya dengan lapang dada.

"Sekarang apa yang terjadi Siti selalu syukuri karena ini takdir Allah. Apalagi sekarang Siti mendapatkan hadiah terindah berupa seorang putri yang menjadi tanggung jawab besar yang harus dijalani dengan baik," tuturnya.

Meski pernikahan berakhir, Siti percaya setiap kisah membawa pelajaran berharga yang menempa dirinya menjadi lebih kuat. Semua yang telah ia lalui adalah bagian dari perjalanan hidup yang mengantarkannya pada versi terbaiknya.

Siti jalani hidup sederhana dan fokus besarkan putrinya

Kini, Siti memilih hidup sederhana, fokus mendampingi putrinya yang tengah tumbuh besar. Ia ingin memberikan perhatian penuh dan memastikan anaknya tumbuh menjadi pribadi yang kuat.

Sesekali ia masih terbang ke Turki untuk menjaga hubungan antara anak dan sang Ayah. Hubungan keluarga pun tetap terjalin harmonis, meski tidak lagi berada dalam satu rumah tangga.

Baginya, semua yang terjadi adalah bagian dari rencana Tuhan yang harus diterima dengan ikhlas. Siti bertekad menjadikan pengalaman pahit ini sebagai kekuatan untuk bangkit dan menata masa depan yang lebih baik.

"Alhamdulillah, Siti dan anak baru saja tiba dari Turki karena anaknya libur sekolah. Sampai saat ini hubungan kami sudah seperti kakak adik, bahkan beliau sekarang sudah punya istri," ucapnya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ndf/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda