Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Apa yang Terjadi pada Otak Jika Kebanyakan Tidur? Ini Kata Studi

Nadhifa Fitrina   |   HaiBunda

Kamis, 24 Jul 2025 16:05 WIB

Apa yang Terjadi pada Otak Jika Kebanyakan Tidur? Ini Kata Studi
Foto: Getty Images/Chayantorn
Jakarta -

Tidur nyenyak memang jadi dambaan bagi banyak orang, apalagi setelah hari-hari yang penuh dengan kesibukan. Tak jarang juga, tidur lebih lama dianggap sebagai hadiah terbaik untuk tubuh yang lelah.

Tapi, pernahkah Bunda bertanya, apa jadinya jika kebiasaan ini berlangsung terus-menerus setiap hari? Kenyataannya, terlalu banyak tidur bisa membawa dampak mengejutkan bagi kesehatan otak, lho.

Meski terasa menyenangkan, tidur lebih dari batas normal justru bisa menjadi bumerang dalam jangka panjang. Bukan hanya soal rasa kantuk, tetapi juga menyangkut kemampuan berpikir dan mengingat.

Sebuah studi yang dilansir dari detikcom bahwa penelitian telah meneliti lebih dari 1.800 orang dewasa berusia 27 hingga 85 tahun. Selama sepuluh tahun, mereka diamati untuk melihat bagaimana kebiasaan tidur malam memengaruhi kinerja otak.

Hasilnya tak main-main, mereka yang rutin tidur 9 jam atau lebih setiap malam justru menunjukkan performa kognitif yang lebih buruk. Bahkan, Bunda, penurunan ini tetap terjadi meski peserta tidak memiliki gejala depresi sama sekali.

Terlalu lama tidur bisa ganggu fungsi otak, ini temuan para peneliti

Penurunan fungsi kognitif ternyata berdampak pada kemampuan berpikir jernih dan mengambil keputusan. Bunda, ini bisa menjadi masalah besar jika berlangsung terus-menerus tanpa disadari.

Pola tidur yang terlalu panjang bisa jadi lebih berisiko bila disertai gejala lain yang tak boleh diabaikan. Misalnya seperti rasa lelah berlebihan atau suasana hati yang mudah berubah tanpa sebab yang jelas.

"Gangguan dalam durasi dan pola tidur berkontribusi terhadap peningkatan risiko defisit kognitif dan penyakit Alzheimer," ujar Prof Young.

Bagi sebagian orang, tidur 9 jam mungkin terasa normal, apalagi setelah aktivitas yang melelahkan. Namun, jika durasi ini menjadi kebiasaan sehari-hari, otak bisa merespons dengan cara yang tak kita harapkan.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ndf/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda