Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

10 Tanaman Populer yang Bisa Rusak Saluran Air Rumah hingga Picu Cedera pada Anak

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Selasa, 22 Jul 2025 14:15 WIB

A field of beautiful colorful roses blooming in the garden.
Ilustrasi tanaman bunga mawar/ Foto: Getty Images/Aekprachaya Ayuyuen
Daftar Isi

Bunda suka mengoleksi tanaman hias di rumah? Sebaiknya hindari tanaman populer yang bisa merusak saluran air rumah hingga picu cedera pada anak.

Menata halaman depan rumah dengan tanaman cantik memang bikin rumah terasa lebih hangat dan segar. Banyak orang memilih pohon atau semak untuk mempermanis teras atau taman depan, terutama jika ingin menambah nilai estetika rumah Bunda.

Meski menambah kesan asri, tak semua tanaman cocok ditanam dekat rumah. Jika salah memilih, bukan keindahan yang didapat, melainkan masalah serius.

Banyak pemilik rumah terjebak karena jatuh hati pada tanaman cantik di toko bunga tanpa memikirkan ukuran dewasa dan daya sebar akarnya. Akibatnya, tanaman yang awalnya kecil justru berubah menjadi raksasa yang merusak saluran air rumah, mengganggu septic tank, hingga membuat jalur pejalan kaki di halaman menjadi berbahaya.

Tidak hanya itu, beberapa tanaman memiliki duri tajam yang dapat melukai anak-anak atau orang dewasa yang tak sengaja bersentuhan. 

Tanaman populer yang bisa merusak rumah dan berbahaya

Mengutip Southern Living, berikut tanaman populer yang sebaiknya tidak ditanam terlalu dekat dengan rumah karena bisa mengundang kerusakan yang memakan biaya mahal dan membahayakan keselamatan keluarga Bunda.

1. Wisteria

Bunga ungu menjuntai dari wisteria memang menawan, membuat teras rumah terasa seperti di drama romantis. Namun di balik keindahannya, wisteria bisa menjadi mimpi buruk bagi pemilik rumah.

Tanaman merambat ini memiliki sulur tebal dan berat yang dapat merobohkan teralis, pagar, bahkan talang air rumah jika tidak memiliki penyangga yang kuat. Selain itu, wisteria harus rutin dipangkas agar tidak menjalar tak terkendali ke sisi rumah, atap, atau jendela.

Jika dibiarkan tumbuh liar, akarnya bisa merusak saluran air dan menembus retakan kecil pada dinding. Bagi Bunda yang ingin tetap menanam wisteria, pastikan menggunakan pergola atau penyangga kokoh dan tempatkan cukup jauh dari tembok rumah.

2. Mawar

Siapa yang tidak terpesona dengan keindahan mawar? Aromanya wangi, warnanya memikat, dan kesannya romantis. Namun menanam mawar terlalu dekat dengan rumah, jalur pejalan kaki, atau dekat area bermain anak-anak bukanlah ide yang bijak.

Duri mawar yang tajam bisa melukai siapa saja yang tanpa sengaja menyentuhnya, terutama anak-anak yang aktif bermain di sekitar halaman. Selain itu, perawatan mawar yang sering memerlukan pemangkasan dan pengendalian hama akan menjadi sulit jika posisinya terlalu dekat dengan dinding atau jendela rumah.

3. English ivy

English ivy memang terlihat eksotis saat menjalar di dinding rumah, memberikan nuansa hijau dan teduh. Namun tanaman ini sebenarnya dapat merusak cat tembok dan bahkan merusak struktur dinding karena akar udaranya menempel kuat pada permukaan.

Selain itu, ivy dapat memerangkap kelembapan yang berpotensi memunculkan jamur dan lumut pada dinding. Tak hanya itu, English ivy termasuk tanaman invasif yang cepat menyebar ke mana-mana.

Jika tidak dikendalikan, tanaman ini dapat menghalangi jalur air hujan dan menyebabkan kebocoran pada talang atau saluran air di sekitar rumah. Lebih baik memilih tanaman rambat lain seperti jasmine yang lebih ramah pada dinding rumah.

4. Holly

Holly dengan daunnya yang hijau mengilap dan buah merah memang indah dijadikan pagar hidup atau dekorasi taman. Namun banyak orang yang tidak memperhitungkan ukuran dewasa tanaman ini.

Holly bisa tumbuh cukup besar hingga akhirnya menutup jalur pejalan kaki atau mendekati dinding rumah sehingga menyulitkan akses dan pemeliharaan. Selain ukurannya yang tak terduga, daun holly yang runcing juga bisa melukai anak-anak atau orang dewasa yang tidak sengaja menyenggolnya.

Jika ingin menanam holly, sebaiknya berikan jarak minimal 5 sampai 8 kaki dari dinding rumah dan jalur aktivitas keluarga agar tetap aman dan mudah dirawat.

5. Weeping willow

Weeping willow memang indah dengan rantingnya yang menjuntai dan memberikan suasana damai di halaman rumah. Namun pohon ini memiliki akar yang sangat agresif dalam mencari air hingga dapat menembus pipa saluran air rumah, septic tank, bahkan merusak pondasi.

Pohon ini membutuhkan ruang yang luas karena ukuran dewasa bisa sangat besar dan akarnya dapat menyebar jauh. Sebaiknya tanam weeping willow setidaknya 15 meter dari rumah atau area saluran air agar tidak menimbulkan kerusakan serius di masa depan.

6. Trumpet vine

Trumpet vine memiliki bunga yang mencolok dan sangat menarik burung kolibri sehingga membuat halaman terasa lebih hidup. Namun tanaman ini dikenal sangat invasif, tumbuh cepat, dan menjalar ke mana-mana dengan akar yang dapat merusak permukaan dinding atau pagar rumah.

Selain itu, trumpet vine menghasilkan banyak biji yang akan tumbuh liar di area sekitar rumah dan sulit untuk dikendalikan. Jika Bunda tetap ingin menanam trumpet vine, sebaiknya tanam dalam pot besar dengan penyangga kuat dan jauhkan dari dinding rumah untuk menghindari kerusakan.

7. Arborvitae

Banyak orang memilih arborvitae untuk pagar hijau alami di rumah mereka karena tanaman ini tumbuh cepat dan lebat. Namun jika ditanam terlalu dekat dengan rumah, arborvitae bisa tumbuh lebih tinggi dari hunian Bunda dan cabangnya menghalangi talang air serta jendela.

Selain itu, beberapa varietas arborvitae dapat menyebar lebar dan merusak struktur halaman jika tidak dipangkas secara teratur. Pilih varietas yang lebih kecil seperti 'fire chief' dan tanam minimal 1,5 meter dari rumah untuk mencegah masalah di masa mendatang.

8. Elm tree

Pohon elm memberikan kesan klasik pada halaman rumah dan sangat cocok untuk memberi keteduhan. Namun akar pohon elm bisa merusak trotoar, jalan setapak, bahkan pondasi dekat.

Ukurannya yang bisa mencapai 18 meter juga membuatnya berpotensi jatuh menimpa rumah saat angin kencang. Selain itu, pohon elm memerlukan perawatan khusus untuk mencegah penyakit layu elm.

Sebaiknya tanam pohon ini minimal 6 meter dari bangunan atau saluran air untuk mencegah kerusakan jangka panjang.

9. Pohon maple

Pohon maple sangat disukai karena warna daunnya yang cantik, terutama saat musim gugur. Namun jenis maple tertentu seperti Norway maple dan silver maple memiliki akar dangkal yang dapat merusak pondasi dan jalur air jika ditanam terlalu dekat.

Kalau ingin menanam maple, pilih jenis Japanese maple yang berukuran lebih kecil dan tumbuh lambat. Tetap berikan jarak minimal 1,5 meter dari dinding rumah agar akar memiliki ruang untuk berkembang tanpa merusak struktur hunian Bunda.

10. Pohon juniper

Pohon juniper sering dijadikan dekorasi di pintu masuk rumah karena tampilannya yang elegan. Namun jenis juniper yang berukuran besar memiliki daun yang tajam dan bisa melukai siapa saja yang melewatinya, terutama anak-anak.

Selain itu, juniper juga dikenal sebagai tanaman yang mudah terbakar, menambah risiko kebakaran di sekitar rumah. Jika ingin menanam juniper, pilih varietas yang pendek dengan pertumbuhan menyebar seperti juniper penutup tanah dan tempatkan jauh dari jalur pejalan kaki.

Dengan mengetahui risiko dari tanaman populer di atas, Bunda bisa lebih bijak dalam memilih tanaman untuk mempercantik rumah tanpa mengorbankan keamanan dan kesehatan keluarga Bunda. Pastikan tanaman yang Bunda pilih cocok dengan kondisi rumah dan halaman agar tetap indah, aman, dan nyaman.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!



(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda