Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

IQ Orang Indonesia Lebih Rendah dari Malaysia, Benarkah?

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Senin, 21 Jul 2025 23:30 WIB

Wooden blocks with the letters IQ, EQ and AQ representing Intelligence Quotient, Emotional Quotient, Adaptability Quotient. A hand adjusting AQ block, symbolizing adaptability in modern intelligence.
Ilustrasi IQ/ Foto: Getty Images/Parradee Kietsirikul
Daftar Isi
Jakarta -

Sebuah penelitian dari International IQ Test (IIT) yang diikuti 1.352.763 peserta di seluruh dunia pada 2024 menunjukkan rata-rata jumlah IQ setiap negara.

Intelligence quotient (IQ) adalah ukuran kecerdasan manusia. Orang yang ingin mengukur IQ mereka akan mengikuti tes standar dan mendapatkan skor yang menentukan tingkat kecerdasannya. Semakin tinggi skornya, semakin cerdas orang tersebut.

Menurut sebuah studi tahun 2019 yang dilakukan peneliti Richard Lynn dan David Becker di Ulster Institute, skor IQ rata-rata tertinggi di dunia dipegang oleh Jepang, diikuti oleh warga Taiwan dan Singapura.

Peneliti Lynn mengatakan meskipun komprehensif, hasil penelitian cenderung memicu perdebatan yang cukup besar.

Data menunjukkan bahwa skor IQ rata-rata sangat bervariasi di seluruh dunia. Beberapa penelitian membagi negara-negara di dunia ke dalam kategori peringkat berdasarkan skor IQ rata-rata mereka.

Rata-rata ini diperoleh dengan memulai dari skor rata-rata negara dalam tes IQ standar (titik awal yang umum), kemudian menyempurnakan skor tersebut dengan pengukuran tambahan, seperti penilaian matematika, membaca, dan sains nasional, sekaligus mempertimbangkan kualitas dan secara keseluruhan.

Skor IQ orang Indonesia lebih rendah dari Malaysia

Dilansir dari laman World Population Review, data IIT 2024 menunjukkan skor IQ rata-rata setiap negara di seluruh dunia.

Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa rata-rata IQ orang Indonesia adalah 93.2. Angka ini berada jauh di bawah Malaysia yang memiliki skor rata-rata 100.

Sementara itu, rata-rata IQ tertinggi dipegang oleh China yaitu 107. Kemudian dilanjutkan oleh Taiwan dengan skor 107, Hong Kong dengan skor 107, Makau dengan skor 107, dan Korea Selatan dengan skor 106.

Perlu diketahui bahwa skor IQ biasanya mencerminkan kualitas pendidikan dan sumber daya yang tersedia bagi masyarakat di wilayah geografis mereka.

Wilayah dunia dengan skor IQ yang lebih rendah biasanya lebih miskin dan kurang berkembang, terutama di bidang pendidikan, dibandingkan dengan negara-negara dengan skor IQ yang lebih tinggi.

Selain itu, banyak peneliti juga menggunakan IQ untuk menentukan negara-negara terpintar di dunia.

Tips memiliki IQ tinggi

Dilansir dari laman Healthline, IQ dikembangkan untuk mengukur kecerdasan intelektual. Meskipun IQ tinggi bukan satu-satunya faktor penentu kecerdasan, ini merupakan ukuran umum yang digunakan untuk menggambarkan potensi seseorang dalam hidup dan mendiagnosis disabilitas intelektual tertentu.

Dalam hal ini, ada beberapa aktivitas yang dapat Bunda lakukan untuk meningkatkan IQ. Berikut di antaranya:

1. Aktivitas memori

Aktivitas memori tidak hanya meningkatkan daya ingat, tetapi juga dapat meningkatkan kemampuan penalaran dan bahasa.

Faktanya, permainan memori telah digunakan dalam studi penelitian untuk mengeksplorasi bagaimana memori berhubungan dengan bahasa dan pengetahuan objek, atau pemahaman seseorang terhadap suatu objek fisik.

Penalaran dan bahasa keduanya digunakan sebagai ukuran kecerdasan, yang berarti bahwa aktivitas memori dapat terus mengembangkan kecerdasan. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan adalah teka-teki silang, permainan kartu, hingga sudoku.

2. Alat musik

Sebuah penelitian 2021 menunjukkan bahwa pelatihan musik instrumental dapat meningkatkan beberapa fungsi eksekutif pada anak-anak usia 6-7 tahun. Orang dewasa juga dapat memperoleh manfaat dari pelatihan musik.

Mengingat pentingnya peran memori dalam kecerdasan, mungkin akan bermanfaat bagi IQ Bunda jika akhirnya mempelajari alat musik yang selalu ingin dipelajari.

3. Bahasa baru

Sebuah studi menyelidiki hubungan antara pembelajaran bahasa dini dan IQ. Hasilnya menunjukkan bahwa pembelajaran bahasa melalui percakapan dan interaksi dari usia 18 hingga 24 bulan paling bermanfaat bagi perkembangan kognitif di kemudian hari.

4. Sering membaca

Tak dapat dimungkiri bahwa membaca buku bermanfaat bagi perkembangan kognitif manusia. Bahkan, manfaat perkembangan tersebut semakin terasa ketika buku menjadi bagian dari kegiatan bonding orang tua.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ketika orang tua membacakan buku kepada anak, anak tersebut memiliki kemampuan bahasa dan perkembangan kognitif yang lebih baik.

5. Pendidikan berkelanjutan

Pendidikan sangat penting untuk pengembangan kecerdasan manusia. Sebuah penelitian tentang IQ dan pendidikan, lebih dari 600.000 peserta dipelajari untuk menentukan pengaruh pendidikan terhadap tingkat IQ.

Para peneliti menemukan bahwa peserta mengalami peningkatan satu hingga lima poin IQ untuk setiap tahun tambahan pendidikan formal.

Nah, itulah skor IQ rata-rata setiap negara, termasuk Indonesia, hingga tips meningkatkan IQ. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda