Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Mana yang Lebih Efektif untuk Diet: Nasi atau Roti? Simak Penjelasan Ahli Gizi

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Sabtu, 19 Jul 2025 22:30 WIB

Selection of grains from bread to pasta and rice.
Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Lumusphotography
Daftar Isi

Bunda sering bingung, pilih nasi atau roti ya untuk diet? Berikut penjelasan ahli gizi antara nasi dan roti yang paling efektif untuk diet.

Saat memulai program diet, pertanyaan yang paling sering muncul adalah: lebih baik makan nasi atau roti untuk menurunkan berat badan? Banyak orang masih ragu untuk memasukkan karbohidrat dalam pola makan mereka saat diet karena khawatir akan membuat berat badan naik.

Padahal karbohidrat tetap dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi. Hanya saja harus dikonsumsi dalam porsi yang tepat dan pilihan jenis lebih sehat.

Ahli gizi menekankan bahwa baik nasi maupun roti sebenarnya bisa mendukung penurunan berat badan jika diimbangi dengan pola makan seimbang dan aktif bergerak. Nasi yang sering menjadi bahan pokok di Indonesia sering kali dianggap sebagai 'musuh' bagi Bunda yang sedang diet.

Begitu pula roti yang identik dengan menu sarapan. Namun penting untuk memahami bahwa tidak semua jenis nasi dan roti memiliki dampak yang sama terhadap tubuh saat diet.

Lalu, mana yang lebih efektif untuk diet, nasi atau roti? Apakah benar roti lebih rendah kalori? Atau justru nasi lebih baik karena cepat memberikan rasa kenyang?

Untuk menjawab pertanyaan ini, mari simak penjelasan lengkap dari ahli gizi.

Nasi dan roti untuk diet, mana yang lebih efektif?

Menurut Aishwarya Jaiswal, seorang Nutritionist & Diabetes Educator di Apollo Hospitals Lucknow, baik nasi maupun roti dapat menjadi bagian dari diet jika dikonsumsi dalam jumlah yang tepat.

“Keduanya bisa membantu dalam proses penurunan berat badan jika diatur porsinya dan menjadi bagian dari pola makan yang seimbang,” ujar Jaiswal dilansir dari Only My Health.

Jaiswal menambahkan, nasi dan roti sebenarnya memiliki perbedaan tipis dalam hal kalori. 100 gram roti terdapat sekitar 266 kalori, 50,6 gram karbohidrat, 6 gram protein, dan 3,29 gram lemak.

Sementara itu, 100 gram nasi putih matang mengandung sekitar 130 kalori, 28 gram karbohidrat, 2,7 gram protein, dan 0,3 gram lemak. Dari segi angka, nasi lebih rendah kalori dibandingkan roti, namun faktor protein serta lemak pada roti juga dapat memengaruhi rasa kenyang lebih lama.

Pentingnya memilih jenis karbohidrat dan kontrol porsi

Salah satu kunci keberhasilan saat diet memilih jenis karbohidrat yang tepat. Jaiswal menjelaskan bahwa memilih nasi merah dibandingkan nasi putih, atau roti gandum utuh dibandingkan roti tawar biasa, dapat memberikan tambahan serat, vitamin, dan mineral yang baik untuk tubuh.

Nasi merah misalnya, memiliki kandungan serat tinggi yang membantu perut kenyang lebih lama dan mengontrol kadar gula darah. Meski demikian, konsumsi nasi merah juga tetap perlu diatur porsinya.

“Beras merah jika dikombinasikan dengan protein cukup bisa memberikan rasa kenyang dan energi yang baik, tapi tetap perlu diperhatikan porsi agar tidak berlebihan,” ujarnya.

Satu porsi yang disarankan adalah sekitar setengah cangkir nasi atau satu lembar roti per waktu makan untuk membantu mengontrol kalori harian.

Perhatikan indeks glikemik dan keseimbangan nutrisi

Menurut indeks glikemik, baik nasi maupun roti berada pada kategori sedang hingga rendah, tergantung jenis yang dipilih. Indeks glikemik yang lebih rendah akan membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil sehingga mengurangi rasa lapar berlebih.

Untuk hasil diet yang optimal, Jaiswal merekomendasikan untuk selalu mengombinasikan konsumsi karbohidrat dengan sumber protein seperti telur, ikan, daging tanpa lemak, kacang-kacangan, serta sayuran kaya serat. Hal ini dapat membantu mengendalikan rasa lapar dan mencegah keinginan makan berlebih yang sering menjadi penyebab gagalnya diet.

Tips konsumsi karbohidrat yang sehat saat diet

Jaiswal menyarankan beberapa tips saat mengonsumsi karbohidrat dalam program diet:

1. Pilih versi utuh: Ganti nasi putih dengan nasi merah atau hitam. Jika memilih roti maka ganti roti putih dengan roti gandum utuh untuk mendapatkan tambahan serat.

2. Kontrol porsi: Jangan mengonsumsi nasi atau roti dalam jumlah berlebihan meski sedang lapar karena asupan berlebih tetap dapat meningkatkan kalori harian. Satu potong atau setengah cangkir nasi masih masuk akal saat mengonsumsi nasi, apa pun jenisnya.

3. Seimbangkan dengan protein dan sayuran: Saat makan nasi atau roti, padukan dengan lauk berprotein tinggi dan sayuran agar membantu rasa kenyang lebih lama.

4. Hindari tambahan kalori tidak perlu: Usahakan untuk tidak menambahkan mentega, saus manis, atau lauk berlemak tinggi saat mengonsumsi nasi dan roti.

Pada akhirnya, baik nasi maupun roti bisa menjadi bagian dari pola makan diet yang sehat selama Bunda mengontrol porsi, memilih jenis yang tepat, serta menyeimbangkannya dengan asupan nutrisi lain. Karbohidrat bukanlah musuh dalam diet, melainkan bagian penting untuk mendukung energi tubuh asalkan dikonsumsi dengan bijak.

Jadi, jika Bunda masih bingung memilih antara nasi atau roti saat diet, kunci utamanya adalah kontrol porsi dan keseimbangan pola makan secara keseluruhan, bukan hanya mengandalkan satu jenis makanan saja.

Bunda bisa berkonsultasi dengan ahli gizi untuk mendapatkan pola diet yang sesuai dengan kondisi tubuh sendiri.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!



(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda