Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Terlanjur Konsumsi Beras Premium Oplosan, Harus Bagaimana? Ini Kata Dokter

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Jumat, 18 Jul 2025 18:50 WIB

Ilustrasi beras
Ilustrasi Terlanjur Konsumsi Beras Premium Oplosan, Harus Bagaimana? Ini Kata Dokter/Foto: Getty Images/sasirin pamai
Daftar Isi
Jakarta -

Tahukah Bunda? Belakangan ini masyarakat Indonesia tengah dihebohkan tentang beras premium oplosan yang banyak dijual di pasaran. Hal ini tentunya menimbulkan kekhawatiran bagi mereka yang terlanjur mengonsumsinya.

Bisnis pemalsuan makanan telah berkembang selama bertahun-tahun. Bahkan, seringkali sulit ditemukan perbedaan makanan asli dan palsu.

Lantaran di Indonesia banyak pedagang yang menjual beras oplosan, Bunda dianjurkan untuk berhati-hati dalam memilih beras yang tepat. Namun, bagaimana dengan orang yang terlanjur konsumsi beras premium oplosan?

Penjelasan dokter terkait konsumsi beras oplosan

Dilansir dari laman CNN Indonesia, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkap beras oplosan bukan hanya menipu dari sis kualitas, tetapi juga kuantitas dan label.

Hasil investigasi gabungan Kementerian Pertanian bersama Satgas Pangan menemukan sebanyak 212 merek beras tidak memenuhi standar mutu. Pelanggaran ditemukan pada berat kemasan, komposisi, hingga label produk.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 26 merek diduga merupakan hasil pengoplosan. Merek itu berasal dari empat perusahan besar, yakni Wilmar Group, PT Food Station Tjipinang Jaya, PT Belitang Panen Raya, dan PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group).

Temuan ini tentunya menuai kekhawatiran masyarakat yang mungkin sudah terlanjur mengonsumsinya, Bunda. Lantas, apakah konsumsi beras oplosan berbahaya bagi tubuh?

Spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadn, SpPD-KGEH menjelaskan beras oplosan yang belakangan ini viral adalah hasil pencampuran antara beras kualitas premium dan beras mutu rendah.

Meskipun pada dasarnya tidak berbahaya karena tetap menggunakan beras asli, praktik ini dapat menimbulkan sejumlah masalah penting, khususnya dari sisi kualitas dan etika.

“Beras premium bila dimasak bisa bertahan lama, tetapi bila beras yang tidak premium bila dimasak lebih cepat basi,” ungkap Aru.

Lebih lanjut, kandungan vitamin B1 dalam beras premium juga lebih tinggi dibandingkan beras biasa. Dengan demikian, pencampuran ini berpotensi menurunkan nilai gizi dari nasi yang dikonsumsi, Bunda.

Meskipun begitu, Aru mengatakan sepanjang yang dimasak adalah beras asli, baik oplosan maupun premium, tidak memiliki efek fatal.

Bahaya konsumsi beras oplosan bagi kesehatan

Meski dokter mengatakan tidak memberikan efek fatal, ada beberapa kondisi yang perlu diwaspadai sebagai berikut:

  • Gangguan pencernaan seperti diare, mual, atau sembelit karena kualitas beras yang buruk.
  • Gangguan hormon yang berdampak pada kesehatan reproduksi
  • Kerusakan organ dalam tubuh seperti ginjal dan hati, akibat zat kimia atau bahan tambahan berbahaya
  • Cacat janin, bila dikonsumsi oleh ibu hamil karena paparan bahan kimia dapat memengaruhi perkembangan janin.

Perbedaan beras asli dan oplosan

Dilansir dari laman detikcom, ada beberapa perbedaan antara beras asli dan oplosan yang perlu Bunda ketahui:

1. Warna tidak seragam

Beras oplosan seringkali ditemukan dengan warna butiran yang tidak seragam. Mungkin Bunda dapat melihat ada butiran putih bersih yang bercampur dengan butiran kekuningan atau kusam.

2. Ukuran butiran tidak sama

Kebanyakan beras asli tentunya memiliki ukuran butiran yang sama. Namun, beras oplosan biasanya bercampur dengan beragam ukuran seperti ada yang panjang, pendek, besar, dan kecil.

3. Bau aneh dan tidak wajar

Beras oplosan biasanya juga mengeluarkan bau yang menyengat seperti bahan kimia. Sebab, beras tersebut seringkali ditambahkan zat pemutih, pengawet, atau pewangi buatan.

4. Tekstur nasi lembek saat dimasak

Beras oplosan biasanya tidak pulen dan mudah basi, Bunda. Teksturnya juga terlalu lembek atau lengket karena percampuran jenis beras yang tidak sesuai dan kadar air yang tidak seimbang.

5. Muncul benda asing saat dicuci

Jika menemukan serpihan plastik, serbuk putih, atau partikel asing lainnya yang mengambang, segera hentikan penggunaan. Ini menjadi tanda bahwa beras telah terkontaminasi atau ada penambahan zat kimia yang berbahaya.

Nah, itulah yang terjadi ketika terlanjur mengonsumsi beras oplosan dan perbedaannya yang dapat Bunda kenali ketika membeli beras. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda