Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Perubahan Tubuh Manusia setelah Meninggal: Menit demi Menit hingga Jam

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Senin, 14 Jul 2025 23:40 WIB

In the Hospital Sick Male Patient Sleeps on the Bed. Heart Rate Monitor Equipment is on His Finger.
Ilustrasi/ Foto: Getty Images/gorodenkoff
Daftar Isi
Jakarta -

Bunda pastinya bertanya-tanya apa yang akan terjadi pada tubuh ketika meninggal. Dari sudut pandang fisik, kematian terjadi ketika fungsi vital tubuh berhenti, termasuk pernapasan, detak jantung, dan aktivitas otak.

Sejak meninggal, tubuh mulai mengalami berbagai perubahan, termasuk penurunan suhu tubuh dan perubahan warna serta tekstur kulit.

Proses kematian bagi setiap orang tentunya berbeda. Ini dapat terjadi secara bertahap atau sangat cepat, Bunda.

Apa yang terjadi pada tubuh saat kematian?

Fungsi tubuh vital manusia akan berhenti total. Jantung berhenti berdetak, napas berhenti, dan otak berhenti bekerja.

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, sebuah studi menunjukkan bahwa aktivitas otak dapat berlanjut beberapa menit setelah seseorang dinyatakan meninggal. Namun, aktivitas otak tidak sama dengan kesadaran.

Tanda-tanda kematian meliputi:

  • Tidak ada denyut nadi
  • Tak bernapas
  • Refleks yang tidak merespons pengujian
  • Pupil mata yang tidak mengecil sebagai respons terhadap cahaya terang

Apa yang terjadi pada tubuh setelah meninggal?

Dilansir dari laman Verywell health, berikut apa saja yang terjadi pada tubuh setiap jam setelah meninggal:

1. Jam pertama setelah meninggal

Semua otot di tubuh menjadi relaks. Kelopak mata kehilangan ketegangannya, pupil melebar, rahang mungkin terbuka, dan sendi serta anggota tubuh menjadi fleksibel.

Dengan hilangnya ketegangan pada otot, kulit akan mengendur, yang dapat menyebabkan sendi dan tulang menonjol di tubuh, seperti rahang atau pinggul, menjadi lebih menonjol. Saat otot berelaksasi, sfingter terlepas dan memungkinkan urine dan feses keluar.

Dalam beberapa menit setelah jantung berhenti berdetak, tubuh akan menjadi pucat karena darah mengalir dari vena kecil di kulit. Proses ini dapat lebih terlihat pada orang dengan kulit terang dibandingkan dengan kulit gelap.

Tubuh mulai mendingin dari suhu normalnya. Hal ini dikenal sebagai algor mortis. Laju pendinginan ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti komposisi tubuh, jumlah dan jenis pakaian, serta suhu dan kelembapan atmosfer.

Penurunan suhu tubuh yang diharapkan selama algor mortis dapat membantu ilmuwan forensik mendapatkan perkiraan waktu kematian, dengan asumsi belum sepenuhnya dingin atau terpapar suhu lingkungan ekstrem.

2. 2 hingga 6 jam setelah meninggal

Lantaran jantung tidak lagi memompa darah, gravitasi mulai menarik darah ke area tubuh yang paling dekat dengan tanah, sebuah proses yang disebut livor mortis atau pucat.

Akumulasi darah menyebabkan bagian tubuh yang paling dekat dengan tanah berubah warna menjadi ungu kemerahan yang tampak seperti memar. Kondisi ini terkadang disebut noda postmortem.

Dua hingga enam jam setelah meninggal, perubahan kimiawi dalam sel-sel tubuh menyebabkan semua otot menegang atau disebut rigor mortis. Otot pertama yang terpengaruh adalah kelopak mata, rahang, dan leher.

Selama beberapa jam berikutnya, rigor mortis menyebar ke wajah dan dada, perut, lengan, dan kaki hingga akhirnya mencapai jari tangan dan kaki.

Ketika bayi dan anak kecil yang meninggal, tubuhnya mungkin tidak menunjukkan rigor mortis karena massa otot mereka yang lebih kecil.

3. 7 hingga 12 jam setelah meninggal

Kekakuan otot maksimum akibat rigor mortis dalam tubuh terjadi setelah sekitar 10 hingga 12 jam. Namun, jangka waktu ini akan dipengaruhi juga oleh usia, kondisi fisik, jenis kelamin, suhu udara, dan faktor lainnya.

Pada tahap ini, anggota tubuh almarhum sulit digerakkan, Bunda. Lutut dan siku mereka juga mungkin akan sedikit tertekuk, dan jari tangan serta kaki mungkin terlihat bengkok.

4. Lebih dari 12 jam setelah meninggal

Setelah mencapai keadaan rigor mortis maksimum, otot-otot mulai mengendur karena perubahan kimiawi yang berkelanjutan dalam sel dan pembusukan jaringan internal.

Proses yang disebut flacciditas sekunder ini berlangsung selama satu hingga tiga hari dan dipengaruhi oleh kondisi eksternal seperti suhu, misalnya dingin memperlambat proses.

Selama fleksibilitas sekunder, kulit menyusut dan menciptakan ilusi bahwa rambut dan kuku almarhum sedang tumbuh. Rigor mortis mulai menghilang dalam urutan yang sama seperti kemunculannya dalam satu hingga tiga hari.

Nah, itulah beberapa hal yang mungkin terjadi pada tubuh ketika meninggal. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda