Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Ini 3 Dosa yang Menghapus Pahala sebesar Gunung

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Selasa, 01 Jul 2025 23:00 WIB

Ilustrasi doa
Ilustrasi Ini Dosa yang Menghapus Pahala sebesar Gunung/Foto: Getty Images/maroot sudchinda
Daftar Isi
Jakarta -

Setiap muslim dianjurkan untuk menjauhi larangan Allah SWT atau perbuatan dosa. Sebab, jika dilakukan, hal ini dapat mengurangi atau bahkan menghapus pahala sebesar gunung.

Perintah untuk menjauhi perbuatan dosa juga tercantum dalam surah Muhammad ayat 33-34, yang berbunyi sebagai berikut:

۞ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَلَا تُبْطِلُوْٓا اَعْمَالَكُمْ ٣٣ اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَصَدُّوْا عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ثُمَّ مَاتُوْا وَهُمْ كُفَّارٌ فَلَنْ يَّغْفِرَ اللّٰهُ لَهُمْ ٣٤

Artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul serta jangan batalkan amal-amalmu! Sesungguhnya orang-orang yang kufur dan menghalang-halangi (orang lain) dari jalan Allah, kemudian mereka mati dalam keadaan kafir, Allah tidak akan mengampuni mereka.”

Dosa yang menghapus pahala sebesar gunung

Dilansir dari laman detikcom, maksiat adalah perbuatan terlarang yang dapat menghapus pahala seorang muslim sebesar gunung. Hal ini dijelaskan juga pada sebuah riwayat dari kitab Sunan Ibnu Majah karya Abu Abdullah Muhammad bin Yazid al-Qazwin (Ibnu Majah),

حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ الرَّمْلِيُّ قَالَ: حَدَّثَنَا عُقْبَةُ بْنُ عَلْقَمَةَ بْنِ حُدَيْجِ الْمَعَافِرِيُّ عَنْ أَرْطَاةَ بْنِ الْمُنْذِرِ عَنْ أَبِي عَامِرٍ الْأَنْهَانِي عَنْ ثَوْبَانَ, عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: "لَأَعْلَمَنَّ أَقْوَامًا مِنْ أُمَّتِي يَأْتُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِحَسَنَاتِ أَمْثَالِ جِبَالِ تَهَامَةَ بِيْضًا, فَيَجْعَلُهَا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ هَبَاءً مَنْثُورًا, قَالَ ثَوْبَانُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ! صِفْهُمْ لَنَا, جَلِّهِمْ لَنَا, أَنْ لَا تَكُوْنَ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَا نَعْلَمُ, قَالَ : أَمَا إِنَّهُمْ إِخْوَانُكُمْ وَمِنْ جِلْدَتِكُمْ وَيَأْخُذُونَ مِنْ اللَّيْلِ كَمَا تَأْخُذُونَ, وَلَكِنَّهُمْ أَقْوَامٌ إِذَا خَلَوْا بِمَحَارِمِ اللَّهِ انْتَهَكُوْهَا . " [صَحِيحٌ " الصَّحِيحَةُ" (٥٠٥)، "الرَّوْضُ النَّصِيرُ (۱۸۱)، " التَّعْلِيقُ الرَّغِيْبُ"

Dari Isa bin Yunus ar-Ramli, dari Uqbah bin Alqamah bin Hudaij al-Mu’afiriy, dari Arthah bin Mundir, dari Abu Amir al-Alhany, dari Tsauban RA, ia meriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW bahwa beliau bersabda,

“Niscaya aku mengetahui suatu kaum dari umatku yang datang pada hari Kiamat dengan membawa banyak kebaikan sebesar Gunung Tihamah yang putih, tetapi kemudian Allah menjadikannya (hancur lebur) seperti debu berterbangan.”

Kemudian, Tsauban bertanya, “Ya Rasulullah, jelaskanlah sifat-sifat mereka kepada kami agar kami tidak menyadarinya.”

Beliau menjawab, “Mereka masih termasuk saudara kalian sendiri. Mereka melakukan ibadah malam sebagaimana yang kalian lakukan. Akan tetapi, jika sedang sendirian mereka berani melanggar larangan-larangan Allah.”

Larangan yang dapat menghapus pahala

Berikut ada beberapa larangan Allah SWT kepada umat muslim yang jika dilakukan dapat menghapus pahala amal kebaikan:

1. Zalim

Berbuat zalim adalah dosa yang harus ditinggalkan seorang muslim karena dapat merusak kehidupan seseorang. Perbuatan ini juga tergolong menyesatkan dan membuat sengsara bagi orang yang terzalimi.

Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang bangkrut dari umatku ialah, orang yang datang pada hari kiamat membawa (pahala) salat, puasa dan zakat, namun (ketika di dunia) dia suka mencaci maki dan (salah) menuduh orang lain, makan harta orang lain, menumpahkan darah dan memukul orang lain (tanpa hak). Maka orang-orang yang terzalimi itu akan diberi pahala dari kebaikan-kebaikan pelaku zalim. Jika telah habis kebaikan-kebaikannya, maka dosa-dosa mereka akan ditimpakan kepadanya, kemudian dia akan dilemparkan ke dalam neraka.” (HR Muslim)

2. Syirik

Perbuatan syirik artinya mendasarkan sesuatu yang tidak berhak kepada yang berhak, yaitu Allah, dan itu merupakan bentuk kezaliman. Orang yang syirik juga akan dihapus amal kebaikannya, seperti yang dijelaskan dalam potongan ayat berikut ini:

ذَٰلِكَ هُدَى ٱللَّهِ يَهْدِى بِهِۦ مَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦ ۚ وَلَوْ أَشْرَكُوا۟ لَحَبِطَ عَنْهُم مَّا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Artinya:

“Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.”

3. Mengungkit sedekah

Allah SWT berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 264 yang berbunyi sebagai berikut:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تُبْطِلُوا۟ صَدَقَٰتِكُم بِٱلْمَنِّ وَٱلْأَذَىٰ كَٱلَّذِى يُنفِقُ مَالَهُۥ رِئَآءَ ٱلنَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۖ فَمَثَلُهُۥ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُۥ وَابِلٌ فَتَرَكَهُۥ صَلْدًا ۖ لَّا يَقْدِرُونَ عَلَىٰ شَىْءٍ مِّمَّا كَسَبُوا۟ ۗ وَٱللَّهُ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلْكَٰفِرِينَ

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.”

Nah, itulah dosa yang menghapus pahala sebesar gunung dan beberapa larangan Allah SWT yang lainnya. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda