Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Kisah Bunda Tiba-tiba Alami Sepsis saat Menyusui

Indah Ramadhani   |   HaiBunda

Minggu, 28 Dec 2025 08:50 WIB

Sepsis dialami secara tiba-tiba oleh seorang Bunda yang sedang menyusui. Apa penyebabnya? Simak kisah lengkapnya sebagai berikut, Bunda.
Ilustrasi Ibu Menyusui/Foto: Getty Images/iStockphoto/geargodz
Daftar Isi
Jakarta -

Menyusui seharusnya menjadi momen yang penuh kehangatan antara ibu dan bayi. Namun, bagi seorang Bunda bernama Ellie Marples, masa indah tersebut justru berubah menjadi pengalaman yang sangat mengancam nyawa. Sebuah infeksi serius nyaris merenggut hidupnya.

Dalam waktu singkat, Ellie harus menjalani serangkaian tindakan medis darurat demi menyelamatkan nyawanya. Bunda bisa menyimak perjalanan Ellie yang penuh perjuangan, hingga akhirnya ia berhasil selamat di sini. Berikut kisah lengkapnya.

Kisah seorang Bunda yang hampir meregang nyawa karena sepsis

Semua bermula saat Ellie sedang menyusui sang anak yang baru lahir, Albie Marples, di sebuah ruang pemulihan. Sesaat setelah menyusui sang anak, Ellie mengeluhkan rasa sakit dan pusing yang sangat hebat. Kemudian disusul dengan muntah darah hingga tak sadarkan diri. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Setelah ditelusuri lebih lanjut, diketahui terdapat infeksi yang berasal dari emboli cairan ketuban, yakni kondisi langka ketika cairan ketuban masuk ke aliran darah ibu, yang menyebabkan Ellie sepsis.

Ya, Ellie didiagnosa mengidap sepsis. Kondisinya terus memburuk karena infeksi sepsis yang terus menyebar sehingga ia harus menjalani operasi pengangkatan 80 persen usus besar yang sudah septik sekaligus pemasangan kantong stoma.

Ellie bercerita kalau setelah ususnya dinyatakan septik dan dipasangi stoma, dokter sempat mencoba membangunkannya dari koma. Namun, suhu tubuhnya yang terus meningkat membuat dokter yakin masih ada sumber infeksi lain yang belum ditemukan.

“Mereka tahu ada sesuatu yang lain di dalam tubuh saya, semacam infeksi, tapi belum yakin di mana,” ujar Ellie.

Hasil pemindaian selanjutnya mengungkapkan fakta yang lebih mengkhawatirkan. Rahim dan leher rahim Ellie ternyata juga sudah mengalami septik parah. Ya, sepsisnya sudah menyebar hingga ke rahim yang mengharuskan histerektomi total atau pengangkatan rahim secara menyeluruh.

Minggu berikutnya, Ellie kembali dibius untuk menjalani operasi pengangkatan rahim. “Rahim saya septik dari dalam ke luar, tetapi pada pemindaian pertama hal itu tidak terlihat,” katanya.

Meskipun Ellie harus menjalani operasi besar yang mengubah hidupnya, tindakan tersebut berhasil menyelamatkan nyawanya. Petugas rumah sakit bercerita, meski operasi itu membuat Ellie tak lagi punya anak, tetapi Ellie terbangun dengan perasaan bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk hidup.

Mengenal kondisi sepsis

Setelah mendengar kisah memilukan seorang Bunda yang tiba-tiba mengalami sepsis saat menyusui, penting untuk memahami bagaimana sepsis itu sebenarnya. Bukan sekadar infeksi biasa, tetapi kondisi ini sangat berbahaya dan dapat mengancam nyawa.

Dikutip dari Cleveland Clinic, sepsis merupakan respons ekstrem tubuh terhadap suatu infeksi. Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melawan infeksi justru bereaksi berlebihan dan mulai merusak jaringan serta organ tubuh yang sehat.

Pada sepsis, peradangan tidak hanya terjadi di area infeksi, tetapi dapat menyebar ke seluruh tubuh. Jika tak segera ditangani, kondisi ini dapat menyebar dengan cepat, menyebabkan kerusakan jaringan, kegagalan organ, hingga kematian.

Selain itu, sepsis juga terbagi menjadi tiga tahap, yakni sepsis, sepsis berat, dan syok septik. Ketiganya merupakan tahapan kondisi yang menunjukkan tingkat keparahan infeksi, semakin lanjut tahapannya, semakin besar risiko yang mengancamnya.

Pada dasarnya, infeksi apapun berpotensi berkembang menjadi sepsis. Kuman yang masuk dalam tubuh, baik bakteri, virus, ataupun jamur, dapat memicu infeksi. Jika infeksi tak terkendali, tubuh bisa mengalami reaksi berantai yang berujung pada sepsis, Bunda.

Siapa saja yang berisiko sepsis?

Sepsis dapat bermula dari berbagai jenis infeksi, seperti saluran pernapasan, sistem pencernaan, infeksi pada kulit, hingga infeksi kehamilan yang dialami oleh Ellie. Meski begitu, sepsis didukung oleh kondisi medis tertentu, seperti penyakit paru-paru atau sistem kekebalan tubuh.

Perlu Bunda ingat, sepsis bisa menyerang siapa saja. Namun, risikonya lebih tinggi pada orang yang mengalami infeksi bakteri. Selain itu, individu dengan kondisi tertentu berikut ini juga lebih rentan mengalami sepsis.

  • Individu berusia lebih dari 65 tahun.
  • Sedang dalam masa kehamilan.
  • Memiliki kondisi medis tertentu, seperti diabetes, obesitas, kanker, dan penyakit ginjal.
  • Memiliki sistem kekebalan yang lemah.
  • Berada di rumah sakit karena alasan medis lainnya.
  • Memiliki cedera parah seperti luka bakar atau luka besar.
  • Memiliki kateter, infus, atau tabung pernapasan.

Gejala sepsis yang harus diperhatikan

Bunda, sepsis dapat menyerang berbagai bagian tubuh sehingga gejala yang muncul sangat beragam. Pada beberapa kasus, sepsis dipicu oleh infeksi darah yang menyebabkan munculnya ruam sepsis atau bintik-bintik kecil berwarna merah gelap.

Selain ruam pada kulit, sepsis juga dapat menimbulkan sejumlah gejala umum lainnya, seperti:

  • Berkurangnya frekuensi buang air kecil.
  • Energi rendah atau mudah lemah.
  • Detak jantung yang cepat.
  • Tekanan darah yang rendah.
  • Demam atau hipotermia.
  • Gemetar atau menggigil.
  • Kulit hangat atau lembab dan berkeringat.
  • Kebingungan atau disorientasi.
  • Sesak napas dan bernapas secara cepat.
  • Ruam sepsis.
  • Rasa sakit atau ketidaknyamanan yang ekstrem.

Jika Bunda mengalami gejala-gejala tersebut, segera periksakan diri ke dokter. Sepsis membutuhkan penanganan cepat agar tidak berkembang menjadi kondisi yang lebih serius. Biasanya, dokter akan menyarankan perawatan intensif di ICU untuk menangani kondisi pasien secara menyeluruh.

Demikian informasi mengenai kisah seorang Bunda yang berjuang melawan sepsis hingga hampir meregang nyawa. Semoga informasi mengenai sepsis yang diberikan dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda