menyusui
Tren PumpTok, Bikin Busui Makin Semangat Pompa ASI atau Malah Insecure?
HaiBunda
Sabtu, 20 Dec 2025 10:20 WIB
Daftar Isi
Menyusui dan memompa ASI merupakan sebuah kegiatan yang sangat penting untuk memastikan kebutuhan ASI Si Kecil terpenuhi. Namun, memompa ASI kini muncul sebagai tren di media sosial dan mendapatkan banyak atensi.
Tren ini disebut PumpTok dan telah ditonton hingga lebih dari 16 juta kali. Isinya berupa video pumping journey para Bunda yang dibuat dengan nuansa ASMR, menampilkan suara pompa ASI, lalu memperlihatkan susu yang dipompa ke arah kamera sebelum dituang ke botol kaca yang tampak estetik.
Namanya sebuah tren, pasti selalu hadir dengan sisi positif dan negatif. Yuk, Bunda, simak informasi dan kisah selengkapnya di bawah ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengaruh tren PumpTok yang viral
Benar, Bunda tidak salah lihat. Tren menyusui dan memompa ASI ini benar-benar menjadi perbincangan populer di salah satu platform media sosial berkat Bunda Breanna Seibel yang kerap membagikan aktivitas pumping-nya.
Bukan hanya sekadar konten pumping, sebagian besar dari penonton menyoroti jumlah ASI yang dihasilkannya dinilai sangat melimpah. Padahal hal tersebut dilakukan karena Bunda berusia 32 tahun ini memiliki bayi kembar yang lahir prematur.
Seibel pun terus membagikan momen pumping-nya hingga menginspirasi banyak Bunda lain. Sampai suatu ketika, ia mengabarkan bahwa bayinya telah meninggal dunia. Ia pun melanjutkan pumping dengan tujuan menyumbangkan ASI kepada bayi-bayi yang membutuhkan.
Namun, PumpTok semakin lama, semakin viral, Bunda. Seiring makin banyak yang mengikuti tren ini, tanpa disadari muncul kesan seolah ada perlombaan tentang siapa yang bisa menghasilkan ASI paling banyak.
Dilansir dari MSN, pada tren PumpTok ini, tak jarang para Bunda memamerkan hasil pumping hingga 350 ml, 750 ml, bahkan 1,5 liter ASI dalam satu sesi. Jumlah ini tentu jauh melampaui rata-rata produksi ASI dan kebutuhan harian bayi.
Tak heran jika kolom komentar kreator dipenuhi beragam respons. Ada Bunda yang merasa lebih semangat dan termotivasi, tetapi tak sedikit juga yang justru berkecil hati karena merasa hasil ASI perahnya tidak sebanyak yang dihasilkan dalam tren.
Ketahui kebutuhan harian ASI bayi
Sebuah studi menyatakan, kebutuhan ASI bayi setelah lahir hanya sekitar 30 ml per kali minum. Memasuki beberapa minggu pertama, kebutuhannya meningkat menjadi sekitar 30-90 ml per sesi menyusui. Sementara itu, bayi berusia 1-6 bulan umumnya minum sekitar 90-120 ml ASI setiap kali menyusu.
Dokter anak dari Mayo Clinic Children’s, Kalsey Klaas, MD, juga memberikan tanggapan tentang tren PumpTok. Menurutnya, jumlah ASI yang dihasilkan dalam tren tersebut jauh lebih besar dibandingkan dengan jumlah harian hasil pumping yang normal.
“Memang tidak umum, tetapi setiap ibu memiliki kondisi yang berbeda. Produksi ASI dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti usia bayi, frekuensi menyusui, hingga durasi pumping,” tegasnya.
Ia menambahkan, pada umumnya Bunda cukup memompa sekitar 60-90 ml ASI dalam satu sesi. Jadi, bila Bunda menerapkan eksklusif pumping, total ASI yang diperah dalam 24 jam berkisar 700-900 ml. Ini sudah sangat normal dan dapat memenuhi kebutuhan ASI harian Si Kecil.
Dapat dikatakan, jumlah ASI yang dihasilkan dalam tren PumpTok jauh di atas rata-rata. Oleh karena itu, Bunda tidak perlu merasa khawatir atau membandingkan hasil pumping dengan orang lain.
Tetap bijak dalam mengikuti tren media sosial
Meskipun PumpTok bisa membantu sebagian Bunda belajar tentang menyusui atau memompa ASI, para ahli menyarankan untuk tetap bijak dalam menerima paparan konten tersebut. Bunda harus prioritaskan kesehatan mental, tidak saling membandingkan, dan segera cari bantuan tenaga medis bila ada kekhawatiran terkait produksi ASI.
Pada akhirnya, PumpTok bisa menjadi sumber semangat, tetapi juga bisa memberi tekanan. Yang perlu diingat, setiap Bunda memiliki perjalanan menyusui yang berbeda. Tidak ada standar yang menyulitkan, yang paling penting adalah tubuh Bunda sehat serta kebutuhan ASI Si Kecil dapat terpenuhi dengan baik.
Demikian bagaimana PumpTok menjadi tren menyusui yang sangat viral. Semoga informasi ini bisa berguna bagi Bunda yang sedang menjalani pumping journey. Semangat MengASIhi ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)ARTIKEL TERKAIT
Menyusui
4 Artis Cantik Hollywood Bawa Pompa Ke Mana-mana demi ASI Eksklusif
Menyusui
5 Tips Memilih Pompa ASI yang Tepat agar Lancar Menyusui Si Kecil
Menyusui
Mengenal 5 Jenis Pompa ASI, Mulai dari Manual hingga Wearable
Menyusui
Tips Memilih Ukuran Corong Pompa ASI Sesuai dengan Puting Payudara
Menyusui
Kapan Ibu Menyusui Bisa Mulai Memakai Pompa ASI? Ini Kata Konselor Laktasi
5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda
Pumping ASI setelah DBF Bisa Bikin Hiperlaktasi, Benarkah?
Busui Semangat, Kiky Saputri Tetap Memerah ASI di Mana pun demi Menyusui Baby Kayya
Pompa ASI Ternyata Bantu Menyusui Lebih Lama hingga 5 Bulan