menyusui
Tren Aneh di Gym: ASI Dipakai untuk Bikin Otot, Benarkah Efektif?
HaiBunda
Senin, 08 Dec 2025 08:20 WIB
Tren aneh muncul di dunia kebugaran di Amerika Serikat. Para binaragawan percaya bahkan ASI untuk pertumbuhan otot. Meski terdengar seperti lelucon, fenomena ini benar-benar terjadi di beberapa wilayah Amerika Serikat.Â
Para binaragawan bahkan membeli ASI secara online dari ibu menyusui dengan keyakinan bahwa ASI memiliki kekuatan khusus untuk membangun pertumbuhan otot. Tapi apakah benar ASI untuk pertumbuhan otot efektif?
Mengutip laman Ndtv, laporan VICE menyebut permintaan terhadap ASI dari kalangan binaragawan cukup tinggi hingga mampu menghasilkan ribuan dolar bagi para ibu penjual ASI. Para gym bro percaya bahwa kandungan alami dalam ASI dapat meningkatkan performa tubuh dan memberikan manfaat khusus untuk membangun otot.
Permintaan yang begitu tinggi membuat banyak ibu mulai melihat hal ini sebagai pekerjaan sampingan.
|
Baca Juga : 3 Fakta Medis seputar Orang Dewasa Minum ASI
|
Tren aneh di gym: ASI dipakai untuk bikin otot
Meski begitu, para ahli menyebut tren ini tidak hanya salah kaprah, tetapi juga berbahaya. Tenaga kesehatan sekaligus kreator konten, Dr. Kunal Sood melalui akun instagramnya menjelaskan ASI tidak dirancang untuk kebutuhan nutrisi orang dewasa, apalagi untuk meningkatkan performa atau massa otot.
"Beberapa ibu benar-benar menjual ASI kepada para binaragawan, dengan klaim bahwa ASI dapat membantu membangun otot. Tapi apakah benar bekerja? Secara nutrisi, ASI tidak dirancang untuk orang dewasa atau untuk meningkatkan performa," kata Dr. Kunal Sood dikutip dari laman Ndtv.
Dr. Kunal Sood menjelaskan perbandingan ASI nutrisi dengan sumber protein yang lebih umum dikonsumi oleh binaragawan. Menurutnya ASI terdiri hampir 88 persen air dengan hanya 2,5 gram protein per cangkir, dibandingkan dengan 7,9 gram pada susu sapi dan 28 gram pada sebagian besar bubuk protein.
Singkatnya, ASI bukan hanya mahal tetapi juga tidak efisien karena protein di dalam ASI jauh lebih rencah dan sangat tidak efisien sebagai sumber nutrisi untuk pembentukan otot. Dr. Sood juga menyoroti tidak adanya dukungan ilmiah sama sekali terkait gagasan bahwa ASI dapat meningkatkan kekuatan atau pertumbuhan otot.Â
"Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa ASI meningkatkan pertumbuhan otot," katanya, sambil menambahkan bahwa berbeda dengan ASI, "Whey protein telah banyak diteliti, meningkatkan keseimbangan nitrogen, dan mendukung sintesis protein otot dari waktu ke waktu."
Selain itu, Dr. Sood mengatakan membeli dan mengonsumsi ASI manusia dari sumber online yang tidak terkontrol membawa sejumlah risiko serius. "Membeli ASI secara online juga menimbulkan risiko keamanan nyata, termasuk kontaminasi bakteri, penularan penyakit, serta paparan obat atau hormon yang tidak diketahui," tuturnya.Â
Ia menambahkan jika tujuannya adalah kekuatan, ASI bukanlah jalan pintas. Ini adalah pertaruhan tidak teratur dengan kandungan protein lebih sedikit dibandingkan segelas susu. "Apakah kamu akan mencoba hal seperti ini demi ‘gains’?," katanya.Â
Ahli gizi sekaligus pendiri FISICO Diet and Aesthetic Clinic, Vidhi Chawla juga menolak keras tren ini. Menurutnya konsumsi ASI manusia oleh orang dewasa, terutama di kalangan binaragawan dan komunitas kebugaran justru dapat membawa potensi risiko kesehatan.
Vidhi Chawla menjelaskan bahwa untuk merangsang muscle protein synthesis (MPS), orang dewasa membutuhkan 20–30 gram protein berkualitas tinggi dalam satu porsi. Sedangkan ASI manusia hanya mengandung sekitar 1 gram protein per 100 mililiter.
Untuk mencapai ambang minimum MPS sebesar 25 gram protein, seseorang perlu mengonsumsi 2,5 liter (lebih dari 85 ons cair) ASI dalam satu waktu.
"Ini benar-benar tidak praktis, sangat mahal, dan sama sekali tidak berkelanjutan untuk perencanaan nutrisi harian dibandingkan dengan satu scoop whey atau satu porsi yoghurt Yunani. Selain itu, komposisi lemak dan karbohidrat pada ASI dioptimalkan untuk pertambahan berat badan bayi yang cepat, bukan untuk tujuan komposisi tubuh orang dewasa," tuturnya.Â
Risiko kesehatan serius
Chawla mengatakan bahwa selain rasio biaya terhadap protein yang buruk, aspek keamanannya juga menjadi perhatian utama. Jika diperoleh dari luar saluran medis yang teratur, ASI manusia yang tidak dipasteurisasi membawa risiko signifikan dan sebenarnya dapat dicegah untuk penularan penyakit infeksi, termasuk kontaminasi bakteri, HIV, dan Hepatitis.
"Sebagai tenaga kesehatan, saya harus sangat menyarankan untuk tidak mengonsumsi cairan tubuh apa pun yang tidak melalui regulasi," katanya.Â
Kesimpulan dari penjelasan para ahli di atas ditemukan bahkan penggunaan ASI untuk pembentukan otot itu tidak efektif. Justru menimbulkan resiko kesehatan yang serius.Â
Tren ini hanyalah satu dari banyak mitos suplemen tidak konvensional yang muncul di dunia fitness. Sama seperti klaim 'superfood'Â ekstrem lainnya, klaim ASI untuk pertumbuhan otot tidak didukung oleh sains sama sekali.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Menyusui
Cara agar ASI Mengandung Lebih Banyak Lemak agar Berat Badan Si Kecil Bertambah
Menyusui
Mandikan Bayi dengan ASI Sisa, Bolehkah? Simak juga Caranya Bun
Menyusui
Pecahkan Rekor Dunia, Bunda Ini Jadi Donatur ASI Terbanyak Hampir 1.600 Liter
Menyusui
Viral Bayi Usia Satu Hari Diberi Air Putih, Ini Kata Dokter
Menyusui
Bayi Baru Lahir Bisa Bertahan 3 Hari Tanpa Minum ASI, Mitos atau Fakta?
5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda
Cara Memandikan Bayi dengan ASI Beserta Manfaat Bagusnya untuk Kulit
Mata Merah pada Bayi Bisa Disembuhkan dengan Tetesan ASI?
Viral Perusahaan Luncurkan Produk Es Krim Rasa ASI, Simak Fakta di Baliknya