menyusui
Apakah Vaksin RSV Aman untuk Ibu Menyusui? Ini Jawabannya
HaiBunda
Sabtu, 22 Nov 2025 12:40 WIB
Tak semua vaksinasi bisa diberikan untuk ibu hamil dan menyusui. Bagaimana dengan vaksin respiratory syncytial virus (RSV). Apakah virus RSV aman untuk ibu menyusui? Yuk, ketahui jawabannya.
Virus RSV termasuk yang umum dan menular. Virus ini menyebabkan infeksi saluran pernapasan bawah (ISPB), seperti penyakit pneumonia dan bronkiolitis, pada anak-anak di seluruh dunia. Menurut data, infeksi RSV pada bayi banyak ditemukan di enam bulan pertama kehidupan anak.
"Kejadian infeksi RSV pada bayi baru lahir yang sampai membutuhkan perawatan di rumah sakit paling sering terjadi pada tiga bulan pertama kehidupan (50 peesen) dan enam bulan pertama (lebih dari 75 persen)," kata dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dr. Amarylis Febrina Choirin Nisa Fathoni, SpOG, IBCLC, di kawasan Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Vaksin RSV aman untuk ibu menyusui?
Beberapa otoritas menyatakan, belum ada cukup bukti untuk merekomendasikan vaksin RSV hanya untuk melindungi bayi melalui ASI. Bahkan, manfaat proteksi melalui ASI belum terbukti kuat.Â
Namun, belum ditemukan efek samping pada bayi yang disusui ibunya yang pernah di vaksin RSV saat hamil. Di dalam ASI, kemungkinan mengandung antibodi yang dapat memberi perlindungan tambahan. Namun data langsung tentang pemberian vaksin kepada ibu menyusui (yang tidak sedang hamil) masih terbatas.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) baru merekomendasikan vaksin RSV pada ibu hamil untuk melindungi bayi mereka dari penyakit RSV parah. Ibu hamil sebaiknya mendapatkan satu dosis vaksin RSV maternal (Abrysvo Pfizer) mulai usia kehamilan 28 minggu.
Bayi kemungkinan besar tidak akan terlindungi secara memadai jika lahir kurang dari 2 minggu setelah ibu mereka menerima vaksin, sehingga pemberian vaksin dianjurkan sebelum usia kehamilan 36 minggu.
Saran tentang vaksinasi ulang pada kehamilan berikutnya akan diberikan ketika data tersedia.
Kenapa vaksin RSV selama kehamilan lebih disarankan daripada pasca melahirkan? Vaksin maternal seperti Abrysvo Pfizer/RSVpreF diberikan di trimester akhir (biasanya sekitar 32–36 minggu) untuk menghasilkan antibodi yang melewati plasenta sehingga bayi lahir sudah memiliki perlindungan pasif selama beberapa bulan pertama hidupnya. Ini menjadi periode paling rentan terhadap RSV yang berat.
Uji klinis menunjukkan. penurunan rawat inap RSV pada bayi yang ibunya divaksin selama kehamilan. Namun, baru Abrysvo Pfizer satu-satunya vaksin RSV yang direkomendasikan untuk ibu hamil. Arexvy GSK dan mResvia Moderna tidak disetujui digunakan selama kehamilan.
Dalam uji klinis fase 3, vaksin RSV maternal mengurangi risiko bayi dirawat di rumah sakit karena RSV sebesar 68Â persen dan risiko kunjungan ke layanan kesehatan karena RSV sebesar 57Â persen dalam 3 bulan setelah kelahiran.
Pada uji coba yang sama, vaksin RSV mengurangi risiko bayi dirawat di rumah sakit karena RSV sebesar 57Â persen dan risiko kunjungan ke layanan kesehatan karena RSV sebesar 51Â persen dalam 6 bulan setelah kelahiran.
Vaksin RSV direkomendasikan untuk siapa saja?
Melansir The Australian Immunisation Handbook, berikut ini pihak yang direkomendasikan mendapatkan vaksin RSV.
- Ibu hamil untuk melindungi bayi baru lahir
- Semua orang berusia ≥75 tahun
- Orang dengan faktor risiko medis untuk penyakit RSV parah berusia ≥60 tahun
Antibodi monoklonal RSV direkomendasikan untuk:
- Bayi muda yang ibunya tidak menerima vaksin RSV selama kehamilan, atau yang tidak divaksinasi setidaknya 2 minggu sebelum melahirkan.
- Bayi muda yang berisiko lebih tinggi terkena penyakit RSV berat, terlepas dari status vaksinasi ibunya.
- Orang dewasa berusia 60–74 tahun yang tidak memiliki faktor risiko medis untuk penyakit RSV berat juga dapat mempertimbangkan vaksinasi. Terdapat manfaat vaksinasi pada kelompok usia ini, tetapi manfaatnya mungkin lebih rendah dibandingkan mereka yang berusia ≥75 tahun, karena risiko penyakit RSV berat yang relatif lebih rendah.
- Orang dewasa berusia 50–59 tahun yang memiliki faktor risiko medis untuk penyakit RSV berat juga dapat mempertimbangkan vaksinasi.
Meski ibu hamil boleh divaksin RSV dengan Abrysvo Pfizer, namun vaksin ini  tidak boleh diberikan kepada orang dengan riwayat reaksi alergi parah, seperti anafilaksis, terhadap komponen apa pun dari vaksin ini. Informasi tentang Abrysvo dapat ditemukan pada brosur kemasan produsen.
Pasien dengan penyakit akut ringan, seperti pilek, dapat menerima vaksinasi RSV maternal. Jika pasien mengalami penyakit akut sedang atau berat, dengan atau tanpa demam, vaksinasi umumnya harus ditunda hingga kesehatan pasien membaik.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Menyusui
Ketahui Kebutuhan Kalsium Ibu Menyusui, Manfaat Beserta Rekomendasi Sumber Terbaik
Menyusui
10 Makanan yang Bagus untuk Ibu yang Menyusui Bayi Kuning
Menyusui
Apakah Ibu Menyusui Boleh Minum Es dan Makan Pedas? Simak Aturannya
Menyusui
7 Persiapan Puasa Ibu Menyusui, Boleh Persiapkan Suplemen Bun
Menyusui
3 Cara agar Si Kakak Tetap Anteng saat Bunda Menyusui Si Kecil
7 Foto
Menyusui
7 Potret Terbaru Aurel Hermansyah, Sukses Turunkan BB hingga 15 Kg saat Menyusui Anak Kedua
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda
Bolehkah Ibu Menyusui Suntik Vaksin HPV untuk Cegah Kanker?
Masih Perlukah Ibu Hamil dan Menyusui Dapatkan Vaksin COVID-19?
Vaksin Cacar Monyet atau Mpox Diuji untuk Bayi, Ibu Hamil dan Menyusui