menyusui
Ternyata ASI Berubah dari Siang ke Malam, Ini Dampaknya untuk Bayi yang Perlu Diketahui
HaiBunda
Selasa, 11 Nov 2025 08:50 WIB
Bunda mungkin berpikir, ASI itu ya sama saja setiap waktu. Padahal, penelitian menunjukkan kalau komposisi ASI bisa berubah-ubah tergantung waktu, terutama antara siang dan malam hari.
Menarik, kan? Yuk, cari tahu kenapa bisa begitu dan apa artinya bagi tumbuh kembang Si Kecil!
Nutrisi ASI
ASI dianggap sebagai sumber nutrisi bayi yang optimal, memberikan banyak manfaat imunologis dan perkembangan. ASI mengandung berbagai senyawa bioaktif, termasuk oligosakarida ASI, hormon, faktor imun, dan mikroorganisme yang membantu pembentukan mikrobiota usus bayi.
Beberapa faktor dapat memengaruhi komposisi ASI, termasuk pola makan ibu, kesehatan ibu, usia bayi, lokasi geografis, dan waktu produksi ASI. Ritme sirkadian, siklus biologis 24 jam yang digerakkan oleh jam tubuh internal yang disinkronkan dengan siklus siang-malam lingkungan, juga memainkan peran penting dalam memodulasi komposisi ASI.
Sistem sirkadian mengalami pematangan pada bayi selama tahun-tahun awal kehidupan, dan beberapa faktor, termasuk usia kehamilan dan durasi paparan cahaya, memengaruhinya. Senyawa bioaktif ASI juga memfasilitasi pematangan sistem sirkadian dengan memberikan isyarat sirkadian.
Mengingat dampak signifikan komponen ASI terhadap pematangan sistem biologis bayi, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki fluktuasi komposisi ASI dan dinamika mikrobioma antara siang dan malam. Memahami fluktuasi ini sangat penting untuk menilai dampak ASI perah terhadap perkembangan dan pematangan bayi, karena terdapat ketidaksinkronan antara produksi ASI dan waktu menyusui bayi.
Dikutip dari News Medical, menurut temuan studi, kadar kortisol dalam ASI menurun seiring bertambahnya usia bayi, sementara fluktuasi melatonin menjadi lebih jelas seiring waktu. Hal ini menyoroti potensi pengaruh usia bayi dalam mengatur komposisi ASI.
Studi ini menemukan kadar IgA dan laktoferin tertinggi dalam ASI ibu pada bayi berusia kurang dari satu bulan. Kadar tersebut mulai menurun seiring bertambahnya usia bayi. Mengingat peran IgA dan laktoferin dalam pertahanan imun dan perkembangan mikrobioma, temuan ini menunjukkan pergeseran kebutuhan imun bayi seiring dengan stabilisasi kolonisasi mikroba usus dan menyoroti pentingnya ASI dalam pematangan sistem imun selama tahun pertama kehidupan.
Studi ini menyoroti potensi dampak IMT ibu terhadap fluktuasi sirkadian hormon ASI. Studi mengamati peningkatan bakteri yang berhubungan dengan kulit di malam hari dan peningkatan bakteri lingkungan di siang hari, yang mungkin mencerminkan perbedaan pola aktivitas ibu, perilaku makan, dan kontak oral bayi.
Analisis mikrobioma mengungkapkan perubahan yang nyata dalam komposisi mikroba selama periode 24 jam, meskipun keragaman alfa dan beta stabil. Fluktuasi ini dapat memengaruhi kolonisasi usus dan pembentukan imun bayi.
Temuan studi ini memiliki implikasi penting bagi praktik menyusui bagi ibu yang memerah dan memberikan ASI melalui botol pada waktu yang berbeda dari waktu produksi ASI awal. Studi ini juga mencatat bahwa meskipun kadar oksitosin tetap stabil sepanjang hari, ASI perah mungkin tidak mencerminkan puncak oksitosin alami yang dipicu oleh pemberian ASI langsung, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang potensi dampaknya terhadap ikatan ibu-bayi dan pengaturan stres.
Karena komposisi ASI secara alami diatur untuk mendukung ritme sirkadian bayi, perubahan jadwal pemberian ASI dapat mengganggu isyarat biologis yang telah diatur untuk tidur, metabolisme, dan perkembangan kekebalan bayi.
Perbedaan kandungan ASI siang dan malamÂ
Bunda mungkin belum tahu, ternyata ASI yang keluar siang dan malam memiliki komposisi berbeda. Tubuh Bunda secara ajaib menyesuaikan kandungan ASI dengan kebutuhan bayi sesuai waktunya dan perubahan kecil ini punya dampak besar bagi tumbuh kembang si kecil!
1. Membantu bayi belajar mengenali pola siang dan malam
Penelitian dari Chronobiology International menemukan bahwa kandungan hormon dalam ASI berubah mengikuti ritme sirkadian tubuh Bunda. ASI siang hari kaya akan kortisol dan zat penunjang energi yang bantu bayi lebih aktif dan waspada. Sementara ASI malam hari tinggi melatonin dan triptofan, yang membantu bayi tidur lebih nyenyak dan tenang.
Perbedaan inilah yang membantu bayi belajar mengenali perbedaan antara siang dan malam, atau yang disebut circadian rhythm. Dengan begitu, bayi perlahan memiliki pola tidur alami yang lebih teratur.
2. Tidur lebih berkualitas, otak tumbuh lebih optimal
Melatonin dalam ASI malam berperan besar dalam meningkatkan kualitas tidur bayi. Saat tidur nyenyak, tubuh bayi memproduksi hormon pertumbuhan dan melakukan regenerasi sel otak.
Dikutip dari National Institutes of Health (NIH), tidur malam yang cukup berhubungan langsung dengan perkembangan kognitif dan daya ingat anak. Jadi, menyusui malam hari bukan hanya soal kenyang, tapi juga membantu perkembangan otak si kecil agar tumbuh lebih cerdas.
3. Menenangkan bayi dan kurangi rewel di malam hari
Bunda pasti pernah mengalami bayi yang sulit tidur atau sering rewel malam-malam. Nah, kandungan triptofan dan melatonin dalam ASI malam dapat membantu menenangkan sistem saraf bayi.
Hasil penelitian yang diterbitkan di Nutrients Journal menunjukkan bahwa bayi yang mendapat ASI malam lebih cepat tenang dan jarang mengalami gangguan tidur dibandingkan bayi yang diberi ASI campur waktu.
Dengan kata lain, ASI malam punya efek alami seperti 'obat tidur ringan' yang membuat bayi lebih rileks tanpa efek samping.
4. Mendukung sistem imun dan tumbuh kembang
Selain memengaruhi tidur, ritme harian ASI juga berpengaruh pada daya tahan tubuh bayi.
Dikutip dari La Leche League International, kandungan antibodi dan enzim pelindung dalam ASI juga berubah sepanjang hari menyesuaikan risiko paparan kuman dari lingkungan. Artinya, setiap waktu menyusui memberikan manfaat imunologis yang berbeda menjadikan bayi lebih kuat melawan infeksi sejak dini.
5. Dampak jangka panjang: Bayi lebih sehat dan adaptif
Bayi yang mendapat ASI sesuai waktu (siang diminum siang, malam diminum malam) cenderung memiliki:
- Pola tidur lebih stabil
- Suasana hati lebih tenang
- Nafsu makan lebih baik
- Perkembangan saraf dan otak lebih seimbang
Penelitian dari Journal of Human Lactation bahkan menemukan bahwa bayi yang mengikuti ritme alami ASI cenderung lebih cepat beradaptasi terhadap perubahan lingkungan di tahun-tahun awal kehidupannya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Menyusui
5 Jenis Antibodi di Kandungan ASI untuk Melawan Infeksi Beserta Manfaatnya
Menyusui
Tanda Bayi ASI Masih Lapar dan Sudah Kenyang
Menyusui
Apakah Benar ASI yang Kental Ampuh Bikin Badan Bayi Jadi Gemuk?
Menyusui
Heboh ASI Ratu Rizky Nabila Dihina Beracun, Ini Fakta Menakjubkan Menyusui
Menyusui
10 Nutrisi dalam Komposisi ASI yang Wajib Bunda Ketahui
5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda
Waktu Tidur Berantakan? Simak Tips Atur Jam Tidur Ibu yang Baru Menyusui
Ternyata ada Jam Tertentu Tubuh Hasilkan Lebih Banyak ASI Lho, Waktu Pas untuk Pumping Nih
13 Cara Menyapih Anak dari ASI agar Tidak Rewel pada Malam Hari