Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Penyebab Ibu Menyusui Alami De Quervain Syndrome, Nyeri Pergelangan Tangan Saat Gendong Bayi

dr. Kadek Ayu Candra Dewi, SpOT K   |   HaiBunda

Selasa, 23 Sep 2025 08:50 WIB

Dokter Sisipan
dr. Kadek Ayu Candra Dewi, SpOT K
Spesialis Ortopedi Subspesialisasi Ortopedi Anak, berpraktik di Siloam Hospitals Denpasar. Jadwal praktik: Senin & Rabu: 09.00–19.00
Ilustrasi Ibu menyusui
Ilustrasi Ibu Menyusui Mengalami De Quervain Syndrome/ Foto: Getty Images/iStockphoto/GOLFX
Daftar Isi
Jakarta -

De Quervain's tenosynovitis atau De Quervain syndrome adalah istilah medis untuk menjelaskan kondisi nyeri di pangkal ibu jari atau area extensor compartment. Dalam bahasa awam, istilah De Quervain's tenosynovitis sering juga disebut 'tendon atau urat yang meradang'.

Secara anatomi, ada dua urat penting (tendon) yang menggerakkan ibu jari, yakni abductor pollicis longus (APL) dan extensor pollicis brevis (EPB). Urat ini melewati lorong sempit yang disebut first extensor compartment di pergelangan tangan. Jika terjadi peradangan atau pembengkakan, lorong sempit ini menjadi semakin sesak sehingga timbul nyeri, Bunda.

Penyebab De Quervain's Tenosynovitis

Siapa pun bisa terkena De Quervain's tenosynovitis. Secara umum, penyebab De Quervain's tenosynovitis biasanya karena trauma.

Jenis trauma yang dimaksud seperti ibu jari yang tidak sengaja tertarik sehingga menyebabkan tendon meregang hingga bengkak. Kondisi bengkak bisa menyebabkan terowongan menjadi lebih sempit dan rentan mengalami De Quervain's tenosynovitis. Bukan hanya karena trauma, kondisi ini sering terjadi akibat gerakan berulang (mikrotrauma repetitif) yang melibatkan ibu jari dan pergelangan tangan.

Selain itu, terowongan yang sudah bengkak karena infeksi dan inflamasi juga bisa menyebabkan De Quervain's tenosynovitis.

Sementara itu, ada beberapa faktor yang terkait dengan De Quervain's tenosynovitis, yakni:

  • Faktor usia, semakin bertambah tua, maka risikonya meningkat karena berkurangnya kelenturan tendon.
  • Sering melakukan aktivitas dengan ibu jari secara repetitif atau berulang, seperti sering menggunakan mouse atau mengetik.
  • Posisi salah saat menggunakan ibu jari untuk bekerja.
  • Posisi salah saat menggendong bayi atau menyusui.
  • Faktor anatomi tubuh, di mana seseorang terlahir dengan sekat kecil antara dua tendon di dalam terowongan De Quervain.

Gejala De Quervain's Tenosynovitis

Gejala paling umum dari De Quervain's tenosynovitis adalah bengkak dan sakit di area pangkal bawah ibu jari atau dorsal compartment.

Sakit yang dirasakan juga cukup khas, yakni terasa setiap kali ada pergerakan di ibu jari tangan, terutama pergerakan saat mendekatkan ibu jari ke jari-jari lainnya. Sakit terasa saat menggenggam, mengangkat bayi, membuka toples, atau mengetik di ponsel. Kadang disertai rasa kaku dan bunyi 'klik' pada jempol.

Diagnosis De Quervain's Tenosynovitis

Sekitar 80 persen diagnosis De Quervain's tenosynovitis dapat ditegakkan dari pemeriksaan klinis. Ketika pasien datang dengan gejala yang khas, dokter akan memintanya menjalani tes Finkelstein.

Saat tes, pasien akan diminta untuk menekuk dan menggenggam ibu jarinya, lalu menekuk pergelangan tangan ke arah kelingking. Jika pasien merasakan sakit di area pangkal ibu jari maka hasilnya positif dan 80 persen diagnosis klinisnya mengarah ke De Quervain's tenosynovitis.

Namun bila gejalanya tidak khas, pasien dapat menjalani pemeriksaan lanjutan seperti ultrasound. Melalui pemeriksaan ini, dokter dapat melihat cairan, penebalan, dan inflamasi atau peradangan di dalam terowongan atau tendon shift.

De Quervain's Tenosynovitis pada ibu menyusui

Ibu yang baru melahirkan dan tengah menyusui juga lebih rentan terkena De Quervain's tenosynovitis, Bunda. Hal ini karena faktor hormonal, yakni hormon estrogen, yang membuat retensi cairan meningkat setelah melahirkan. Retensi cairan dapat mempersempit terowongan De Quervain, sehingga menimbulkan gejala-gejala dari sindrom ini.

De Quervain's tenosynovitis umumnya dialami ibu yang baru pertama hamil dan melahirkan. Selain karena faktor hormonal dan anatomi, hal ini juga berkaitan dengan pengalaman ibu dalam mengasuh anak yang masih terbatas, seperti:

  • Salah posisi menyusui.
  • Salah posisi saat menggendong bayi, di mana pergelangan tangan agak bengkok ke bawah karena digunakan untuk menopang kepala atau bokong bayi.
  • Salah posisi menggendong, di mana kepala bayi diletakkan di antara ibu jari dan telunjuk.
  • Kebiasaan memegang dot botol susu di antara ibu jari dan telunjuk saat memberi makan bayi.

Penanganan De Quervain's Tenosynovitis

Pengobatan De Quervain's tenosynovitis akan tergantung pada gejala yang dirasakan pasien, termasuk seberapa nyeri area pangkal ibu jari. Pada ibu yang baru melahirkan dan sedang menyusui, gejala De Quervain's tenosynovitis dapat hilang dengan sendirinya setelah retensi cairan tidak lagi terjadi atau sekitar 8 bulan usai melahirkan.

Namun pada kasus tertentu, ada juga ibu yang terus mengalami sakit dan bengkak setelah 8 bulan. Pada kondisi ini, pilihan pengobatan yang ditawarkan adalah terapi yang lebih agresif. Berikut beberapa pilihan pengobatannya:

  1. Pemberian obat-obatan atau krim inflamasi untuk mengatasi nyeri dan bengkak.
  2. Pemberian kompres hangat-dingin. Pasien dengan inflamasi tanpa adanya kerusakan tendon lebih menyukai kompres dingin untuk menghilangkan nyeri.
  3. Sebaliknya, pasien dengan inflamasi dan robekan kecil di tendon biasanya lebih memilih kompres hangat.
  4. Penggunaan brace support untuk membatasi gerakan pada ibu jari, sehingga peradangan tidak menjadi lebih parah.
  5. Suntikan pereda nyeri dan anti-inflamasi.
  6. Fisioterapi dengan terapi inframerah dan dry needling atau penggunaan jarum steril pada titik sakit untuk mengurangi nyeri.
  7. Operasi bila semua pengobatan tak bisa menghilangkan nyeri dan inflamasi.
  8. Jika inflamasi bisa ditangani, maka rasa nyeri dan bengkak biasanya akan jauh berkurang.

Mencegah De Quervain's Tenosynovitis saat menyusui

Berikut beberapa cara untuk mencegah atau meminimalisir gejala De Quervain's tenosynovitis setelah melahirkan:

  1. Sebelum melahirkan, calon Bunda disarankan untuk belajar tentang cara yang benar dalam memegang dan menggendong bayi, terutama saat menyusui
  2. Cara menggendong bayi yang tepat adalah dengan posisi pergelangan tangan lurus atau tidak bengkok, lalu ibu jari menempel dengan telunjuk, sehingga kepala bayi berada di telapak tangan Bunda.
  3. Bunda juga dapat menopang kepala bayi dengan siku di mana posisi tangan lurus saat menggendong.
  4. Menggunakan bantalan menyusui untuk mengurangi kerja tangan dan ibu jari.
  5. Bila sudah terlanjur sakit, Bunda bisa menggunakan brace support untuk membatasi gerakan ibu jari saat menggendong atau menyusui anak.

Demikian serba-serbi De Quervain's tenosynovitis pada Bunda yang sedang menyusui. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda