
menyusui
Mengenal Konservasi Payudara, Cara Aman Mengangkat Kanker Sambil Menjaga Bentuk Payudara
HaiBunda
Sabtu, 13 Sep 2025 10:30 WIB

Daftar Isi
Kasus kanker payudara semakin meningkat di dunia. Tak hanya itu, kanker payudara masih menjadi salah satu jenis kanker paling umum yang menyerang perempuan di seluruh dunia.
Seseorang yang didiagnosis kanker payudara dapat menjalani tindakan medis, dengan menyesuaikan jenis dan stadium kanker. Salah satu tindakan ini adalah konservasi payudara.
Apa itu konservasi payudara?
Konservasi payudara adalah tindakan operasi untuk mengangkat kanker sambil menyisakan sebanyak mungkin payudara normal atau menjaga bentuk payudara. Dalam tindakan ini, biasanya beberapa jaringan sehat dan kelenjar getah bening di sekitar payudara diangkat.
"Operasi konservasi payudara terkadang disebut juga lumpektomi, kuadrantektomi, mastektomi parsial, atau mastektomi segmental, tergantung pada seberapa banyak jaringan yang diangkat," demikian penjelasan American Cancer Society dalam laman resminya.
Prosedur konservasi payudara
Selama tindakan operasi konservasi payudara, hanya sebagian payudara yang terkena kanker yang diangkat, Bunda. Sisanya akan dibiarkan utuh.
Sementara itu, benjolan kanker atau jaringan abnormal dan beberapa jaringan payudara normal di sekitar benjolan (margin) juga diangkat dalam operasi. Seberapa besar payudara yang diangkat akan bergantung pada ukuran dan lokasi benjolan.
Selain itu, dokter bedah juga dapat mengangkat beberapa kelenjar getah bening di bawah lengan untuk mengetahui apakah kanker telah menyebar ke sana. Pasalnya, kanker payudara sering kali menyebar ke area kelenjar getah bening, lalu menyebar ke bagian tubuh lain (bermetastasis).
Setelah operasi konservasi payudara, pasien biasanya akan mendapatkan terapi radiasi. Terapi ini dapat mengurangi risiko kambuhnya kanker, dengan menghancurkan sel-sel kanker yang mungkin tidak diangkat selama operasi. Dalam beberapa kasus, kemoterapi dan radiasi juga dapat diberikan setelah tindakan konservasi payudara.
Tidak semua pasien dapat menjalani konservasi payudara
Tidak semua perempuan dengan kanker payudara dapat menjalani operasi konservasi payudara ya, Bunda. Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui apakah tindakan ini merupakan pilihan yang tepat untuk Bunda.
"Operasi konservasi payudara dapat dilakukan sebagai bagian dari pengobatan kanker payudara. Keputusan apakah seseorang merupakan kandidat untuk menjalani operasi akan bergantung pada jenis dan stadium kanker, serta faktor-faktor lainnya," tulis ulasan di John Hopkins Medicine.
Studi menunjukkan bahwa perempuan yang menjalani operasi ini dan diikuti dengan terapi radiasi memiliki tingkat kelangsungan hidup jangka panjang yang serupa dengan wanita yang menjalani mastektomi atau pengangkatan seluruh payudara.
Pakar menyebut bahwa operasi konservasi payudara bisa menjadi pilihan yang baik bagi banyak perempuan dengan kanker stadium awal. Keuntungan utamanya adalah bisa menjaga sebagian besar payudara agar tetap utuh.
Operasi konservasi payudara mungkin menjadi pilihan yang baik bagi beberapa perempuan, seperti:
- Khawatir kehilangan payudara
- Bersedia menjalani terapi radiasi dan mampu menghadiri jadwal pemeriksaan
- Belum pernah menjalani terapi radiasi atau operasi konservasi pada payudara
- Hanya memiliki satu area kanker di payudara, atau beberapa area dalam satu kuadran (multifokal) yang cukup berdekatan untuk diangkat tanpa mengubah tampilan payudara secara signifikan
- Memiliki tumor yang berukuran kurang dari 5 sentimeter (cm), yang juga relatif kecil terhadap ukuran payudara.
- Tidak sedang hamil. Jika sedang hamil, maka tidak akan memerlukan terapi radiasi segera untuk menghindari risiko bahaya pada janin.
- Tidak memiliki mutasi gen, seperti mutasi BRCA atau ATM, yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara kedua
- Tidak memiliki penyakit jaringan ikat serius tertentu, seperti skleroderma atau sindrom Sjögren, yang dapat membuat Bunda sangat sensitif terhadap efek samping terapi radiasi
- Tidak memiliki kanker payudara inflamasi
Risiko operasi konservasi payudara
Semua operasi memiliki beberapa risiko. Berikut beberapa kemungkinan komplikasi dari operasi konservasi payudara:
- Pembengkakan payudara sementara
- Perubahan ukuran dan bentuk payudara
- Pengerasan akibat jaringan parut yang dapat terbentuk di lokasi sayatan
- Infeksi atau pendarahan pada luka
- Pembengkakan (limfedema) pada lengan bila kelenjar getah bening telah diangkat
- Cairan bening (seroma) sering muncul pada luka setelah operasi
Risiko lain mungkin dapat muncul tergantung pada kondisi kesehatan spesifik pasien.
Demikian serba-serbi operasi konversi payudara untuk pasien dengan kanker payudara. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Deteksi Dini Kanker Payudara Ditanggung BPJS, Ini Cara & Syaratnya

Menyusui
Amankah Penderita Kanker Payudara Menyusui Bayi? Ini Kata Dokter

Menyusui
Kenali Perbedaan Tumor Payudara Jinak & Ganas, Busui Perlu Tahu

Menyusui
4 Jenis Tes Kesehatan Payudara dan Kisaran Biayanya, Simak Bun

Menyusui
Cara Bedakan Benjolan Payudara Akibat Masalah Menyusui dan Kanker


5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda