Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Ketahui Manfaat Luar Biasa dari Menyusui Bayi Meski hanya 2 Minggu

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Sabtu, 06 Sep 2025 08:20 WIB

Ilustrasi menyusui
Ketahui Manfaat Luar Biasa dari Menyusui Bayi Meski hanya 2 Minggu/Foto: Getty Images/FatCamera
Daftar Isi
Jakarta -

Menyusui menyimpan banyak manfaat baik untuk Bunda dan bayi. Bahkan, menyusui dengan durasi singkat pun mendatangkan manfaat yang tak kalah besar. Yuk, ketahui manfaat luar biasa dari menyusui meski hanya dua minggu.

Tantangan menyusui yang luar biasa memang sebanding dengan manfaat yang didapatkan. Melihat Si Kecil bertumbuh dengan baik dengan dukungan ASI tentu saja membuat orang tua semakin semangat memberikan ASI pada bayinya.

Ya, banyak orang tua yang akhirnya memberikan direct breastfeeding pada Si Kecil, atau terpaksa memompa ASI mereka selama meninggalkannya beraktivitas guna memberikan nutrisi terbaik sejak lahir pada bayi mereka. Apa pun pilihan dalam memberikan ASI, hal terpenting ialah menyusui menjadi pilihan makanan utama yang diberikan pada bayi sejak lahir sesuai rekomendasi WHO.

Manfaat menyusui selama dua minggu

Sering kali, ada beberapa Bunda yang tidak bisa menjalankan perannya dalam mengASIhi secara maksimal dengan berbagai alasan tertentu. Termasuk alasan gangguan medis sehingga menyusui tidak bisa dilakukan. Kabar baiknya, menyusui secara singkat pun atau bahkan selama dua minggu tetap mendatangkan manfaat, Bunda.

Ingat, menyusui bukanlah tentang apa yang terbaik untuk Bunda dan bayi mengingat setiap perjalanan menyusui para Bunda berbeda satu sama lain, seperti dikutip dari laman Everydayhealth.

Dengan alasan tersebut, berikut ini deretan manfaat menyusui selama beberapa minggu, beberapa bulan, atau bahkan lebih lama sekalipun:

1. Memberikan nutrisi yang sangat baik untuk bayi

Antara minggu ke-12 dan ke-16 kehamilan, payudara Bunda mulai memproduksi zat lengket kekuningan yang disebut kolostrum. Kolostrum nantinya akan menjadi ASI pertama yang diterima bayi selama beberapa hari pertama kehidupannya, sebelum ASI matang keluar.

Kolostrum juga mengandung lebih banyak protein dan lebih sedikit lemak serta karbohidrat dibandingkan ASI matang. Meskipun volume kolostrum lebih rendah daripada ASI matang, kolostrum memenuhi nutrisi bayi dan mudah dicerna oleh bayi.

2. Menyusui mendukung kesehatan usus bayi

Kolostrum bukan hanya sumber nutrisi yang baik tetapi juga mendukung kesehatan usus bayi. Kolostrum kaya akan vitamin (terutama vitamin A, B12, dan K, menurut penelitian yang diterbitkan Mei 2018 di Nutrients) dan zat yang disebut human milk oligosaccharides (HMO), kata Andfrea Braden, MD, IBCLC, seorang dokter kandungan dan spesialis pengobatan menyusui.

Secara bersamaan, vitamin dan HMO mengajari usus bayi cara mengisi bakteri untuk melawan infeksi, kata Dr Braden. Sehingga, memberikan bayi ASI sejak dini seperti memberikan prebiotik.

3. Memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi

Kolostrum juga membantu melindungi bayi dari kuman-kuman yang beredar atau bahkan kuman yang belum ditemui atau belum divaksinasi di minggu-minggu awal kehidupan mereka.

"Kolostrum memiliki konsentrasi tinggi senyawa seperti IgA sekretori, laktoferin, dan oligosakarida yang mempersiapkan sistem kekebalan tubuh bayi untuk memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit," kata Megan Oggero, APRN, IBCLC, konsultan laktasi.

4. Menyusui membantu mengembalikan rahim ke ukuran sebelum hamil

Selama menyusui, tubuh akan melepaskan hormon yang disebut oksitosin, yang membantu saluran ASI berkontraksi sehingga ASI dikeluarkan dari payudara. Namun, hormon ini juga melakukan beberapa hal lain, termasuk menyebabkan rahim berkontraksi.

Banyak orang tua mengalami kram rahim di hari-hari awal menyusui. Tetapi tak perlu khawatir karena hal ini baik. Sebab, oksitosin tak hanya membantu menyusui, tetapi juga membantu kontraksi rahim untuk mengurangi perdarahan setelah melahirkan. Kontraksi ini juga membantu rahim mengecil, sehingga nantinya akan kembali ke ukuran sebelum hamil dengan lebih efisien.

5. Meningkatkan bonding

Menyusui bukan satu-satunya cara untuk menjalin bonding dengan bayi. Tetapi, bagi banyak orang tua, hal ini memang sangat membantu. Hormon oksitosin sedianya berperan besar dalam menciptakan bonding. Inilah mengapa hormon ini sering digambarkan sebagai hormon cinta.

Ketika oksitosin dilepaskan selama menyusui, ia menciptakan perasaan tenang dan dapat mengurangi stres. Hormon ini juga dapat meningkatkan perasaan cinta dan kasih sayang antara orang tua yang menyusui dan anak-anaknya.

6. Menyusui selama dua minggu memperkuat suplai ASI

Jika menyusui dalam jangka panjang tidak bisa terlaksana, menyusuilah secara rutin pada minggu-minggu awal di mana akan memberikan manfaat di kemudian hari. Menyusui dini sangat penting untuk membantu suplai ASI, kata Dr Braden.

Bunda sebaiknya menyusui bayi sesering mungkin selama beberapa minggu pertama kehidupannya. Karena, hal ini dapat membantu mengatur siklus pasokan dan permintaan ASI.

"Bayi benar-benar menentukan ritme tubuh untuk memberi makan dengan mengirimkan sinyal kepada orang tua. Dan, setiap kali mereka menyusu dari payudara, tubuh mendapat sinyal untuk memproduksi lebih banyak ASI dan menggantinya,"kata Dr Braden. 

7. Memberi Bunda waktu untuk skin to skin dengan bayi

Menyusui bayi dapat memaksimalkan kontak skin to skin dengan bayi. Kontak skin to skin sejak dini dapat membantu mengatur detak jantung, suhu, dan gula darah bayi. Hal ini juga dapat membantu bayi bertransisi dari dunia rahim yang aman dan tenang ke dunia baru yang bising.

Secara umum, berapa lama pun menyusui yang Bunda lakukan untuk Si Kecil, tentunya mendatangkan banyak manfaat untuk bayi. Bahkan, manfaatnya akan terus berlanjut selama Bunda menyusui Si Kecil.

Sebagian besar organisasi kesehatan besar merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama sekitar enam bulan dan dilanjutkan selama satu tahun atau lebih. Bahkan, setelah Bunda memperkenalkan makanan padat sekalipun, ASI tetap penting diberikan.

The American Academy of Pediatrics merekomendasikan pemberian ASI selama masa yang diinginkan bersama oleh orang tua dan bayinya. Dan, menyusui selama dua tahun atau bahkan lebih merupakan langkah yang sehat.

Apalagi ya, Bunda, ASI menyediakan semua nutrisi yang dibutuhkan bayi selama beberapa bulan pertama kehidupannya dan dapat terus menyediakan sebagian nutrisinya hingga tahun kedua kehidupannya, menurut WHO.

Jika Bunda memilih untuk melanjutkan pemberian ASI setelah beberapa minggu pertama, bayi akan mendapatkan manfaat sistem kekebalan tubuh, kata Oggero. 

"Ketika orang tua terpapar virus dan bakteri, mereka mulai memproduksi antibodi. Dan, antibodi inilah yang diteruskan ke bayi melalui ASI. Mereka dapat mengurangi risiko infeksi pada bayi dan mengurangi keparahan penyakit jika terjadi.

Itu dia Bunda, beragam manfaat menyusui selama 2 minggu. Bayangkan saja bagaimana bila Si Kecil menyusu lebih lama. Wah, tentu semakin besar manfaatnya. Semoga informasinya membantu ya, Bunda. Tetap semangat mengASIhi.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda