Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Menyusui Bisa Kurangi Risiko Kanker Hingga 91 Persen, Begini Caranya

Melly Febrida   |   HaiBunda

Rabu, 27 Aug 2025 08:50 WIB

Ilustrasi Bantal Menyusui
Menyusui Bisa Kurangi Risiko Kanker Hingga 91 Persen, Begini Caranya/Foto: Getty Images/iStockphoto/geargodz
Daftar Isi
Jakarta -

Menyusui bermanfaat untuk ibu dan bayinya. Misalnya saja pada ibu, menyusui bisa mengurangi risiko kanker hingga 91 persen. Kanker yang dimaksud termasuk kanker payudara dan ovarium.

"Menyusui lebih dari sekadar kesempatan menjalin ikatan yang luar biasa, menyusui juga menurunkan risiko Anda terkena beberapa jenis kanker," kata Therese Bevers, M.D., direktur medis Pusat Pencegahan Kanker Lyda Hill di MD Anderson dilansir laman MDAnderson.Org.

Bagaimana menyusui mengurangi risiko kanker payudara?

Kebanyakan perempuan yang menyusui mengalami perubahan hormonal selama menyusui. Ini yang membuat sebagian besar ibu menyusui tertunda menstruasinya setelah melahirkan. Kondisi tersebut mengurangi ibu menyusui terpapar dengan hormon seperti estrogen seumur hidup, yang dapat mendorong pertumbuhan sel kanker payudara.

Tubuh juga melepaskan jaringan payudara secara alami selama kehamilan dan menyusui. "Dan, dalam proses itu, ada kemungkinan Anda akan melepaskan beberapa sel yang berpotensi menjadi abnormal," kata Bevers.

Tak hanya kanker payudara, lanjut Bevers, menyusui juga dapat membantu menurunkan risiko kanker ovarium dengan mencegah ovulasi. "Semakin sedikit Anda berovulasi, semakin sedikit paparan Anda terhadap estrogen dan sel-sel abnormal yang suatu hari nanti dapat menjadi kanker," ujar Bevers.

Dalam sebuah studi oleh Collaborative Group on Hormonal Factors in Breast Cancer, para peneliti menemukan bahwa setiap 12 bulan seorang perempuan menyusui maka menurunkan risiko kanker payudaranya sebesar 4,3 persen.

Studi tersebut membandingkan ibu yang menyusui dengan yang tidak. Studi tersebut juga menemukan bahwa periode 12 bulan tersebut dapat mencakup satu anak atau beberapa anak seiring waktu.

Penelitian lain soal menyusui juga dilakukan tim peneliti di Imperial College London. Breast Cancer Now telah memberikan dana sebesar £150.715 kepada Dr. James Flanagan dan timnya di Imperial College London untuk mencari tahu bagaimana menyusui dapat melindungi dari kanker payudara.

Secara khusus, peneliti ingin menyelidiki bagaimana lamanya waktu menyusui seorang perempuan memengaruhi risiko kanker payudaranya.

Menurut Dr. James Flanagan, Pembaca Epigenetika di Departemen Bedah dan Kanker Imperial College London, mencegah kanker payudara merupakan cara terbaik untuk mengurangi jumlah perempuan yang meninggal akibat penyakit in.

"Dan untuk melakukannya, kita perlu memahami hal-hal yang dapat dilakukan perempuan untuk mengurangi risiko mereka. Dalam studi ini, kami bertujuan untuk mencari tahu mengapa menyusui dapat menurunkan risiko kanker payudara dan menggunakan pengetahuan ini untuk mencegah sebanyak mungkin kanker payudara,” kata Flanagan dilansir dari laman BreastCancerNow.

Butuh berapa lama menyusui untuk meraih manfaat kesehatan?

Menurut Institut Penelitian Kanker Amerika dan Organisasi Kesehatan Dunia, Bunda harus menyusui secara eksklusif setidaknya selama enam bulan untuk mendapatkan manfaat kesehatannya. Itu berarti bayi hanya menerima air susu ibu (ASI) tanpa makanan padat, air, atau cairan lainnya.

Setelah itu, Bunda dapat secara bertahap mulai memperkenalkan makanan seperti sereal yang digiling halus, buah-buahan dan sayuran yang dihaluskan. Namun, ASI harus tetap memenuhi setidaknya setengah dari kebutuhan nutrisi anak.

"Menyusui selama lebih dari enam bulan bermanfaat bagi kesehatan anak dan kesehatan Anda sendiri," kata Bevers. 

Bevers bilang, semakin lama ibu menyusui maka semakin banyak perlindungan yang akan diterimanya.

Peneliti Australia menemukan bahwa perempuan yang menyusui selama lebih dari 13 bulan memiliki kemungkinan 63 persen lebih rendah untuk terkena kanker ovarium dibandingkan perempuan yang menyusui kurang dari tujuh bulan.

Perempuan yang menyusui beberapa anak selama lebih dari 31 bulan dapat mengurangi risiko kanker ovarium hingga 91 persen, dibandingkan dengan perempuan yang menyusui kurang dari 10 bulan.

Apakah menyusui memberikan manfaat lain?

Menyusui tidak hanya mengurangi risiko Bunda terkena kanker, tetapi juga risiko kanker pada anak. "Bukti menunjukkan bahwa menyusui dapat membantu mencegah anak Anda mengalami kelebihan berat badan atau obesitas di kemudian hari," kata Bevers. 

Menurutnya, obesitas membuat seseorang berisiko terkena lebih dari 10 jenis kanker, termasuk kanker pankreas, payudara, endometrium, esofagus, rektum, dan ginjal.

Menyusui juga memperkuat sistem kekebalan tubuh anak. Antibodi untuk melawan penyakit tertentu dapat lewat melalui ASI kepada anak. Hal ini dapat menurunkan risiko infeksi telinga, serta masalah pernapasan dan pencernaan. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa semakin lama seorang anak disusui, semakin rendah kemungkinannya terkena alergi.

Cara menyusui mengurangi risiko kanker

Berikut beberapa penjelasan mengapa menyusui bisa mengurangi risiko kanker:

1. Mengurangi hormon estrogen

Produksi hormon estrogen menurun selama menyusui. Hormon ini dikenal berperan dalam perkembangan kanker payudara.

2. Mengurangi ovulasi dan paparan sel ovari

Menyusui dapat menunda ovulasi. Hal ini bisa menurunkan frekuensi paparan sel ovarium terhadap proses pembelahan sehingga dapat mengurangi risiko kanker ovarium.

3. Membersihkan sel-sel rusak dan pembaruan jaringan

Menyusui membantu membersihkan sel payudara yang rusak atau mengandung kerusakan DNA. Ini dapat mengurangi potensi transformasi menjadi sel kanker.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda