
menyusui
Mengenal Mastitis Granulomatosa, Peradangan Jinak yang Mirip Gejala Kanker Payudara
HaiBunda
Rabu, 23 Jul 2025 08:50 WIB

Daftar Isi
Risiko mastitis ternyata juga bisa menjadi ancaman serius karena ada pula yang gejalanya mirip kanker. Yuk, mengenal mastitis granulomatosa, peradangan jinak yang mirip gejala kanker payudara.
Mastitis mungkin tampak seperti peradangan pada umumnya ketika masih aman-aman saja. Permasalahan serius muncul ketika mastitis berubah jadi risiko agresif dalam bentuk mastitis granulomatosa, sebuah kondisi peradangan kronis pada payudara yang sering kali idiopatik.
Apa itu mastitis granulomatosa?
Mastitis granulomatosa merupakan sebuah kondisi payudara jinak (bukan kanker) yang tergolong langka kasusnya terjadi. Kondisi ini seringkali menyerupai kanker dan kerap sulit didiagnosis meskipun sifatnya jinak namun cukup agresif secara lokal dan dapat menyebabkan nyeri serta tekanan jangka panjang bagi pasien yang mengalaminya.
Kondisi mastitis granulomatosa biasanya ditandai dengan pembentukan abses dan mungkin abses tersebut terkait dengan benda asing, infeksi jamur, atau tuberkolosis. Tetapi, prosesnya sering kali tak dapat dijelaskan.
Baca Juga : Mastitis
|
Pasien dengan kondisi mastitis granulomatosa biasanya merupakan perempuan usia subur, dan usianya rata-rata sekitar 35 tahun. Dalam kondisi tersebut, faktor hormonal dihipotesiskan berkontribusi karena hubungan dengan paritas, kehamilan saat ini, dan pil kontrasepsi oral.
Gejala paling umum dari mastitis granulomatosa yakni adanya benjolan besar yang nyeri, seringkali berrdiameter beberapa sentimeter. Selain itu, kondisinya kerap berkaitan dengan perubahan kulit di atasnya berupa eritema dan ulserasi. Seringkali, terdapat beberapa benjolan dan ulserasi yang memengaruhi satu atau lebih payudara seperti dikutip dari laman Racgp.
Penyebab mastitis granulomatosa
Penyebab dari kondisi mastitis granulomatosa memang belum jelas ya, Bunda. Sehingga, sulit untuk menjelaskan mengapa mastitis granulomatosa bisa berkembang.
Kasus ini lebih umum terjadi pada perempuan yang memiliki anak dan menyusui. Namun, tidak menutup kemungkinan juga bahwa mastitis granulomatosa dapat memengaruhi perempuan yang belum memiliki anak.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa mastitis granulomatosa lebih umum terjadi pada perempuan yang menggunakan kontrasepsi oral, menderita diabetes, memiliki penyakit autoimun, dan memiliki infeksi langka. Meski jarang, kondisi mastitis granulomatosa juga dapat juga berkembang pada pria, meskipun memang sangat jarang.
Pada perempuan yang mengalami mastitis granulomatosa, beberapa gejala mungkin dirasakan selama beberapa bulan. Berikut ini di antaranya ya, Bunda:
1. Benjolan atau beberapa benjolan yang nyeri di payudara
2. Nyeri, kemerahan, dan pembengkakan di payudara
3. Puting payudara tertarik ke dalam (inversi)
4. Peradangan atau ulserasi kulit
5. Kulit payudara tampak berlubang seperti kulit jeruk
6. Abses (kumpulan nanah yang nyeri) atau lesi (area jaringan abnormal) pada kulit payudara
7. Pembengkakan atau benjolan di ketiak
Meskipun mastitis granulomatosa merupakan kondisi payudara jinak (bukan kanker), gejalanya memang mirip dengan kanker payudara inflamasi atau infeksi payudara. Penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika melihat salah satu kondisi tersebut, Bunda.
Bisakah mastitis granulomatosa meningkatkan risiko kanker payudara?
Mastitis granulomatosa sesungguhnya tidak meningkatkan risiko seseorang terkena kanker payudara. Meski demikian, penting untuk mewaspadai kondisi payidara dan segera kembali lagi ke dokter jika melihat adanya perubahan pada payudara terlepas dari seberapa cepat setelah diagnosis atau perawatan mastitis granulomatosa seperti dikutip dari laman Breast Cancer Now.
Pengobatan mastitis granulomatosa
Mastitis granulomatosa memang bisa jadi sulit diobati dan pengobatannya bergantung pada gejala individual serta penyebab yang mendasarinya.
Jika satu-satunya gejala Bunda ialah adanya benjolan di payudara, mastitis granulomatosa dapat membantik tanpa pengobatan apa pun, Bunda. Jika Bunda memang memerlukan eprawatan untuk mastitis granulomatosa, berikut ini bisa dicoba, Bunda"
1. Pengobatan melalui antibiotik dan obat antiinflamasi
2. Operasi pada area payudara yang terinfeksi
Melalui pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter, nantinya dokter akan berbicara dengan Bunda tentang jenis perawatan atau operasi yang mungkin diperlukan.
Penting diingat bahwa mastitis granulomatosa dapat kambuh meskipun Bunda telah menjalani operasi angka area yang terinfeksi. Dokter spesialis nantinya akan berbicara dengan Bunda mengenai janji temu lanjutan yang mungkin diperlukan.
Itulah beberapa fakta mengenai mastitif granulomatosa yang bisa dikenali lebih lanjut ya, Bunda. Ada baiknya, mengurangi aktivitas sementara waktu agar tidak terlalu kambuhan kondisinya bisa jadi pilihan terbaik Semoga informasinya membantu ya, Bunda.Â
Tetap semangat mengASIhi Si Kecil.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Â
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
5 Cara Alami Mengatasi Saluran ASI Tersumbat

Menyusui
Penyebab ASI Seret Usai Terkena Mastitis, Begini Cara Mengatasinya

Menyusui
Acha Sinaga Gercep Lakukan Ini untuk Cegah Mastitis Seperti saat Menyusui Anak Pertama

Menyusui
Perbedaan Gejala Mastitis dan Kanker Payudara, Waspadai Perubahan pada Puting

Menyusui
Bunda Terkena Mastitis, Berbahaya kah Bila Menyusui Bayi?


5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda