Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Bakal Hadir, Vaksin Baru yang Berpotensi Mampu Cegah Kanker Payudara

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Kamis, 10 Jul 2025 08:50 WIB

Ilustrasi Suntik Vaksin
Ilustrasi vaksin kanker payudara/Foto: Getty Images/iStockphoto/KSChong
Daftar Isi
Jakarta -

Kanker payudara menjadi salah satu penyebab kematian utama di dunia. Terbaru, kabarnya ada vaksin baru yang berpotensi cegah kanker payudara.

Kanker payudara merupakan kanker yang paling mematikan. Pengembangan vaksin terobosan yang menurut para peneliti dapat memerangi kanker payudara sedang dalam tahap penyelesaian uji klinis fase satu, dengan lebih dari 75 persen perempuan menunjukkan respons imun yang kuat, sebagaimana diukur dengan antibodi pada sel darah putih mereka, seperti dikutip dari laman Nypost.

Kemunculan vaksin tersebut utamanya ditujukan untuk mencegah dan mengobati kanker payudara yang menyerang satu dari delapan perempuan. Diharapkan, vaksin tersebut menjadi angin segar bagi kasus yang mematikan tersebut.

Vaksin baru yang mampu cegah kanker payudara

Vaksin kanker payudara mendapatkan dukungan pendanaan dari US Department of Defense, dan telah dikerjakan selama bertahun-tahun. "Ini sangat menarik," kata Dr Amit Kumar, CEO Anixa Biosciences, yang merancang vaksin bersama Cleveland Clinic.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, kanker payudara merupakan salah satu kanker paling umum di kalangan perempuan. Di India, diperkirakan satu dari 28 perempuan mengembangkan kanker payudara selama hidupnya.

Saat ini, memang tidak ada cara yang bisa dilakukan untuk memprediksi siapa saja yang berpotensi mengembangkan kanker payudara. Namun, sebuah terobosan baru-baru ini menawarkan secercah harapan baru untuk menghentikan kasus yang lebih banyak.

Anixa Biosciences, Inc, sebuah perusahaan bioteknologi, baru-baru ini mengumumkan keberhasilan penyelesaian uji klinis fase 1 vaksin kanker payudaranya.

Dalam wawancara dengan Vogue, Amit Kumar, PhD, CEO Anixa Biosciences, Inc, mengatakan bahwa vaksin tersebut dirancang untuk memobilisasi sistem kekebalan pasien guna menemukan, mengenali, dan menghancurkan sel kanker payudara untuk pencegahan primer. 

"Jika pasien divaksinasi dan sistem kekebalan mereka dilatih untuk menghancurkan sel kanker saat kanker muncul, sistem kekebalan yang divaksinasi akan menghancurkan sel-sel tersebut sebelum dapat tumbuh menjadi sel tumor."

Bagaimana cara kerja vaksin kanker payudara?

Dalam kerjanya, publik dapat membayangkan jika kanker payudara dapat dihentikan bahkan sebelum tumbuh. Itulah yang diharapkan oleh para peneliti di balik vaksin kanker payudara Anixa.

Berdasarkan laporan yang ada, vaksin nantinya diberikan dalam bentuk tiga suntikan kepada pasien dengan jarak dua minggu guna melatih sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan menghancurkan protein yang disebut alfa-laktalbumin, yang biasanya hanya ditemukan dalam tubuh selama menyusui tetapi muncul lagi dalam banyak kasus kanker payudara triple negatif, yakni bentuk penyakit yang sangat agresif, seperti dikutip dari laman Only My Health.

Dari penelitian tersebut, yang membuat unik ialah karena pendekatan yang dilakukan tidak hanya bertujuan mengobati kanker setelah muncul, tetapi juga dirancang untuk mencegah terjadi sama sekali.

Pada uji coba fase pertama, ada sekitar 35 perempuan yang berisiko tinggi terkena kanker payudara triple negatif dilibatkan di dalamnya. Mereka termasuk penyintas kanker dan beberapa yang membawa mutasi gen BRCA yang diketahui meningkatkan risiko kanker payudara.

Positifnya, lebih dari 75 persen mengembangkan respons imun yang kuat terhadap vaksin, tanpa efek samping serius yang dilaporkan. Selebihnya, hanya ada yang mengalami sedikit iritasi di tempat suntikan.

Meskipun masih terlalu dini mengatakan apakah vaksin tersebut benar-benar dapat mencegah kanker payudara kambuh atau berkembang sejak awal, hasil awal ini merupakan langkah awal yang menjanjikan.

"Ini mekanisme yang sangat baru, dan kami pikir jika ini berhasil dan mampu mencegah kanker, kita dapat menghilangkan kanker payudara sebagai penyakit, seperti yang telah kita lakukan untuk polio dan berbagai penyakit menular lainnya," kata Kumar.

Temuan ini menjadi dasar untuk uji coba yang lebih besar, dengan fase 2 diharapkan akan dimulai pada 2026 mendatang.

Siapa saja yang mendapat manfaat vaksin kanker payudara?

Risiko kanker payudara dapat dialami siapa saja. Hanya saja, bagi perempuan yang telah menjalani perawatan kanker payudara, vaksin ini dapat menumbuhkan risiko kekambuhan.

Dan, bagi mereka yang memiliki risiko lebih tinggi karena riwayat keluarga atau faktor lain, vaksin ini dapat menawarkan lapisan perlindungan tambahan. Meskipun masih banyak penelitian dan uji coba yang sedang berlangsung, terobosan ini membawa harapan untuk masa depan.

Kemunculan vaksin tersebut nantinya bisa menjadi keajaiban bagi perempuan dan laki-laki di seluruh dunia. Khususnya bagi perempuan di India dan di seluruh penjuru dunia, penemuan tersebut bisa mengubah hidup banyak perempuan di luar sana.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda