Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Cara Mengatasi Stres dan Cemas saat Program Hamil

Indah Ramadhani   |   HaiBunda

Selasa, 23 Dec 2025 16:00 WIB

Stres saat promil
Stres saat promil/ Foto: Getty Images/Lacheev
Daftar Isi

Sebagian Bunda yang sedang menjalani program hamil pernah merasa cemas dan stres menantikan kabar kehamilan. Perasaan ini biasanya muncul karena Bunda memikirkan berbagai persiapan, sekaligus menantikan banyak kemungkinan terkait hasil yang diharapkan.

Hal inilah yang juga dirasakan oleh Bunda hamil bernama Maia. Dikutip dari laman What to Expect, Maia merupakan seorang Bunda yang tengah melakukan program hamil untuk anak keduanya. Memasuki bulan kelima, perasaan cemas itu semakin meningkat. Hasil tes kehamilannya terus menunjukkan garis negatif yang membuatnya gelisah.

Fakta bahwa pasangan sehat hanya memiliki peluang sekitar 25-30 persen untuk hamil setiap bulannya membuat Maia memahami sebenarnya yang dibutuhkan adalah kesabaran. Tetapi, stres karena ketidakpastian dan ekspektasi ini juga sulit dihindari baginya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Maia pun mengakui bahwa pengalaman ini baru dirasakannya pada tahap awal program hamil. Ia membayangkan, bagi para Bunda yang telah mencoba selama bertahun-tahun, penantiannya tentu jauh lebih berat dan menyesakkan secara emosional.

Pemicu stres dan cemas saat program hamil

Emosi saat Bunda menjalani program hamil rentan naik-turun layaknya roller coaster. Meski Bunda sudah memahami jika pembuahan butuh proses yang panjang, harapan untuk segera hamil kerap menimbulkan kecemasan berlebih yang akan membuat Bunda khawatir, obsesif, hingga kelelahan emosional bila tak kunjung terwujud.

Kondisi ini kerap dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang sering menanyakan kapan akan punya anak atau menambah momongan, sehingga justru menambah beban pikiran dan stres. Situasi ini memicu perasaan tidak dipahami, kesepian, dan terbebani, terutama pada Bunda.

Selain itu, tantangan kesuburan bisa menjadi sumber tekanan emosional bagi Ayah dan Bunda yang sedang menjalani program hamil. Pasangan yang masih di tahap awal program biasanya belum disarankan untuk berkonsultasi ke dokter spesialis kesuburan, sehingga banyak dari mereka memiliki kekhawatiran.

Salah satunya adalah kekhawatiran terkait infertilitas sekunder atau kondisi sulit hamil kembali. Hal ini didukung oleh data yang menunjukkan sekitar 1 dari 8 pasangan mengalami kesulitan untuk hamil, yang dipengaruhi oleh stres tinggi akibat terlalu sering memantau masa subur dan hasil tes kehamilan.

Program hamil seharusnya menjadi perjalanan yang menyenangkan, Bunda. Namun, pada kenyataannya, banyak pasangan yang menerima tekanan sehingga mereka mengalami berbagai emosi negatif, seperti mudah cemas, sedih, marah, hingga kehilangan rasa percaya diri.

Mengelola stres dan cemas saat program hamil

Bunda, kita tidak bisa selalu menghindari hal-hal yang menjadi pemicu. Namun, kita bisa meminimalisir tingkat stres dan mengelolanya dengan hal-hal yang positif. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi stres dan cemas saat program hamil:

1. Utamakan kenyaman emosional dalam hubungan

Tekanan untuk segera hamil terkadang bisa membuat hubungan pasangan terasa kaku, Bunda. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kedekatan emosional dan rasa nyaman selama program hamil bersama pasangan.

2. Batasi penggunaan alat tes kesuburan

Terlalu sering memantau masa subur atau melakukan tes dapat membuat rasa cemas Bunda meningkat. Sebaiknya, gunakan alat prediksi ovulasi sesuai jadwal dan secukupnya saja.

3. Hindari tes kehamilan terlalu dini

Bunda perlu perhatikan hal ini. Tes yang terlalu awal sering kali belum akurat dan justru memicu stress serta kekecewaan yang mendalam.

4. Kurangi paparan informasi berlebihan

Terlalu banyak membaca statistik atau pengalaman orang lain dapat membuat pikiran Bunda semakin terbebani. Oleh karena itu, pilihlah informasi yang terpercaya dan batasi paparannya.

5. Bicarakan perasaan dengan orang terpercaya

Bunda, jangan biasakan untuk memendam perasaan sendiri. Bunda bisa menceritakan hal yang mengganjal hati dan pikiran ke pasangan, teman, anggota keluarga, dokter, atau bidan agar mendapatkan dukungan emosional yang dibutuhkan.

6. Lakukan latihan pernapasan untuk menenangkan diri

Bunda, cobalah untuk berhenti sejenak dari sesuatu yang membuat pikiran terbebani. Saat merasa kewalahan, Bunda bisa latihan pernapasan sederhana untuk membuat tubuh dan pikiran menjadi lebih rileks.

7. Tetap aktif secara fisik sesuai kemampuan

Bunda boleh mencari kegiatan yang bisa membantu kondisi tubuh tetap terjaga. Lakukan aktivitas fisik ringan, seperti berjalan kaki atau olahraga ringan juga bisa membantu memperbaiki suasana hati dan meningkatkan kualitas tidur.

8. Jaga pola makan tetap sehat dan teratur

Tetap perhatikan apa yang dikonsumsi ya, Bunda. Bunda bisa mengonsumsi makanan bergizi secara rutin agar energi dan kestabilan emosi tetap terjaga.

9. Cari dukungan dari orang dengan pengalaman serupa

Tenang, Bunda tidak sendirian. Bunda bisa mengikuti kelas persiapan kehamilan atau komunitas yang bisa membantu bertemu dengan orang lain yang berada di fase yang sama.

Hal yang perlu dihindari saat program hamil

Dilansir NHS, selain langkah yang bisa dilakukan, ada pula beberapa hal yang sebaiknya perlu dihindari, Bunda. Hal ini penting karena akan memaksimalkan upaya menjaga kesehatan mental dan mengatasi stress saat program hamil. Berikut adalah hal-hal yang perlu dihindari:

1. Tidak membandingkan diri dengan orang lain

Bunda perlu ingat bahwa setiap orang menjalani proses kehamilan dan program hamil dengan cara yang berbeda. Bunda harus percaya bahwa setiap jalan yang ditempuh adalah yang terbaik untuk masing-masing orang.

2. Jangan ragu berkonsultasi pada tenaga kesehatan

Apabila Bunda dan pasangan mengalami ketidaknyamanan, segeralah untuk menemui ahlinya. Dokter dan bidan ada untuk mendengarkan serta memberikan dukungan, bukan untuk menghakimi.

3. Hindari alkohol, rokok, dan obat-obatan terlarang

Penggunaan zat-zat tersebut tidak membantu mengurangi stres dan justru bisa berdampak buruk pada kesehatan tubuh serta kesejahteraan bayi di kemudian hari. Oleh karena itu, Bunda tidak diperbolehkan mengonsumsi hal-hal seperti itu.

Pada akhirnya, menjalani program hamil bukan hanya soal hasil, tetapi juga tentang bagaimana kesehatan fisik dan mental tetap terjaga selama prosesnya. Dengan dukungan yang tepat, pola hidup sehat, serta sikap yang lebih tenang, Bunda dapat jalani program hamil dengan lebih nyaman.

Demikian informasi mengenai cara menangani stres saat program hamil. Semoga bisa bermanfaat bagi pasangan yang sedang menjalani program hamil. Terus semangat, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda