Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Kenali Ciri-ciri Kelainan Jantung pada Janin

Melly Febrida   |   HaiBunda

Selasa, 16 Dec 2025 08:30 WIB

ilustrasi USG
Kenali Ciri-ciri Kelainan Jantung pada Janin/Foto: iStock
Daftar Isi
Jakarta -

Kelainan jantung pada janin menjadi salah satu kelainan struktural yang paling umum terjadi pada bayi. Beberapa kelainan jantung bawaan pada anak bersifat sederhana dan yang lainnya lebih kompleks.

Karena itu, ibu hamil maupun yang mau merencanakan kehamilan penting untuk mengetahui ciri-ciri kelainan jantung pada janinsedini mungkin agar bisa ditangani segera. 

Menurut American Heart Association, kelainan jantung bawaan (CHD) memengaruhi hampir 1 persen, atau sekitar 40.000, kelahiran per tahun. Hampir semua anak dengan kelainan sederhana bertahan hidup hingga dewasa. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ada beberapa kategori kemungkinan masalah jantung pada anak-anak. Cacat akibat perkembangan embrio yang salah, struktur yang salah tempat, struktur yang tidak berkembang dengan baik, dan gangguan irama jantung. Cacat ini biasanya meski tidak selalu, didiagnosis sejak dini.

Cacat jantung bawaan bervariasi tingkat keparahannya, dari masalah sederhana, seperti 'lubang' di antara bilik jantung, hingga malformasi yang sangat parah, seperti tidak adanya satu atau lebih bilik atau katup sama sekali.

Ciri-ciri kelainan jantung pada janin

Kelainan jantung pada janin sering tidak menunjukkan gejala fisik secara langsung, tetapi bisa terdeteksi melalui pemeriksaan USG kehamilan. Berikut ciri-ciri kelainan jantung bawaan pada janin yang sering ditemukan:

  1. Detak jantung janin yang tidak normal.
  2. Ukuran jantung janin yang tidak normal.
  3. Terdengar suara jantung janin yang tidak normal.
  4. Jumlah cairan ketuban yang berkurang.
  5. Janin tampak lelah atau tidak berkembang dengan baik.
  6. Pertumbuhan janin terhambat.

Ada berbagai macam denyut jantung janin yang normal, antara 120 dan 160. Namun beberapa janin dengan detak jantung 90 belum tentu mengalami masalah kelainan jantung bawaan. 

Masalah jantung janin yang lebih penting adalah takikardia (laju mendengar terlalu cepat) dan bradikardia (detak jantung terlalu lambat). Beberapa janin dengan takikardia membutuhkan obat (diberikan kepada ibu hamil).

Dalam kasus ekstrem, hal ini dapat memengaruhi kesejahteraan janin. Bunda mungkin perlu dirawat di rumah sakit untuk menerima obat sehingga jantung Bunda dan jantung janin dapat dipantau.

Sementara dalam kasus masalah ritme yang sulit dikendalikan, ahli jantung pediatrik akan bekerja sama dengan dokter kandungan dan perinatologi untuk menimbang risiko serta manfaat obat yang sedang berlangsung dalam janin terhadap risiko persalinan dini.

Beberapa janin dengan bradikardia ekstrem mungkin memiliki gangguan dalam ‘hubungan listrik’ antara bagian atas dan bawah jantung (blok jantung). Dalam kasus ekstrem, kesejahteraan janin bisa terpengaruh dan prosedur bedah untuk menempatkan alat pacu jantung segera setelah lahir.

Penyebab kelainan jantung pada janin

Studi dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) telah melaporkan temuan penting tentang beberapa penyebab kehamilan yang meningkatkan risiko cacat jantung bawaan pada janin, antara lain:

  1. Obesitas: Bunda yang mengalami obesitas sebelum hamil terbukti lebih berisiko hamil dengan kelainan jantung bawaan.
  2. Diabetes: Bunda dengan diabetes yang didiagnosis sebelum kehamilan lebih berisiko melahirkan anak dengan sejumlah cacat lahir, termasuk cacat jantung bawaan.
  3. Merokok: Bunda yang merokok sebelum hamil hingga akhir trimester pertama mungkin mengalami masalah kehamilan yang dipengaruhi oleh kelainan jantung bawaan.

Cara mencegah kelainan jantung pada janin

Bunda dapat melakukan beberapa langkah di bawah ini:

  • Jaga berat badan dan bisa memberikan kontrol diabetes yang lebih baik.
  • Hindari merokok atau terkena paparan tembakau selama kehamilan.
  • Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur dan tepat waktu.
  • Menjaga kesehatan selama kehamilan dengan mengonsumsi makanan sehat, olahraga. secara teratur, dan menghindari alkohol.
  • Mencegah infeksi yang dapat menyebabkan kelainan jantung bawaan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
  • Jika Bunda memiliki riwayat keluarga dengan kelainan jantung bawaan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum hamil dan selama kehamilan untuk memantau kesehatan janin secara lebih teliti.

Pemeriksaan untuk mendeteksi kelainan jantung janin

Mengutip dari NHS, penyakit jantung bawaan awalnya dapat dicurigai selama pemindaian USG rutin bayi dalam kandungan. Bunda bisa melakukan ekokardiografi janin sekitar usia 18 hingga 22 minggu kehamilan.

1. USG detail (anomali scan)

Pemeriksaan ini biasanya dilakukan pada usia kehamilan 18–22 minggu . Dokter menilai empat ruang jantung, katup, dan aliran darah.

2. Fetal Echocardiography

Pemeriksaan ini dianggap yang paling akurat. Ibu dengan faktor risiko atau ditemukan abnormalitas di USG direkomendasikan melakukan pemeriksaan ini.

3. Doppler

Doppler dapat digunakan untuk melihat:

  • Aliran darah ke jantung.
  • Fungsi pembuluh darah besar.
  • Ritme jantung

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda