kehamilan
7 Fakta Squirting pada Perempuan yang Jarang Diketahui
HaiBunda
Kamis, 04 Dec 2025 22:20 WIB
Daftar Isi
- Mengenal apa itu squirting
-
Fakta squirting pada perempuan yang jarang diketahui
- 1. Squirt tidak sama dengan ejakulasi perempuan
- 2. Squirt berbeda dengan ejakulasi dan urine
- 3. Squirt tidak dialami oleh semua perempuan
- 4. Squirt tidak selalu harus stimulasi G-spot
- 5. Squirting tidak berarti kepuasan seksual yang lebih baik
- 6. Tanda perempuan mengalami squirting
- 7. Cara aman terkait fenomena squirting
Squirting pada perempuan sering disebut sebagai ejakulasinya Kaum Hawa. Sudah banyak penelitian ilmiah yang membahas squirting. Namun, masih banyak kesalahpahaman mengenai squirting. Lantas seperti apa fakta squirting yang jarang diketahui?
Perempuan juga berharap dapat merasakan puncak kenikmatan saat bercinta dengan suami. Sebagian perempuan pada titik ini mungkin sampai mengeluarkan cairan bening yang tidak kental. Fenomena ini disebut sebagai squirting.
Perempuan memang dapat mengeluarkan berbagai jenis cairan selama gairah seksual dan orgasme. Asal, jumlah, komposisi, dan mekanisme pengeluarannya bergantung pada disposisi anatomi dan patofisiologis serta derajat gairah seksual. Ini adalah respons seksual alami tetapi juga dapat mewakili gejala inkontinensia urine.Â
Mengenal apa itu squirting
Squirting adalah respons perempuan ketika mencapai kenikmatan bercinta. Dalam kesehatan reproduksi, squirting ini ditandai dengan keluarnya cairan dari uretra perempuan.
Dikutip dari BBC, perempuan yang mengalami squirting mengatakan memerlukan bantuan pasangan untuk merangsang G-spot terlebih dahulu sekitar 5-8 cm di dalam vagina. Mainan seks juga dapat membantu perempuan mengalami squirting saat 'bermain' sendirian.
Penelitian menunjukkan cairan yang disemprotkan berasal dari kandung kemih. Ketika disemprotkan, cairan squirting tidak berbau dan dapat terjadi sebelum, selama, atau setelah orgasme.
Squirting berhubungan dengan kelenjar spons uretra yang tertanam di dinding vagina. Kelenjar yang disebut skene ini merupakan bagian dari proses buang air kecil.
Fakta squirting pada perempuan yang jarang diketahui
Ada berbagai fakta squirting yang perempuan jarang ketahui. Berikut penjelasannya.
1. Squirt tidak sama dengan ejakulasi perempuan
Dikutip dari Insider, tidak semua perempuan bisa mengalami squirting. Dan squirting berbeda dengan cairan bening yang keluar dari vagina saat perempuan terangsang.
Penelitian yang dilakukan pakar seks Dr Zlatko Pastor pada 2013 memperkirakan sebanyak 10-54 persen perempuan memiliki kemampuan squirting. Penelitian lain menunjukkan adanya zat kimia dalam cairan squirt yang juga terdapat dalam urine.Â
Beberapa peneliti menulis perempuan mungkin secara tidak sengaja mengeluarkan urine dalam jumlah kecil saat berhubungan intim yang bercampur dengan cairan vagina. Menurut peneliti seks Universitas New York Zhana Vrangalova, jumlah urine yang disemprotkan bergantung kepada tingkat hidrasi dan waktu perempuan tersebut terakhir buang air kecil.
Sementara laman PubMed menuliskan bahwa saat ini squirting dianggap sebagai pengeluaran transuretra sekitar 10 mililiter atau lebih cairan bening, sedangkan ejakulasi wanita dianggap sebagai sekresi beberapa mililiter cairan kental. Cairan dalam squirting mirip dengan urine dan dikeluarkan oleh kandung kemih. Sekresi dalam ejakulasi perempuan berasal dari kelenjar parauretra dan mengandung konsentrasi tinggi antigen spesifik prostat (PSA).
PSA adalah zat kimia yang ditemukan dalam air mani yang menyebabkan beberapa peneliti menyebut squirting sebagai 'ejakulasi wanita.' Namun, peneliti seks dari Kinsey Institute Justin Lehmiller mengatakan squirting dan ejakulasi perempuan adalah dua proses tubuh yang berbeda.
Kedua fenomena ini dapat terjadi secara bersamaan. Mekanisme yang mendasari squirting dan ejakulasi perempuan sepenuhnya berbeda. Squirting adalah pengeluaran orgasme transuretra masif dari kandung kemih, sementara ejakulasi wanita adalah sekresi sejumlah kecil cairan dari kelenjar parauretra.
2. Squirt berbeda dengan ejakulasi dan urine
Dalam The Journal of Sexual Medicine dilaporkan bahwa hasil orgasme perempuan bermanifestasi sebagai ejakulasi wanita (FE) yang berupa sejumlah kecil sekresi keputihan dari prostat perempuan atau semprotan sejumlah besar urine yang diencerkan dan diubah. Kedua fenomena tersebut dapat terjadi secara bersamaan.Â
Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa keluarnya cairan biasanya bukan bagian dari orgasme perempuan. FE dan squirting adalah dua komponen fisiologis yang berbeda dari seksualitas perempuan.
Ejakulasi wanita hanya terbukti secara objektif pada puluhan kasus, tetapi prevalensinya yang tinggi yang dilaporkan sebagian besar didasarkan pada penelitian kuesioner subjektif.Â
Pada penelitian lainnya dilakukan analisis ultrasound dan menunjukkan bahwa cairan squirting dapat mengandung elemen urine yang sangat encer karena kandung kemih berkontribusi pada volumenya.
Namun, para pakar menegaskan bahwa squirting bukan buang air kecil atau urine. Ini karena adanya campuran cairan dari kelenjar periuretra yang tidak ditemukan dalam urine biasa.
3. Squirt tidak dialami oleh semua perempuan
Perempuan mengalami ejakulasi itu sangat normal. Namun, orang masih menganggap tabu sehingga jarang dibicarakan. Menurut International Society for Sexual Medicine, diperkirakan antara 10 hingga 50 persen perempuan mengalami ejakulasi saat berhubungan seks.
Beberapa ahli percaya bahwa semua perempuan mengalami ejakulasi, tetapi banyak yang tidak menyadarinya. Ada kemungkinan perempuan tidak menyadarinya karena alih-alih keluar dari tubuh, cairan squirt dapat mengalir mundur ke kandung kemih.
Bagaimana dengan squirting, apa semua perempuan mengalaminya? Sejumlah pakar mengatakan bahwa squirting bukan sesuatu yang semua perempuan harus bisa. Sebagian perempuan mengalaminya, tapi sebagian lainnya tidak. Namun yang tidak mengalaminya bukan berarti tidak normal. Kedua kelompok perempuan ini sama-sama normal.
4. Squirt tidak selalu harus stimulasi G-spot
Squirting sering di hubungan dengan stimulasi area tertentu di vagina atau yang sering disebut G-spot. Namun, penelitian modern menemukan gambaran yang lebih kompleks.
Belum ada bukti ilmiah yang menegaskan bahwa stimulasi G-spot harus terjadi untuk squirting. Ini berarti, squirting tidak selalu harus stimulasi G-spot, namun dapat terjadi karena dipengaruhi interaksi otot panggul, kandung kemih, respons individu.
5. Squirting tidak berarti kepuasan seksual yang lebih baik
Squirting itu hanya salah satu respons fisiologis, bukan indikator kepuasan seksual seseorang. Bahkan dalam Journal of Sexual Medicine menyebutkan bahwa kepuasan seksual perempuan jauh lebih dipengaruhi rasa aman, komunikasi dengan pasangan, relaksasi tubuh, kenyamanan fisik, maupun kondisi emosional.
6. Tanda perempuan mengalami squirting
Dalam literatur klinis, tanda-tanda ini menunjukkan perempuan mengalami squirting seperti
- Sensasi ingin berkemih yang kemudian hilang setelah keluarnya cairan.
- Kontraksi otot dasar panggul.
- Keluar cairan bening dari uretra.
Tanda-tanda yang dialami setiap individu juga sangat bervariasi.
7. Cara aman terkait fenomena squirting
Bunda perlu memperhatikan beberapa hal di bawah ini untuk menjaga keamanan tubuh.
- Pastikan kandung kemih tidak terlalu penuh.
- Tetap terhidrasi karena cairan tubuh terlibat dalam proses fisiologis.
- Memperhatikan kebersihan area genital untuk mencegah iritasi uretra.
- Memperhatikan kenyamanan tubuh, jika stres akan membuat tubuh lebih tegang.
- Menghentikan aktivitas bila muncul nyeri.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Kehamilan
7 Ucapan yang Bisa Bikin Bumil Down
Kehamilan
17 Makanan Bantu Tingkatkan Kesuburan saat Jalani Program Hamil
Kehamilan
Catat! Ini 5 Cara Cepat Hamil yang Wajib Dilakukan Calon Bunda
Kehamilan
Lakukan 6 Cara Ini Supaya Bunda Cepat Hamil
Kehamilan
Bunda Perlu Tahu, Penyebab Ibu Hamil Jadi Lebih Sensitif dan Mudah Menangis
9 Foto
Kehamilan
9 Potret Gaya Busana Keluarga Kerajaan Inggris Usai Melahirkan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda
Serba-serbi Keluarnya Air Mani Wanita saat Berhubungan Seks, Wajar atau Tidak?
7 Fakta Squirt pada Perempuan dalam Berhubungan Intim
Posisi Tidur Setelah Berhubungan Intim agar Cepat Hamil