kehamilan
Banyak Ibu Hamil Alami Kenaikan BB Terlalu Banyak, Ini Dampaknya Menurut Studi Terbaru
HaiBunda
Senin, 01 Dec 2025 11:30 WIB
Daftar Isi
Berat badan (BB) naik saat hamil adalah suatu hal yang wajar. Namun, kenaikan BB yang terlalu banyak atau sedikit perlu dihindari karena dapat meningkatkan risiko kesehatan bagi ibu dan bayi.
Studi terbaru yang diterbitkan di jurnal The BMJ baru-baru ini menemukan fakta mengejutkan tentang berat badan selama kehamilan. Menurut studi, dua pertiga perempuan mengalami kenaikan berat badan terlalu banyak atau terlalu sedikit saat hamil.
Dalam studi ini, para peneliti yang dipimpin oleh akademisi dari Monash University di Australia, meneliti jumlah kenaikan berat badan perempuan selama kehamilan, yang juga dikenal sebagai kenaikan berat badan gestasional atau gestational weight gain (GWG). Para peneliti menggunakan data dari studi internasional terhadap lebih dari 1,6 juta perempuan.
Hasilnya, mereka menemukan bahwa sebelum kehamilan, hanya separuh dari perempuan (53 persen) memiliki skor indeks massa tubuh dalam kisaran 'normal'. Kemudian, sekitar 19 persen mengalami kelebihan berat badan, 22 persen mengalami obesitas, dan 6 persen masuk kelompok kekurangan berat badan.
Namun selama kehamilan, hanya sepertiga (32 persen) yang memiliki kenaikan berat gestasional dalam rentang yang direkomendasikan, di mana 23 persen naik sedikit berat badannya dan 45 persen mengalami kenaikan terlalu banyak dari yang direkomendasikan.
Risiko BB naik terlalu banyak atau sedikit saat hamil
Melalui studi ini, para peneliti juga menganalisis risiko yang dihadapi ibu dan bayi ketika berat badan naik terlalu banyak atau terlalu sedikit saat hamil.
Menurut peneliti, ketika ibu mengalami kenaikan berat badan lebih selama kehamilan, maka bayinya berisiko lebih tinggi lahir dengan berat badan lahir besar dan dirawat di unit perawatan intensif saat lahir. Selain itu, terdapat juga peningkatan risiko operasi caesar dan ibu memiliki risiko lebih tinggi mengalami tekanan darah tinggi selama kehamilan.
Sementara jika berat badan ibu tidak naik cukup selama kehamilan, maka bayinya dapat berisiko lebih tinggi lahir prematur, memiliki berat badan lahir rendah, atau berbadan kecil untuk usianya. Risiko lainnya adalah bayi bisa mengalami kesulitan bernapas atau distres pernapasan.
"Ini adalah meta-analisis pertama yang mengidentifikasi output klinis tambahan, termasuk dampak neonatal, seperti peningkatan risiko sindrom distres pernapasan yang terkait dengan kenaikan berat badan saat hamil di bawah rekomendasi," tulis para penulis, dilansir laman Independent.
"Kami juga menemukan adanya peningkatan risiko penerimaan di NICU dengan kenaikan berat badan gestasional di atas rekomendasi."
Para peneliti mengatakan bahwa faktor pendorong kenaikan berat badan pada perempuan sebelum dan selama kehamilan dapat mencakup "kerentanan ekologi-sosial seperti makanan ultra-olahan, lingkungan tempat tinggal, dan status sosial ekonomi".
"Secara keseluruhan, temuan-temuan ini secara definitif memperkuat perlunya mengakui risiko kenaikan berat badan gestasional di luar rekomendasi Institute of Medicine (Akademi Kedokteran Amerika Serikat)," kata penulis.
Kenaikan berat badan ideal Bumil
Ada ukuran berat badan ideal yang disarankan untuk dicapai selama kehamilan. Berikut kenaikan berat badan ibu hamil berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT), seperti melansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC):
Kehamilan tunggal
- IMT sebelum hamil kurang atau (< 18,5), maka disarankan kenaikan berat badan saat hamil adalah 12,5 sampai 18 kg.
- IMT sebelum hamil normal atau (18,5-24,9), maka disarankan kenaikan berat badan saat hamil adalah 11,3 sampai 15,8 kg.
- IMT sebelum hamil overweight (25.0-29.9), maka disarankan kenaikan berat badan saat hamil adalah 6,8 sampai 11,3 kg.
- IMT sebelum hamil obesitas (> 30), maka disarankan kenaikan berat badan saat hamil adalah 5 sampai 9 kg.
Kehamilan kembar
- IMT sebelum hamil kurang atau (< 18,5), maka disarankan kenaikan berat badan saat hamil adalah 22,6 sampai 28 kg.
- IMT sebelum hamil normal atau (18,5-24,9), maka disarankan kenaikan berat badan saat hamil adalah 16,7 sampai 24,4 kg.
- IMT sebelum hamil overweight (25.0-29.9), maka disarankan kenaikan berat badan saat hamil adalah 14 sampai 22,6 kg.
- IMT sebelum hamil obesitas (> 30), maka disarankan kenaikan berat badan saat hamil adalah 11,3 sampai 19 kg.
Demikian studi terbaru yang mengungkap temuan BB selama hamil dan dampaknya bagi ibu serta janin. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Kehamilan
10 Persiapan Sebelum Jalani Program Hamil
Kehamilan
Bisakah Bunda Cepat Hamil Setelah Menstruasi?
Kehamilan
Saat Program Hamil, Dukungan untuk Suami Juga Penting Diberikan
Kehamilan
17 Makanan Bantu Tingkatkan Kesuburan saat Jalani Program Hamil
Kehamilan
Alasan Wanita Harus Hindari Alkohol Sebelum Memulai Program Hamil
10 Foto
Kehamilan
10 Bunda Seleb Pernah Gagal Program Bayi Tabung, Ada yang Mencoba Enam Kali
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda
4 Penyebab BB Ibu Hamil Naik Drastis tapi Janin Kecil
BB Janin Kecil tapi Berat Ibu Hamil Naik Drastis, Waspada Karbohidrat Berlebih
5 Cara Mengontrol Berat Badan saat Hamil agar Tak Gemuk & Naik Berlebihan