kehamilan
Urutan Kelahiran Anak Ternyata Bisa Ungkap Kepribadiannya di Masa Depan, Ini Penjelasannya
HaiBunda
Selasa, 25 Nov 2025 17:10 WIB
Daftar Isi
Banyak orang tua menyadari bahwa setiap anak memiliki karakter yang berbeda. Ada yang serius, ada yang santai, ada pula yang suka jadi pusat perhatian. Menariknya, urutan kelahiran anak disebut-sebut dapat memengaruhi kepribadian dan cara mereka memandang dunia di masa depan.
Meskipun bukan ilmu pasti, banyak penelitian psikologi menunjukkan kecenderungan yang cukup konsisten dari anak sulung, tengah, bungsu, hingga anak tunggal. Lalu, apa saja pengaruh urutan kelahiran anak terhadap sifat dan perilaku mereka? Simak penjelasan lengkapnya yuk, Bunda.Â
Urutan kelahiran anak ungkap kepribadiannya di masa depan
Berikut beberapa penjelasan urutan kelahiran anak  mulai dari anak sulung, tengah, bungsu sampai tunggal mengutip laman Kidspot.Â
1. Â Anak sulung: Mini orang dewasa yang tanggung jawab dan terorganisasi
Jika Bunda melihat anak sulung terasa 'lebih tua dari usianya', itu wajar. Anak sulung sering kali tumbuh dengan rasa tanggung jawab yang besar. Mereka adalah yang pertama kali merasakan aturan ketat orang tua, sehingga terbiasa disiplin dan perfeksionis.
Menurut psikolog Alfred Adler salah satu yang pertama mengusulkan bahwa urutan kelahiran memengaruhi kepribadian. Ia menggambarkan anak sulung sebagai pemimpin alami dengan rasa tanggung jawab yang kuat.
Peneliti modern, seperti Frank Sulloway, memperkuat ide ini dengan berpendapat bahwa anak sulung lebih mungkin menyesuaikan diri dengan ekspektasi, berprestasi di sekolah, dan mengambil peran kepemimpinan, lebih mendiri dan terencana.Â
Mereka sering jadi 'kelinci percobaan' dalam pengasuhan sehingga tidak heran bila sifat bossy atau tegas muncul secara alami. Dalam dunia nyata, anak sulung adalah si pengatur grup, kadang malah mengerjakan semua tugas sendirian.
2. Anak tengah: Sang penjaga perdamaian
Posisi anak tengah sering disebut paling rumit. Diapit oleh kakak dan adik, mereka terbiasa berbagi perhatian, ruang, dan segala hal lainnya. Itulah mengapa mereka tumbuh menjadi pribadi yang fleksibel dan mudah beradaptasi.
Anak tengah sudah lama dianggap sebagai kartu liar dalam keluarga. Tergantung berapa banyak saudara yang mereka miliki, mereka bisa menjadi diplomat yang easygoing atau sosok yang diam-diam menghilang dari latar belakang lalu muncul kembali bertahun-tahun.Â
Secara psikologis, anak tengah sering disebut sebagai individu yang mudah beradaptasi, kooperatif, dan ahli negosiasi karena mereka tumbuh dengan harus bernegosiasi soal ruang, camilan, dan waktu menonton di antara dua saudara yang lebih berisik. Mereka mungkin tidak sering mendapat sorotan, tetapi biasanya bisa akur dengan semua orang.
Dalam budaya pop sering menggambarkan anak tengah sebagai sosok yang terabaikan, tetapi penelitian menunjukkan bahwa anak tengah justru sering menjadi yang paling empatik dan paling terampil secara sosial.
3. Anak Bungsu: Si ceria, lucu, dan sedikit pemberontak
Anak bungsu adalah pusat perhatian dan mereka sangat menyadarinya. Sering digambarkan sebagai pribadi yang ceria, suka menarik perhatian, dan sedikit pemberontak. Mereka seringkali paling bebas karena orang tua sudah lebih santai dalam pengasuhan dibanding saat membesarkan si sulung.
Alfred Adler berpendapat bahwa karena si bungsu tidak pernah 'digulingkan' dari status bayi keluarga, mereka cenderung lebih dimanjakan dan kurang disiplin.
Penelitian modern mendukung hal ini, dengan beberapa bukti menunjukkan bahwa anak bungsu lebih mungkin mengambil risiko dan mengejar karier kreatif. Atau, hidup anak bungsu hanya bermodalkan vibes dan karisma sampai usia 32. Mereka juga biasanya yang paling lucu. Ciri khas anak bungsu: menyenangkan, berani, dan selalu disebut 'si paling manja' oleh kakak-kakaknya.
4. Anak tunggal: Versi anak sulung yang dinaikkan levelnya sampai 11
Anak tunggal sering disamakan dengan anak sulung tetapi karena tidak punya saudara untuk bersaing, mereka cenderung menunjukkan sifat anak sulung dalam versi yang lebih ekstrem. Bayangkan, lebih dewasa, sangat mandiri, dan sedikit keras soal keadilan.
Mereka terbiasa bergaul dengan orang dewasa, yang membuat mereka biasanya lebih pandai berbicara dan percaya diri. Tapi anak tunggal juga rentan menjadi perfeksionis dan mengalami sedikit krisis eksistensial kalau ada yang menghabiskan camilan favorit mereka.
Pada budaya pop sering memberi label bossy atau canggung secara sosial, tetapi penelitian sebenarnya menunjukkan bahwa anak tunggal cenderung menjadi pencapai tinggi, pemimpin yang kuat, dan cukup stabil secara emosional. Plus, mereka tidak pernah harus berebut kursi depan dengan siapa pun.
Faktor-faktor lain yang memengaruhi
Seperti halnya banyak aspek dalam parenting, teori urutan kelahiran anak bukanlah sesuatu yang berlaku sama untuk semua orang ya, Bunda. Dinamika keluarga, gaya pengasuhan, jenis kelamin, jarak usia, hingga latar belakang budaya  semuanya berperan dalam membentuk seperti apa anak-anak tumbuh.
Meski begitu, banyak orang tua memang melihat perbedaan kepribadian yang jelas di antara anak-anak mereka dan urutan kelahiran bisa menjadi 'kaca pembesar' yang menyenangkan untuk digunakan.
Kesimpulannya urutan kelahiran bukanlah takdir  tapi jelas bisa menghasilkan pengamatan parenting. Entah anak Bunda sangat cocok dengan stereotip ini atau justru sama sekali tidak.Â
Semoga informasi tentang urutan kelahiran anak bermanfaat ya, Bunda.Â
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda
Jenis Kelamin Bayi Bisa Dilihat dari Jumlah Saudara Kandung, Benarkah?
Hindari Alasan Ini saat Rencanakan Hamil Anak Kedua, Termasuk Takut Si Kakak Kesepian
Kisah Haru 4 Bayi Kerajaan yang Lahir di Tahun 2025