Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Mengenal Ozempic, Obat Diabetes yang Ramai Disebut Bisa Bantu Dapatkan Kehamilan

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Selasa, 25 Nov 2025 12:15 WIB

High angle view, Asian teenage woman pours medicine into her hand while sitting on a sofa in the living room. Healthcare and medicine concept
Mengenal Ozempic, Obat Diabetes yang Ramai Disebut Bisa Bantu Dapatkan Kehamilan/Foto: Getty Images/Graphicscoco
Daftar Isi
Jakarta -

Risiko diabetes memang kerap mengganggu peluang kehamilan pada perempuan. Kabar baiknya, ada obat yang katanya bisa bantu mendapatkan kehamilan pada pasien diabetes. Yuk, mengenal Ozempic, obat diabetes yang ramai disebut bisa bantu dapatkan kehamilan.

Diabetes memang dapat menyebabkan adanya gangguan hormonal pada seseorang. Dengan risiko tersebut, tentu saja pembuahan bisa terganggu dan bahkan gagal. 

Mengenal obat diabetes Ozempic

Bagi penderita diabetes, kehamilan pada sebagian pasien mungkin tidaklah langsung mudah didapatkan begitu saja. Jika mengalaminya, Bunda bisa melakukan opsi lain dengan mengonsumsi Ozempic, obat diabetes yang katanya bisa bantu dapatkan kehamilan.

Ozempic adalah nama merek obat yang disebut semaglutida, suatu agonis reseptor peptida-1 mirip glukagon. Ozempic diberikan melalui suntikan mingguan dan disetujui FDA untuk membantu mengontrol gula darah pada penderita diabetes.

Di luar sana, ada juga cerita yang beredar tentang bayi Ozempic yang merupakan fenomena orang yang mengonsumsi Ozempic dan merasa lebih mudah hamil atau mengalami kehamilan yang tidak terduga. Namun, sebagian besar laporan tersebut bersifat anekdot, dan tidak ada data aktual tentang berapa banyak orang yang hamil akibat mengonsumsi Ozempic seperti dikutip dari laman Health.

Penelitian mengenai bagaimana Ozempic dapat memengaruhi kesuburan dan pengendalian kelahiran masih terbatas. Namun, salah satu teori menyatakan bahwa obat tersebut diketahui dapat membantu menurunkan berat badan dan mengatur metabolisme, serta dapat meningkatkan kesuburan seseorang.

Selain itu, mengingat Ozempic dapat membantu mengurangi gejala PCOS, penyebab umum infertilitas, obat ini dapat meningkatkan infertilitas pada beberapa individu dengan PCOS.

Bagaimana Ozempic dapat memengaruhi kesuburan?

Kesulitan seseorang meraih kehamilan memang bisa dipengaruhi berbagai faktor ya, Bunda. Dan, kenyataannya memang ada banyak alasan mengapa seseorang mungkin mengalami kesulitan hamil, termasuk tidak berovulasi, menstruasi tidak teratur, dan kadar hormon yang tidak seimbang.

Di luar itu, penyebab umum infertilitas lainnya yakni polycystic ovary syndrome (PCOS), yang ditandai dengan menstruasi tidak teratur dan infertilitas. Orang dengan PCOS sering kali juga memiliki masalah metabolisme, termasuk resistensi insulin.

Sejauh ini, penelitian mengenai Ozempic dan kesehatan reproduksi memang masih sangat terbatas. Beberapa bukti menunjukkan bahwa obat ini dapat memperbaiki beberapa penyebab infertilitas. Misalnya, Ozempic dapat meningkatkan penurunan berat badan, dan penurunan berat badan telah terbukti dapat mengatur menstruasi, meningkatkan ovulasi, dan menyeimbangkan hormon.

Selain itu, Ozempic diketahui juga dapat membantu memperbaiki kondisi seperti resistensi insulin, dengan tubuh tidak merespons insulin secara memadai. Dan, obat ini juga dapat memperbaiki gejala PCOS dan meningkatkan kesuburan pada banyak orang yang menderita PCOS.

Bisakah penderita diabetes hamil?

Jika Bunda menderita diabetes dan ingin hamil, hal tersebut terbuka lebar kemungkinannya kok, Bunda. Meski demikian, tetap ada beberapa kemungkinan komplikasi yang perlu diwaspadai.

Bagi Bunda yang menderita diabetes tipe 1 atau tipe 2, Bunda mungkin berisiko lebih tinggi mengalami kehamilan dengan bayi besar yang meningkatkan risiko persalinan yang sulit, persalinan yang diinduksi, atau membutuhkan operasi caesar.

Selain itu, hamil dengan kondisi diabtes dapat berisiko mengalami masalah pada mata (retinopati diabetik) dan ginjal (nefropati diabetik). Bahkan, beberapa orang dengan diabetes tipe 1 dapat mengalami ketoasidosis diabetik, di mana zat kimia berbahaya yang disebut keton menumpuk di dalam darah. Bisa dikatakan, kehamilan memang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami masalah-masalah tersebut atau justru memperburuk masalah yang sudah ada, seperti dikutip dari laman Nhs.

Meski harapan untuk hamil tetap ada pada penderita diabetes, memang hal tersebut sebanding dengan bahaya risiko yang mungkin muncul dan perlu diwaspadai. Cara terbaik untuk mengurangi risikonya yakni dengan memastikan diabetes terkontrol dengan baik sebelum hamil. Jadi, idealnya kehamilan memang perlu direncanakan.

Kunjungi dokter dan lakukan konsultasi terlebih dahulu dari spesialis diabetes untuk kemudian diberikan rujukan terbaik. Biasanya, pasien diabetes akan dirujuk ke klinik rakonsepsi diabetes untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

Pasien diabetes akan diinfokan untuk melakukan tes darah setiap bulan yakni tes tes HbA1c. Tes tersebut dilakukan guna mengukur kadar glukosa dalam darah. Sebaiknya kadarnya tidak lebih dari 48 mmol/mol (6,5%) sebelum seseorang hamil. Jika kadarnya tidak dapat turun di bawah angka ini, usahakan untuk menurunkannya sedekat mungkin untuk mengurangi risiko komplikasi bagi Bunda dan bayi.

Selain itu, untuk merencanakan kehamilan, Bunda juga bisa mengonsumsi asam folat 5 miligram (mg) setiap hari. Mengonsumsi asam folat dapat membantu mencegah bayi mengalami cacat lahir seperti spina bifida.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda