Peran Ayah di Trimester Pertama: Dukungan Emosional yang Tak Ternilai

Peran Ayah di trimester pertama kehamilan sangat penting untuk ibu hamil. Dukungan emosional yang tak ternilai dari Ayah dapat mengurangi stres ibu hamil serta berdampak positif untuk kehamilan.

Ibu hamil di trimester pertama biasanya mengalami gejala yang membuat tidak nyaman. Pada usia tersebut juga sebagai masa penyesuaian, baik secara fisik maupun emosional. Kehadiran dan dukungan ayah pada periode ini sangat dibutuhkan.

Sebuah penelitian menunjukkan, melibatkan suami dalam program kesehatan ibu dan anak dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas ibu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan keterlibatan suami dalam kunjungan antenatal care (ANC) di Indonesia.

Alasan dukungan Ayah penting di trimester pertama

Ibu hamil umumnya memerlukan orang-orang yang siaga di sekitarnya untuk membantu Bunda merasa dicintai dan tidak kesepian. Melansir dari Belly Belly, keterlibatan Ayah dalam kehamilan akan berdampak besar pada kesehatan mental Bunda serta pada kehidupan bayi yang baru lahir.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di The American Journal of Maternal/Child Nursing, para peneliti menemukan keterlibatan ayah selama kehamilan dapat mengurangi tingkat stres ibu. Ini menjadi manfaat utama dari keterlibatan Ayah. 

"Keterlibatan ayah penting selama kehamilan. Perawat harus mendorong para Ayah untuk berpartisipasi pada kunjungan prenatal dan mengajukan pertanyaan serta mendidik para ayah tentang proses dan prosedur kehamilan selama perawatan prenatal," kata penulis penelitian Carmen Giurgescu dari Wayne State University.

Dukungan yang dapat Ayah berikan di trimester pertama kehamilan

Robert Stewart, M.D., Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi mengatakan bahwa pada awal kehamilan bisa menjadi masa yang sulit. Ibu hamil kemungkinan merasa kelelahan dan tidak enak badan.

Sebenarnya, tidak banyak yang bisa calon Ayah lakukan untuk menghilangkan gejala kehamilan sang istri. Tetapi beberapa hal berikut dapat dilakukan untuk membuat Bunda merasa lebih baik:

• Membantu mengerjakan tugas di rumah agar Bunda bisa segera berbaring dan beristirahat.
• Menjaga kebersihan. Aroma tidak sedap dapat memperparah morning sickness yang Bunda alami.
• Lakukan percakapan terbuka tentang kebutuhan Bunda selama kehamilan.

Selain dukungan di atas, Ayah juga dapat memberikan dukungan seperti memberitahu ke istri bahwa tak masalah jika muntah di depan Ayah. Tapi, jika istri merasa tidak nyaman, berikan ia ruang saat merasa sakit.

Pada trimester pertama, ibu  hamil mungkin mulai menginginkan makanan aneh. "Istri saya makan stik keju, telur rebus, dan rasberi selama sekitar dua bulan pertama kehamilannya. Itulah yang terasa enak baginya dan tidak membuatnya sakit," kata Stewart dilansir dari UTSWMed.

Jika istri mengalaminya, kata Stewart, maka jangan tanya apa menu makan malam ini. Ayah bisa masak makanan sendiri. Terkadang, ibu hamil sensitif dengan aroma makanan tertentu sehingga membuatnya mual.

"Dimulai saat mendapatkan hasil tes kehamilan yang positif, tunjukkan minat dan terlibatlah selama kehamilan. Pelajarilah sebanyak yang Anda bisa. Baca buku-buku kehamilan. Menemaninya ke pemeriksaan pranatal. Hal ini dapat menjadi penting terutama jika timbul masalah selama kehamilan. Jika terlibat dan hadir pada pertemuan tersebut, Ayah akan lebih memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang diharapkan di kemudian hari," kata Stewart.

Ayah, usahakan ikut hadir dalam kelas prenatal. Hal ini dapat membantu selama persalinan dan melahirkan ketika istri kesakitan dan lupa beberapa hal yang telah dipelajarinya. Alhasil, Ayah dapat membantunya mengingat apa yang dapat ia lakukan untuk mengelola rasa sakitnya dan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Manfaat dukungan Ayah pada trimester pertama

Dukungan emosional dari Ayah pada trimester pertama kehamilan tidak hanya bermanfaat saat itu juga. Ada banyak manfaat yang diperoleh dari dukungan yang ayah berikan saat trimester pertama. Berikut rangkumannya dari berbagai sumber:

• Memperkuat ikatan pasangan.
• Meningkatkan bonding ayah-janin.
• Menyiapkan pola asuh kolaboratif setelah bayi lahir. 

Dalam sebuah studi kualitatif dilaporkan bahwa Ayah yang terlibat sejak awal cenderung lebih terikat secara emosional dengan bayi dan lebih aktif dalam pengasuhan.

Menjadi seorang Ayah merupakan pekerjaan besar. Ayah dapat memulai dengan merawat ibu dengan baik. Menjadi seorang Ayah itu menakutkan dan menegangkan, tetapi juga mengagumkan. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!