Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Punya Keloid Bekas SC? Ini Cara Efektif Menghilangkannya

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Jumat, 07 Nov 2025 21:40 WIB

Ilustrasi Sakit Perut
Punya Keloid Bekas SC? Ini Cara Efektif Menghilangkannya/Foto: Getty Images/iStockphoto/Sorapop
Daftar Isi
Jakarta -

Luka sayatan bekas caesar bisa berisiko menjadi keloid pada sebagian orang. Nah, apakah Bunda juga punya keloid bekas SC? Ini cara efektif menghilangkannya ya, Bunda.

Persalinan dengan segala serba serbinya ternyata tidak salah melelahkan ya, Bunda. Tetapi juga bisa meninggalkan bekas sayatan yang memerlukan perawatan ekstra. Jika tidak, sebagian perempuan yang memiliki kulit rentan bisa berpotensi muncul keloid di bekas sayatan operasi caesar-nya.

Penyebab tumbuh keloid pada bekas luka SC (operasi caesar)

Bekas luka keloid merupakan bekas luka tebal yang menonjol. Pada area bekas luka ini biasanya dapat muncul di mana saja saat seseorang mengalami cedera kulit termasuk di area bekas caesar pada perempuan. 

Secara umum, bekas luka keloid memang tidak berbahaya bagi kesehatan tetapi dapat menyebabkan tekanan emosional. Dalam kondisi ini, pencegahan atau perawatan dini menjadi kuncinya.

Berbicara mengenai keloid, risiko ini bisa muncul karena berbagai penyebab ya, Bunda. Lantas, pada kasus bekas luka caesar, apa sebenarnya penyebab tumbuhnya keloid di area tersebut? 

Mengutip dari laman Cleveland Clinic, bekas luka kelodi terjadi ketika tubuh memproduksi lebih banyak kolagen daripada yang dibutuhkan untuk menyembuhkan luka. Kolagen sendiri merupakan protein yang memberikan dukungan dan kekuatan pada kulit.

Setelah cedera, kolagen membantu membentuk struktur pada luka dan membantu membangun kembali kulit. Tetapi, terlalu banyak kolagen setelah kerusakan pada kulit bisa menyebabkan keloid. Biasanya, keloid muncul setelah adanya perubahan pada kulit atau cedera seperti jerawat, gigitan serangga, luka sayatan, tindik, cacar air, dan mencukur.

Selain itu, mereka yang juga berisiko mengalami bekas luka keloid biasanya memang ada faktor penyertanya seperti berikut:

1. Memiliki kerabat biologis yang juga mengalami bekas luka ini.
2. Memiliki warna kulit gelap.
3. Berasal dari keturunan Afrika, Asia, atau Hispanik.
4. Berusia antara 10 dan 30 tahun.
5. Sedang hamil atau sedang mengalami pubertas (atau perubahan hormonal lainnya).
6. Memiliki kondisi genetik yang mendasari seperti sindrom Rubinstein-Taybi. 

Cara menghilangkan keloid bekas SC

Perawatan keloid yang umum dilakukan untuk melunakkan lesi dan merawat pembuluh darah guna mencegah pertumbuhan di masa mendatang dapat mencakup beberapa hal berikut:

1. Obat-obatan (suntikan atau krim kortikosteroid atau suntikan 5-fluorouracil).
2. Pelapisan ulang kulit dengan laser (sinar cahaya terfokus yang diarahkan ke bekas luka).

Selain itu, perawatan lainnya juga bisa dilakukan untuk membekukan bekas luka seperti berikut ini:

1. Pakaian terlalu ketat
2. Ligatur (mengikat benang bedah di sekitar keloid agar terlepas secara alami).

Biasanya, tim medis akan menentukan jenis perawatan terbaik berdasarkan ukuran, bentuk, dan kedalaman bekas luka di kulit. Kondisi kesehatan umum dan usia juga bisa menjadi faktor yang memicu di dalamnya ya, Bunda. Dibutuhkan lebih dari satu jenis perawatan untuk mengatasi keloid. Ada baiknya, jangan melakukan perawatan apa pun tanpa persetujuan dokter.

Oh iya, Bunda, pada beberapa kasus, operasi pengangkatan keloid memang memungkinkan dilakukan tetapi ada efek samping yang mungkin muncul. Dokter juga tidak akan merekomendasikan operasi ini begitu saja. Sebab, mencederai kulit akibat sayatan bedah dapat memperburuk bekas luka dan membesar kembali. 

Dokter mungkin akan menawarkan suntikan kortikosteroid sebelum operasi untuk mempersiapkan kulit untuk kemudian diikuti dengan penggunaan pakaian kompresi untuk mengurangi kemungkinan keloid kembali. 

Ada juga terapi radiasi untuk keloid meski ini jadi perawatan yang kurang umum dilakukan. Terapi radiasi ini biasanya merupakan bentuk perawatan setelah operasi pengangkatan untuk memastikan keloid tidak kembali. Efek sampingnya mungkin akan lebih besar daripada manfaatnya sehingga dokter akan meninjau kembali situasi pada Bunda untuk memastikan keamanannya.

5 Rekomendasi salep keloid ampuh bantu samarkan bekas luka operasi caesar

Selain beberapa upaya medis untuk menekan pertumbuhan keloid ataupun menghilangkannya, penggunaan salep ternyata juga bisa membantu samarkan keloid. Beriku ini rekomendasi salep keloid yang ampuh bantu samarkan bekas luka operasi caesar:

1. Dermatix ultra gel

Salep gel ini diketahui dapat membantu menyamarkan dan menghilangkan luka, mencerahkan warna kulit, serta memperbaiki tampilan bekas luka.  Dermatix tidak akan meresap ke dalam kulit atau masuk ke aliran darah sehingga aman untuk Bunda yang menyusui.

2. Mederma advanced gel

Mederma mengandung bahan-bahan alami seperti epalin botanical extract dan allantoin di mana kandungan tersebut diketahui baik untuk merawat luka.

3. Triamcort A cream

Salep ini mengandung  triamcinolone, yaitu kortikosteroid yang dapat membantu mengurangi peradangan dan menurunkan produksi kolagen berlebih yang dapat memicu keloid. Salep ini dapat digunakan dengan cara dioleskan di bagian kulit yang mengalami penebalan.

4. Tekasol

Tekasol mengandung centella asiatica yang memiliki efek antiinflamasi dan dapat membantu mempercepat proses penyembuhan luka. Selain itu, salep ini juga bisa digunakan untuk mengobati dan mengurangi gejala keloid setelah operasi kecil.

5. Sodermix cream

Krim ini dapat membantu mengendalikan pertumbuhan keloid dan menyembuhkan luka tersebut yang menonjol di permukaan kulit. Oleskan 1-2 kali sehari dan digosok pada bekas luka scar selama 2-3 menit. 

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda