kehamilan
Studi Terbaru Temukan Manfaat Stimulasi Bahasa Asing Pada Bayi Sejak dalam Kandungan
HaiBunda
Kamis, 30 Oct 2025 08:30 WIB
Sudah banyak penelitian menemukan manfaat mengajak bicara bayi sejak di dalam kandungan. Baru-baru ini, studi menemukan dampak positif lainnya bila Bunda mengenalkan bahasa asing ke janin sejak masa kehamilan.
Para peneliti neuropsikologi dari University of Montreal menemukan bahwa seseorang dapat terbiasa dengan bahasa asing bahkan sebelum lahir. Dalam studi, peneliti berulang kali memperdengarkan bahasa lain kepada janin dalam kandungan dari ibu yang berbahasa Prancis.
Hasilnya menunjukkan bahwa otak bayi bereaksi dengan cara yang sama setelah lahir seperti ketika mendengarkan bahasa ibu mereka. Artinya, janin dapat terbiasa dengan bahasa asing di dalam kandungan ibunya.
Untuk mencapai kesimpulan ini, ibu hamil memperdengarkan buku audio berbahasa Ibrani atau Jerman kepada janin selama lima minggu. Menurut profesor neuropsikologi pediatrik yang memimpin penelitian ini, Anne Gallagher, bahasa-bahasa tersebut dipilih karena 'secara fonologis dan akustik' berbeda dari Bahasa Prancis.
Ada 60 ibu hamil di penelitian ini yang direkrut mulai dari usia kehamilan 35 minggu. Mereka diharuskan memperdengarkan cerita anak-anak kepada janin mereka yang belum lahir sebanyak dua kali sehari selama sekitar 20 menit dalam lingkungan yang tenang dan hening. Sumber suara berasal dari headphone yang dipasang di perut.
Setelah bayi lahir, mereka dipantau di Sainte-Justine University Hospital Center. Para peneliti menggunakan spektroskopi inframerah untuk mengukur aktivitas otak dengan mendeteksi perubahan konsentrasi darah beroksigen dan terdeoksigenasi di korteks serebral.
"Kami mengamati reaksi otak bayi-bayi tersebut terhadap setiap bahasa. Kami melihat bahwa Bahasa Prancis diproses oleh area otak yang terkait dengan bahasa, yang merupakan reaksi normal terhadap bahasa yang kita kenal," ungkap Gallagher, dilansir laman City News Everywhere.
"Bayi yang mendengarkan bahasa yang mereka dengar selama kehamilan, menunjukkan aktivitas otak yang serupa dengan yang terlihat pada Bahasa Prancis. Ada beberapa perbedaan, tetapi metode ini merekrut area yang terkait dengan pemrosesan bahasa, sedangkan bahasa yang tidak dikenal diproses lebih seperti stimulus auditori, jadi bukan area yang dikarakterisasi untuk memproses bahasa atau melakukan proses bahasa, sambungnya.
Studi tidak temukan kaitan dengan proses belajar bahasa
Meski begitu, temuan ini tidak berarti bahwa anak-anak yang lahir dapat mempelajari bahasa baru sejak di dalam kandungan, Bunda. Studi ini hanya menyimpulkan bahwa janin yang diperdengarkan bahasa asing sejak dalam kandungan dapat terbiasa dengan bahasa tersebut setelah lahir.
"Saya tidak akan mengatakan bahwa mereka sedang mempelajari suatu bahasa, tetapi mereka mampu menjadi terbiasa dengan suatu bahasa, mengenali bahwa itu adalah sebuah bahasa, dan memprosesnya dengan area otak yang terkait dengan bahasa," kata Gallagher.
Di studi ini, tim peneliti mengamati bayi-bayi sebanyak tujuh kali, yakni saat lahir, pada usia empat bulan, delapan bulan, 12 bulan, 18 bulan, 24 bulan, dan 36 bulan. Pada setiap kunjungan ke laboratorium, aktivitas otak bayi-bayi tersebut direkam di waktu istirahat dan kemudian saat mereka mendengarkan cerita yang sama yang diceritakan dalam berbagai bahasa.
"Kami melakukan penilaian perkembangan untuk melihat bagaimana mereka berkembang secara kognitif, linguistik, dan motorik. Pada usia tiga tahun, kami dapat melakukan penilaian lebih lanjut. Kami dapat menguji, misalnya, kemampuan intelektual. Melalui semua data ini, kami mengamati secara longitudinal bagaimana jaringan berkembang. Sejauh ini, tidak banyak studi longitudinal dilakukan karena mahal dan memakan waktu," ujar Gallagher.
Efeknya diragukan bertahan lama
Sayangnya, Gallagher dan timnya meragukan efek stimulasi ini akan bertahan lama pada anak, Bunda. Hal ini karena kerja otak yang dapat berubah bila terpapar dengan banyak hal.
"Jika mereka (anak-anak) tidak berada di lingkungan yang banyak menggunakan bahasa Ibrani, maka saya rasa mereka tidak akan mempertahankan jaringan tersebut karena tidak berguna bagi mereka," kata Gallagher.
"Saya akan sangat terkejut bila kita melihat hal lain. Otak kita sangat plastis, dan akan terpapar banyak hal. Menurut saya, kita tidak akan melihat efek apa pun lagi, dan itu normal karena plastisitas otak yang luar biasa pada usia tersebut."
Sekalipun anak-anak ini terpapar bahasa Jerman atau Ibrani sebelum lahir, bukan berarti mereka akan mempelajari bahasa-bahasa tersebut dengan lebih mudah di kemudian hari ya. Meski begitu, penelitian ini setidaknya dapat memahami cara kerja stimulasi bahasa sejak di dalam kandungan.
"Kita harus berhati-hati, kita tidak tahu. Tapi itu berarti kita benar-benar dapat memengaruhi perkembangan jaringan bahasa otak selama periode prenatal," ujar Gallagher.
Demikian studi terbaru yang menemukan manfaat stimulasi bahasa asing sejak dalam kandungan. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Kehamilan
Tahap Perkembangan Janin di 30 Minggu Kehamilan, Ketahui Ciri-ciri Bayi yang Sehat
Kehamilan
Kenali Gerakan Normal Janin 8 Bulan, Termasuk Penyebab Tendangan Berkurang
Kehamilan
Janin di Kandungan Ternyata Bisa Menangis, Simak Penyebabnya Bun
Kehamilan
Janin dalam Kandungan Sering Tidur dan Bisa Bermimpi Jelang Persalinan, Bun
Kehamilan
Janin Bisa Menangis dalam Kandungan Jelang Persalinan, Ini Penyebabnya Bun
12 Foto
Kehamilan
12 Ilustrasi Gambar Perkembangan Janin Trimester Satu: Minggu ke-1 sampai ke-12
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda
4 Cara Mengajak Janin Bicara, Bisa Sambil Beraktivitas Bun
7 Cerita Dongeng untuk Bayi dalam Kandungan, Bantu Stimulasi Otak Janin
Tahap Perkembangan Panca Indra Janin Dalam Kandungan dan Cara Menstimulasinya