Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Kisah Bunda Didiagnosis Kanker Payudara saat Menyusui Anak Ketiga & Hamil Anak Keempat

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Senin, 03 Nov 2025 23:00 WIB

Ilustrasi Payudara
Ilustrasi Kanker Payudara saat Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Mykola Sosiukin
Jakarta -

Kanker payudara masih menjadi momok menakutkan bagi banyak perempuan. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kanker payudara merupakan penyakit di mana sel-sel di payudara tumbuh di luar kendali.

Sudah banyak kisah Bunda didiagnosis kanker payudara dibagikan di media sosial. Namun, sangat jarang diagnosis ini muncul ketika perempuan sedang hamil.

Belum lama ini, kisah Bunda didiagnosis kanker payudara saat hamil dibagikan oleh Stephanie Wysaski. Perempuan asal Amerika Serikat ini didiagnosis kanker tersebut saat tengah menyusui anak ketiganya dan hamil anak keempat.

"Itu sangat mengejutkan. Itu mengubah seluruh perjalanan kehamilan saya," ujar Wysaski kepada acara Good Morning America, dilansir ABC News.

"Siapa yang berpikir untuk didiagnosis kanker saat hamil?" sambungnya.

Awal mula menemukan benjolan saat menyusui

Beberapa minggu setelah mengetahui kehamilannya, Wysaski mengatakan bahwa ia menonton segmen di TV tentang pemeriksaan payudara mandiri. Hal itu mendorongnya untuk melakukannya sendiri.

Namun tanpa disangka, Wysaski menemukan benjolan di area dadanya. Saat itu, Wysaski juga masih menyusui anak ketiganya yang berusia 11 bulan.

"Saya merasakan ada benjolan, benjolan yang cukup besar di dada saya. Padahal saya sedang menyusui bayi saya yang saat itu berusia 11 bulan. Saya baru saja hamil. Benjolan-benjolan itu muncul saat menyusui," ungkapnya.

Dokter lantas melakukan tes untuk memastikan kondisi Wysaski. Hasilnya, dokter mengatakan bahwa perempuan 35 tahun ini mengidap karsinoma lobular invasif, yakni sejenis kanker payudara yang lebih sulit dideteksi dengan mammogram dan mencakup 10 hingga 15 persen dari semua jenis kanker payudara.

"Kanker ini tumbuh cukup cepat, dan fakta bahwa kanker ini telah menyebar ke kelenjar getah bening membuat kami harus menangani sesuatu yang benar-benar perlu kami tangani secepat mungkin," ujar ahli onkologi di Northwestern Medicine, Dr. Annabelle Veerapaneni.

Saat usia kandungan Wysaski mencapai 15 minggu, ia mendapatkan perawatan khusus. Dokter di Northwestern Oak Brook meresepkan regimen kemoterapi yang dapat ditoleransi oleh Wysaski dan bayi di dalam kandungannya.

"Perawatan utama yang diberikan selama kehamilan sangat, sangat aman," ungkap Veerapaneni.

Dikutip dari People, perawatan melalui kemoterapi menjadi pilihan terbaik bagi Wysaski. Kemoterapi akan memberinya waktu sampai melahirkan sebelum akhirnya dapat menjalani radiasi.

"Saya telah belajar bahwa radiasi tidak boleh dilakukan saat hamil. Radiasi dapat menyebabkan keguguran, cacat lahir, atau berat badan lahir rendah," katanya.

Selain kemoterapi, Wysaski juga dijadwalkan untuk menjalani lumpektomi pada awal Juni atau saat usia kehamilannya sekitar 13 atau 14 minggu. Lumpektomi merupakan prosedur bedah untuk mengangkat tumor atau jaringan payudara yang terkena kanker.

Kemoterapi Wysaski berakhir pada bulan Agustus tahun ini. Wysaski mengatakan bahwa itu merupakan pengalaman yang luar biasa baginya.

"Meskipun saya terus-menerus berpikir, 'Kanker, kanker, kanker,' dan merasa sangat tertekan, saya masih harus menjemput dan mengantar anak-anak ke sekolah, dan mereka butuh pelukan dari saya," kata Wysaski.

"Saya tidak punya waktu untuk khawatir. Hidup tidak pernah berhenti," lanjutnya.

Wysaski dijadwalkan melahirkan bayinya lebih awal pada hari Oktober ini atau saat usia kandungannya 34 minggu. Meski sempat berjuang melawan kanker, Wysaski mengaku sangat menantikan untuk bertemu dengan anak keempatnya ini, Bunda.

Ilustrasi Kanker PayudaraIlustrasi Kanker Payudara/ Foto: Getty Images/iStockphoto/pondsaksit

Kanker saat hamil

Kanker saat hamil bisa saja terjadi, Bunda. Meski begitu, diagnosis kanker saat hamil merupakan hal yang langka atau tidak umum terjadi.

Seorang perempuan yang tengah hamil juga dapat menjalani pengobatan kanker. Sebaliknya, perempuan yang sudah didiagnosis kanker juga tetap bisa hamil.

Menurut ulasan di studi International Seminars in Surgical Oncology tahun 2009, perempuan yang menjalani kemoterapi kanker payudara dapat mempertahankan kesuburan dan tetap hamil. Riwayat kemoterapi kanker payudara juga tidak menimbulkan risiko tambahan bagi kesehatan mental maupun fisik anak yang lahir.

Menjalan kehamilan dengan kanker bisa jadi tidak mudah. Beberapa pasien dan dokter mungkin memilih untuk menunggu hingga akhir kehamilan sebelum memulai pengobatan. Tetapi, ada juga yang melakukan pengobatan selama hamil.

"Kanker biasanya dapat diobati dengan aman selama kehamilan, meskipun jenis dan waktu perawatan mungkin dipengaruhi oleh kehamilan. Jika perempuan hamil dan mengidap kanker, maka ia mungkin harus membuat pilihan yang sulit. Penting untuk mendapatkan bantuan ahli dan memastikan perempuan mengetahui semua pilihan yang tersedia," demikian melansir dari laman American Cancer Society (ACS).

Saat mempertimbangkan berbagai pilihan, penting untuk memahami potensi manfaat dan risiko. Selain berbicara dengan dokter, ibu hamil mungkin memerlukan bantuan dari tenaga kesehatan profesional lainnya seperti konselor atau psikolog.

Demikian kisah Bunda didiagnosis kanker payudara saat hamil.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda