Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Seberapa Penting Pap Smear hingga Thin Prep untuk Deteksi Kanker Serviks?

Dr. Rizki Azenda, SpOG   |   HaiBunda

Jumat, 31 Oct 2025 08:30 WIB

Dokter Sisipan
Dr. Rizki Azenda, SpOG
Dosen FK Universitas Indonesia dan pengurus IDI Banten. Jadwal Praktik Senin 10.00-13.00 dan Rabu 14.00-18.00.
Ilustrasi Dokter dan Pasien
Ilustrasi Kanker Serviks/ Foto: Getty Images/iStockphoto/PonyWang
Daftar Isi
Jakarta -

Kanker serviks dapat dideteksi dengan pemeriksaan Pap Smear dan Thin Prep, Bunda. Kedua pemeriksaan tersebut dapat dilakukan oleh perempuan yang sudah aktif secara seksual.

Pap Smear dan Thin Prep memiliki tatalaksana yang mirip untuk mendeteksi sel abnormal yang berpotensi menjadi kanker. Mengetahui perbedaan keduanya sangat penting untuk meminimalkan risiko kanker serviks.

Beda Pap Smear dan Thin Prep untuk deteksi kanker serviks

Pap Smear dan Thin Prep merupakan pemeriksaan atau screening untuk mendeteksi sel abnormal (sel-sel yang berubah bentuk) pada serviks atau leher rahim yang disinyalir berpotensi menjadi kanker.

Pap Smear dan Thin Prep pada dasarnya merupakan pemeriksaan yang dapat mendeteksi penyakit lain terkait infeksi HPV (Human Papillomavirus). Namun, tujuan utama kedua pemeriksaan berfokus pada deteksi lesi pra kanker.

1. Cara kerja Pap Smear

Pap Smear dilakukan dengan mengambil sampel sel atau jaringan di leher rahim dengan sikat khusus atau spatula kecil. Jaringan tersebut lalu diletakkan ke kaca (glass) objek untuk selanjutnya dilihat di laboratorium dengan menggunakan mikroskop.

2. Cara kerja Thin Prep

Pada Thin Prep, sampel jaringan juga diambil dari leher rahim menggunakan dengan menggunakan sikat atau spatula. Setelah itu, jaringan diletakkan di kaca objek dan dimasukkan cairan khusus untuk mengawetkan sel-sel. Kemudian, sel-sel tersebut dianalisis dengan menggunakan alat di laboratorium.

Akurasi dalam mendeteksi kanker

Pap Smear dan Thin Prep sama-sama efektif dalam mendeteksi sel abnormal yang bisa menjadi kanker. Kedua pemeriksaan tersebut hampir 85 hingga 95 persen dapat mendeteksi kanker. Meski begitu, kualitas hasil pemeriksaan Thin Prep lebih baik bila dibandingkan Pap Smear.

Pada Pap Smear, sampel yang diletakkan di kaca objek bisa saja hanya mengandung lendir karena sel kemungkinan masih menempel di sikat atau spatula. Berbeda dengan Pap Smear, sampel pada Thin Prep bisa langsung diketahui saat dicampurkan dengan cairan sebelum dibawa ke labotarorium.

Nah, karena kualitas Thin Prep lebih baik, maka tak heran bila harga pemeriksaan kanker serviks ini jauh lebih mahal dibandingkan Pap Smear.

Waktu tepat Pap Smear dan Thin Prep

Berikut waktu terbaik bagi perempuan yang ingin melakukan Pap Smear atau Thin Prep:

1. Sudah aktif secara seksual

Perempuan yang sudah aktif secara seksual disarankan untuk melakukan Pap Smear dan Thin Prep. Pemeriksaan ini dapat dilakukan setahun sekali atau menyesuaikan hasil tes yang pertama dan kedua.

Misalnya, bila Bunda dinyatakan negatif pada pemeriksaan pertama, maka disarankan untuk melakukan kembali di tahun berikutnya. Namun, bila di tahun berikutnya hasil kembali negatif, maka pemeriksaan selanjutnya dapat mundur 2-3 tahun.

Sebagai contoh, Bunda pertama kali melakukan Pap Smear di tahun 2025 dan hasilnya negatif. Maka, Bunda dapat kembali melakukan pemeriksaan di tahun 2006. Jika hasilnya tetap negatif, maka jadwal pemeriksaan berikutnya dapat mundur di tahun 2028.

2. Memiliki keluhan di organ intim

Bunda yang mengalami keluhan di organ intim juga disarankan untuk melakukan Pap Smear dan Thin Prep. Keluhan ini dapat meliputi perubahan struktur dari serviks atau mengalami keputihan abnormal yang tidak kunjung membaik.

Keputihan abnormal dapat ditandai dengan keluarnya cairan dari vagina yang berbau tidak sedap (amis atau busuk), tekstur cairan tidak biasa, serta rasa gatal atau perih di area vagina. Bila mengalami keputihan abnormal, maka perempuan perlu menjalani pengobatan sampai sembuh sebelum melakukan Pap Smear atau Thin Prep.

Selain kedua kondisi di atas, perempuan yang sering berganti-ganti pasangan dan punya kebiasaan merokok juga disarankan melakukan Pap Smear atau Thin Prep. Keduanya bisa menjadi faktor risiko kanker.

Lantas, sampai batas usia berapa pemeriksaan dapat dilakukan?

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan pemeriksaan Pap Smear dan Thin Prep dilakukan dengan batas usia sampai usia 65 tahun. Di usia ini, anatomi serviks sudah berubah atau mengkerut ke dalam.

Selain itu, batasan usia 65 juga merujuk pada waktu perempuan sudah tidak lagi aktif secara seksual.

Ilustrasi Dokter dan PasienIlustrasi Kanker Serviks/ Foto: Getty Images/iStockphoto/PonyWang

Tata laksana Pap Smear dan Thin Prep

  • Sebelum melakukan Pap Smear dan Thin Prep, ada beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan, seperti:
  • Tidak sedang haid
  • Tidak mengalami keputihan abnormal atau berlebihan
  • Tidak berhubungan seksual sebelum pemeriksaan

Dalam persiapan Pap Smear, tidak ada larangan tertentu pada pasien yang mengonsumsi obat-obatan, seperti obat diabetes atau obat hipertensi. Paling penting yang perlu disiapkan adalah kondisi vagina dan serviks dalam keadaan kosong atau bersih.

Cara deteksi kanker serviks selain Pap Smear dan Thin Prep

Selain Pap Smear dan Thin Prep, deteksi kanker serviks juga dapat dilakukan dengan co-testing IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) dan tes HPV DNA. Kedua tes tersebut merupakan program pemerintah yang bisa didapatkan di Puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya, Bunda.

Tes IVA merupakan metode skrining untuk melihat lesi prakanker menggunakan larutan asam asetat. Sedangkan tes HPV DNA adalah metode pengambilan sampel dari leher rahim untuk mendeteksi virus HPV yang menjadi penyebab kanker serviks.

Dari segi biaya, IVA dan tes HPV DNA jauh lebih murah dibandingkan Pap Smear dan Thin Prep. Pada co-testing IVA, pemeriksaan bahkan jauh lebih sederhana tanpa memerlukan operator atau tenaga medis khusus untuk membaca hasil tes. Namun, akurasi tes bergantung pada operator.

Namun, bila bicara tes paling ideal untuk deteksi kanker serviks, pilihan utamanya adalah Pap Smear dan tes HPV DNA. Pap Smear dapat mendeteksi sel abnormal yang berpotensi menjadi kanker, sementara tes HPV DNA bisa mendeteksi virus penyebab kanker serviks.

Demikian serba-serbi deteksi kanker serviks dengan Pap Smear dan Thin Prep. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda