Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Cara Mengetahui Detak Jantung Janin dengan Tangan

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Kamis, 16 Oct 2025 08:30 WIB

Ilustrasi teman hamil
Cara Mengetahui Detak Jantung Janin dengan Tangan/Foto: Getty Images/miodrag ignjatovic
Daftar Isi
Jakarta -

Mendengar detak jantung bayi untuk pertama kalinya menjadi momen yang membahagiakan bagi calon orang tua. Ketahui yuk, cara mengetahui detak jantung janin dengan tangan.

Kehamilan memang selalu membawa hal-hal yang menakjubkan khususnya bagi perempuan yang baru hamil perdana. Selain merasa takiub ada janin di dalam perut, momen lain yang mendebarkan dalam kehamilan yakni mendengar detak jantung bayi.

Ya, hal ini wajar saja dirasakan para calon orang tua. Sebab, mendengar detak jantung bayi pertama kalinya seperti melihat denyutan sel-sel di dalam tabung jantung untuk pertama kalinya saat kehamilan.

Kapan detak jantung janin terdengar?

Detak jantung janin dapat dideteksi pertama kali melalui USG vagina sedini mungkin yakni antara 5,5 sampai 6 minggu setelah pembuahan. Saat itulah kutub janin, tanda pertama yang terlihat dari perkembangan embrio, terkadang dapat dilihat.

Namun, antara 6,5 ​​hingga 7 minggu setelah kehamilan, detak jantung dapat dinilai dengan lebih baik. Saat itulah dokter mungkin menjadwalkan USG perut atau vagina pertama bagi Bunda untuk memeriksa tanda-tanda kehamilan yang sehat dan berkembang seperti dikutip dari laman Healthline.

Biasanya, setelah tes kehamilan dinyatakan positif, dokter akan menyarankan untuk penjadwalan USG awal kehamilan sekitar 7.5 hingga 8 minggu kehamilan. Namun, beberapa praktik medis sebenarnya tidak menjadwalkan USG pertama antara 11 dan 14 minggu.

Dokter mungkin menyarankan pemindaian USG sedini mungkin di usia 6 minggu kehamilan jika Bunda memiliki kondisi medis sebelumnya, pernah mengalami keguguran, pernah mengalami kesulitan mempertahankan kehamilan, dan lainnya. Dan, selama pemeriksaan USG pertama, dokter akan memeriksa hal-hal berikut:

1. Memastikan kehamilan yang layak
2. Memeriksa kehamilan molar atau ektopik
3. Memastikan detak jantung bayi
4. Mengukur panjang kepala hingga bokong bayi yang membantu menentukan usia kehamilan
5. Menilai kehamilan yang abnormal

Terkait detak jantung bayi seharusnya berada di antara 90-110 denyut per menit (bpm) pada usia kehamilan 6 hingga 7 minggu. Pada minggu ke-9, detak jantung bayi seharusnya mencapai 140-170 bpm.

Sering kali, detak jantung bayi mungkin tidak dapat terdengar pada pertama kalinya melalui USG. Umumnya, hal ini terjadi karena usia kehamilan yang terlalu dini. Artinya, belum tentu hal itu menandakan adanya masalah. Dokter mungkin akan menyarankan pemindaian USG ulang 1 hingga 2 minggu kemudian.

Oh iya, Bunda, penyebab lainnya mengapa detak jantung janin tidak terdengar antara lain dikarenakan rahim yang miring, perut yang besar, kehamilan yang kurang dari yang Bunda perkirakan, dan lainnya.

Jika tidak ada detak jantung yang terdeteksi, dokter akan memeriksa ukuran janin Bunda. Tim medis mungkin akan khawatir ketika janin tidak ditemukan adanya detak jantung pada embrio dengan panjang ubun-ubun-bokong lebih dari 5 milimeter.

Dokter juga mungkin akan khawatir jika setelah minggu ke-6 kehamilan, mereka tidak menemukan adanya kantung kehamilan. Dokter mungkin akan meminta tes darah untuk memastikan kehamilan atau meminta Bunda kembali beberapa hari kemudian untuk USG kembali.

Detak jantung berubah selama kehamilan

Sepanjang kehamilan, jantung bayi akan terus berkembang ya, unda. Detak jantung janin dimulai antara 90 dan 110 denyut per menit selama minggu-minggu pertama kehamilan. Dan, detak jantung akan meningkat dan mencapai puncaknya sekitar minggu ke-9 hingga ke-10, antara 140 dan 170 denyut per menit.

Setelahnya, detak jantung janin normal yakni antara 110 dan 160 denyut per menit pada trimster kedua dan ketiga. Perlu diingat ya, Bunda, bahwa detak jantung bayi dapat bervariasi selama kehamilan dan pada setiap pemeriksaan prenatal.

Dokter mungkin khawatir jika detak jantung bayi Bunda terlalu lambat, terlalu cepat, atau tidak teratur. Jika kondisinya ditemukan demikian, ada kemungkinan bayi Bunda memiliki kondisi jantung. Itulah sebabnya dokter akan memantau detak jantung bayi Bunda di setiap pertemuan.

Cara mengetahui detak jantung janin dengan tangan

Berusaha mengetahui detak jantung janin mungkin bukan hal yang mudah dilakukan secara manual. Hal ini dikarenakan memeriksa detak jantung janin memerlukan alat bantu medis ataupun melalui pemeriksaan medis dengan dokter atau bidan.

Sebenarnya, detak jantung janin terlindungi dengan cairan ketuban dan lapisan perut. Sehingga, denyut jantung janin sulit dirasakan karena adanya lapisan pelindung yang tebal tersebut. Selain itu, sering kali banyak yang dirasakan yakni gerakan janin dalam rahim yang kerap disalahartikan sebagai detak jantung. Atau, denyut nadi yang mungkin dirasakan bisa jadi denyut nadi ibu hamil itu sendiri yang berasal dari pembuluh darah di perut.

Ada beberapa metode mendengarkan detak jantung janin yang bisa dilakukan di rumah. Berikut ini beberapa cara di antaranya ya, Bunda:

1. Gunakan stetoskop

Stetoskop standar merupakan salah satu cara termudah untuk mendengarkan detak jantung janin di rumah. Saat Bunda hamil antara 18 dan 20 minggu, detak jantung seharusnya cukup kuat didengarkan dengan metode ini. Caranya, cukup letakkan stetoskop di perut dan dengarkan. Bunda mungkin perlu sedikit menggerakkannya untuk menemukan detak jantung. 

2. Unduh aplikasi

Teknologi dapat memudahkan siapa saja untuk mendengarkan detak jantung bayi di mana saja berada. Ada beberapa aplikasi berbeda yang dapat diundur dari smartphone Bunda untuk mendengarkan detak jantung. Beberapa di antaranya bahkan dapat merekam suara detak jantung sehingga Bunda dapat memutarkan untuk teman dan keluarga.

3. Dapatkan monitor

Bunda dapat membeli monitor detak jantung janin yang relatif murah untuk digunakan di rumah. Hal ini bisa menjadi pilihan yang bagus jika Bunda rentan stres dan merasa lebih tenang dengan mendengarkan detak jantung di sela-sela kunjungan dokter. Namun, alat ini memang tidak sekuat yang digunakan dokter. Jadi, jangan berharap dapat mendeteksi suara detak jantung janin hingga Bunda setidaknya memasuki bulan kelima kehamilan.

Pastikan untuk selalu berkomunikasi dan berkonsultasi dengan dokter secara rutin dalam pemeriksaan kehamilan ya, Bunda. Sehingga, apa pun yang dilakukan tentunya dalam pantauan dan rekomendasi dokter untuk menjaga kesehatan janin sampai nanti persalinan.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda