
kehamilan
Studi Ungkap Penyebab Kasus Anemia Meningkat Seiring Bertambahnya Usia Kehamilan
HaiBunda
Kamis, 16 Oct 2025 18:00 WIB

Daftar Isi
Kasus anemia saat hamil masih ditemukan di berbagai belahan dunia, Bunda. Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), ibu hamil bersama bayi baru lahir, dan remaja putri, termasuk kelompok populasi yang paling rentan terhadap anemia.
Kasua anemia setidaknya memengaruhi setengah miliar perempuan berusia 15 hingga 49 tahun. Pada 2019, sebanyak 37 persen (32 juta) ibu hamil berusia 15 hingga 49 tahun terdampak kondisi medis ini.
Menurut definisi WHO, anemia merupakan kondisi di mana jumlah sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin rendah. Anemia terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup hemoglobin untuk membawa oksigen ke organ dan jaringan.
Studi terbaru tentang anemia pada ibu hamil
Studi terbaru yang diterbitkan di jurnal Cureus menemukan bahwa kasus anemia meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan perempuan. Dalam studi ini, sebanyak 1.003 ibu hamil diteliti.
Peneliti melakukan studi kohort prospektif di klinik antenatal Rumah Sakit Universitas King Khalid, Riyadh, Arab Saudi, antara Januari 2020 dan Desember 2022. Ibu hamil yang menghadiri kunjungan antenatal pertama direkrut secara konsekutif dan dipantau selama kehamilan. Kemudian, kadar hemoglobin (Hb) diukur pada setiap trimester.
Studi ini meneliti perdarahan postpartum (PPH), transfusi, kelahiran prematur, berat badan lahir rendah (BBLR), dan rawat inap di unit perawatan intensif neonatal (NICU). Studi ini memiliki keterbatasan di aman data Hb tersedia untuk 220 ibu hamil (21,9 persen) pada trimester pertama karena keterlambatan pendaftaran.
Menurut hasil studi, prevalensi anemia meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan, yakni 26 perempuan (11,8 persen) pada kunjungan pertama, 105 (14,4 persen) pada trimester kedua, dan 289 (28,8 persen) di trimester ketiga.
Studi juga menunjukkan bahwa anemia berhubungan signifikan dengan perdarahan postpartum, namun tidak berhubungan dengan BBLRÂ atau bayi menjalani rawat inap di NICU.
"Temuan kami menyoroti bahwa usia kehamilan yang semakin tua, kepatuhan yang buruk terhadap suplementasi, dan terbatasnya kelanjutan terapi zat besi pasca persalinan merupakan faktor-faktor utama (anemia)," demikian hasil kesimpulan studi.
"Anemia secara signifikan berkaitan dengan komplikasi maternal, terutama perdarahan postpartum, dan menunjukkan tren menuju hasil neonatal yang buruk. Hasil ini menekankan pentingnya skrining dini dan menyeluruh pada kunjungan antenatal pertama, kepatuhan terhadap suplementasi zat besi, dan multivitamin selama kehamilan serta pasca persalinan, serta konseling gizi yang disesuaikan dengan budaya setempat."
Bahaya anemia saat hamil
Anemia ringan saat hamil sebenarnya adalah kondisi normal karena volume darah akan meningkat selama Bunda mengandung bayi. Namun, anemia berat adalah hal yang jarang terjadi dan dapat berbahaya bagi kehamilan.
Dilansir laman Cleveland Clinic, anemia dapat memengaruhi pertumbuhan janin, terutama di trimester pertama. Jika anemia tidak ditangani, maka bayi berisiko lebih tinggi mengalami anemia setelah lahir, yang dapat menyebabkan masalah perkembangan. Selain itu, anemia juga bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur dan bayi lahir dengan berat badan rendah.
Gejala anemia yang perlu diwaspadai
Gejala anemia cukup khas dan dapat dikenali meski ada pula yang tidak merasakannya pada kondisi yang ringan. Berikut beberapa gejala anemia saat hamil yang perlu diwaspadai:
- Pusing, mudah lelah, dan tubuh lemas
- Pernapasan dan detak jantung cepat
- Kulit pucat, kering, dan mudah memar
- Tangan dan kaki dingin
Tes darah lengkap dapat mendiagnosis anemia. Tes ini biasanya dilakukan pada kunjungan kehamilan pertama Bunda ke fasilitas kesehatan.
Tes darah dapat menganalisis berapa banyak sel darah merah yang Bunda miliki dan berapa banyak zat besi yang disimpan di tubuh. tes ini juga bisa mengetahui dengan detail bila Bunda kekurangan vitamin B12 dan B9.
Penanganan anemia selama hamil
Penanganan anemia selama hamil akan bergantung pada tingkat keparahannya. Pada kasus anemia ringan hingga sedang, dokter biasanya akan mengobati dengan vitamin prenatal atau suplemen zat besi setiap hari. Pada kasus anemia berat, ibu hamil mungkin akan memerlukan transfusi darah.
Demikian studi terbaru yang mengungkap kasus anemia meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Saran dari Ahli Gizi soal Mencegah dan Menangani Ibu Hamil Anemia

Kehamilan
Studi Temukan Anemia pada Ibu Hamil Berisiko Lahirnya Bayi dengan Penyakit Jantung

Kehamilan
Studi Terbaru Sebut Kehamilan Dapat Membangkitkan Virus dalam DNA, Apa Dampaknya?

Kehamilan
Ketahui Bahaya Anemia pada Ibu Hamil, Salah Satunya Bayi Lahir Prematur

Kehamilan
10 Perubahan Ini Menandakan Kehamilan Berjalan dengan Baik di Trimester Pertama


5 Foto
Kehamilan
7 Potret Kehamilan Kedua Dinda Hauw, Shaka bakal Punya Adik Perempuan Nih
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda