
kehamilan
Klaim Trump yang Ternyata Keliru Menurut WHO: Parasetamol Picu Autisme pada Janin hingga Vaksin Bumil
HaiBunda
Minggu, 05 Oct 2025 20:40 WIB

Pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenai kaitan kehamilan menuai kontroversi. Bahkan pakar kesehatan menganggap pernyataan tersebut tidak berdasar secara ilmiah.
Trump pada konferensi pers di Gedung Putih berulang kali memperingatkan ibu hamil untuk tidak mengonsumsi Tylenol karena risiko autisme pada anak-anaknya.Â
"Saya ingin mengatakan apa adanya, jangan minum Tylenol. Jangan minum itu," kata Trump, menggunakan nama merek parasetamol di AS.
Tak hanya soal acetaminophen, Trump juga memicu klaim yang telah dibantah bahwa bahan-bahan dalam vaksin atau waktu penyuntikan yang berdekatan dapat berkontribusi pada peningkatan angka autisme.Â
Trump mengatakan ia telah 'mendengar' bahwa vaksin kombinasi campak, gondok, dan rubella (MMR) 'buruk' dan menyerukan untuk membaginya menjadi beberapa suntikan terpisah. Namun, kombinasi tersebut telah terbukti aman dan efektif sejak disetujui pada tahun 1970-an, dan tidak ada hubungannya dengan autisme.
"Hal lain yang kami rekomendasikan, atau setidaknya saya rekomendasikan, adalah ... jangan biarkan mereka menyuntikkan vaksin ke bayi Anda dengan tumpukan obat terbanyak yang pernah Anda lihat seumur hidup Anda," katanya, merujuk pada vaksin.
Trump mengatakan 'tidak ada alasan' untuk memvaksinasi bayi baru lahir untuk hepatitis B mengingat virus tersebut menular secara seksual, dan ia menyerukan untuk menunda dosis pertama hingga usia 12 tahun.
Namun, ada alasan yang sangat kuat untuk memberikan vaksin kepada bayi. Virus ini juga dapat ditularkan dari ibu ke anak saat lahir dan melalui kontak dengan sedikit darah pada barang-barang rumah tangga biasa.
Komentar Trump ini membuat beberapa ibu hamil marah dan yang lainnya bertanya-tanya. American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) telah lama menganggap Tylenol, yang juga dikenal dengan nama generik acetaminophen, sebagai salah satu pereda nyeri yang aman selama kehamilan.
Lima tahun lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) memperingatkan bahwa penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid seperti aspirin atau ibuprofen dapat menyebabkan masalah ginjal yang jarang namun serius pada janin.
Dr. R. Todd Ivey, seorang dokter spesialis kandungan dan ginekologi di Houston, mengatakan ia telah menerima beberapa pertanyaan dari pasien dan memperkirakan akan menerima lebih banyak pertanyaan dalam beberapa minggu mendatang. "Orang-orang khawatir," katanya melansir ApNews.Â
Namun Ivey berusaha untuk meyakinkan pasien bahwa tidak ada hubungan sebab akibat yang pernah terbukti.
Apa kata WHO dan penelitian terkini tentang klaim Trump?
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah membantah klaim Trump tentang kemungkinan hubungan antara autisme dan penggunaan parasetamol selama kehamilan.
Dalam sebuah pernyataannya, WHO menekankan bahwa "Saat ini tidak ada bukti ilmiah yang konklusif" yang menemukan hubungan antara gangguan tersebut dan obat penghilang rasa sakit yang populer tersebut.
"Penelitian ekstensif telah dilakukan selama dekade terakhir, termasuk studi skala besar, yang meneliti hubungan antara penggunaan asetaminofen (juga dikenal sebagai parasetamol) selama kehamilan dan autisme. Saat ini, belum ada hubungan yang konsisten," demikian pernyataan tersebut dilansir dari Al Jazeera.
WHO merekomendasikan agar semua perempuan terus mengikuti saran dokter atau tenaga kesehatan, yang dapat membantu menilai kondisi individu dan merekomendasikan obat-obatan yang diperlukan.
Menurut Koalisi Ilmuwan Autisme, penggunaan acetaminophen selama kehamilan tidak meningkat dalam beberapa dekade terakhir seperti tingkat autisme. Â
Beberapa penelitian telah menunjukkan kemungkinan bahwa mengonsumsi acetaminophen selama kehamilan dapat dikaitkan dengan risiko autisme, tetapi banyak penelitian lain yang belum menemukan hubungannya. Salah satu tantangannya adalah sulitnya memisahkan efek penggunaan Tylenol dari efek demam tinggi selama kehamilan.
Ilmu pengetahuan telah menunjukkan bahwa autisme sebagian besar berakar pada genetika. Para ahli mengatakan berbagai kombinasi gen dan faktor lainnya, seperti usia ayah anak dan apakah ibu memiliki masalah kesehatan selama kehamilan, semuanya dapat memengaruhi perkembangan otak janin.
Dr. Stella Dantas, seorang dokter spesialis kandungan dan ginekologi di Portland, Oregon, mengatakan ia mulai menerima pertanyaan melalui sistem email pasiennya. Selain memberi tahu pasien bahwa belum ada hubungan sebab akibat yang ditetapkan atau terbukti antara penggunaan Tylenol selama kehamilan dan autisme, ia juga menyarankan pasien untuk tidak 'bertahan' jika mengalami demam atau nyeri.
"Kehamilan yang sehat dimulai dengan ibu yang sehat. Jadi, saya akan meminta pasien jika mereka khawatir untuk berkonsultasi dengan dokter mereka. Dan percayalah pada nasihat medis yang diberikan kepada mereka," tambah Dantas.
Para dokter mengatakan hal yang sama tentang menyarankan pasien untuk memvaksinasi bayi baru lahir. Ivey mengatakan para dokter melihat lebih banyak orang menolak vaksinasi akhir-akhir ini, yang menunjukkan ketidakpercayaan terhadap komunitas medis secara umum.
"Kita tahu bahwa vaksin ini menyelamatkan nyawa dan tidak menyebabkan autisme", katanya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Studi Buktikan Minum Acetaminophen saat Hamil Tak Picu Risiko Autisme

Kehamilan
Ramai Minum Tylenol saat Hamil Picu Autisme hingga Presiden Trump Angkat Bicara, Simak Faktanya

Kehamilan
Konsumsi Asetaminofen saat Hamil Berisiko Lahirkan Anak ADHD? Simak Ketentuannya Bun

Kehamilan
Bahaya Kelebihan Parasetamol pada Bumil, Sebabkan Anak ADHD & Autisme

Kehamilan
Kaitan Konsumsi Parasetamol Saat Hamil dengan Risiko Anak Telat Bicara


9 Foto
Kehamilan
9 Potret Gaya Busana Keluarga Kerajaan Inggris Usai Melahirkan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda