
kehamilan
Mengenal Lithopedion, Fenomena Janin yang Membatu di Tubuh Ibu selama Bertahun-tahun
HaiBunda
Senin, 22 Sep 2025 12:06 WIB

Daftar Isi
Bunda, pernahkah mendengar istilah janin yang membatu atau dalam dunia medis disebut lithopedion? Fenomena ini memang sangat langka, tetapi benar-benar nyata pernah terjadi pada beberapa perempuan di dunia. Lithopedion sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu lithos (batu) dan paidion (anak), sehingga sering disebut sebagai bayi batu.
Apa itu lithopedion?
Lithopedion adalah kondisi ketika janin yang meninggal di dalam kandungan tidak dapat dikeluarkan tubuh secara alami, lalu perlahan-lahan mengalami proses kalsifikasi. Akibatnya, janin tersebut berubah menjadi seperti batu di dalam rahim atau rongga perut ibu.
Hal ini biasanya terjadi pada kehamilan ektopik (janin berkembang di luar rahim, seperti di tuba fallopi atau rongga perut) yang tidak disadari. Jika janin sudah cukup besar dan tidak bisa dikeluarkan, tubuh ibu secara otomatis 'melindungi diri' dengan membungkus janin menggunakan lapisan kalsium agar jaringan tubuh tidak mengalami infeksi.
Dikutip dari Journal of Medical Case Reports, lithopedion terjadi ketika tubuh melakukan mekanisme pertahanan alami dengan mengkalsifikasi jaringan janin, sehingga menghindari nekrosis dan infeksi berbahaya.
Seberapa jarang terjadi?
Fenomena lithopedion sangat jarang, Bunda. Kasus yang tercatat dalam sejarah medis hanya sekitar 300 kasus di seluruh dunia. Bayi batu ini bisa bertahan di dalam tubuh ibu selama bertahun-tahun, bahkan hingga berpuluh tahun, tanpa disadari.
Kasus lithopedion sering ditemukan tanpa gejala berarti. Banyak ibu yang tidak tahu bahwa janin yang pernah dikandungnya masih ada di dalam tubuh, hingga akhirnya diketahui melalui pemeriksaan medis, seperti rontgen atau operasi.
Beberapa laporan medis mencatat bahwa janin yang membatu bisa bertahan di tubuh ibu selama puluhan tahun. Misalnya, seorang perempuan di Tiongkok bernama Huang Yijun diketahui menyimpan 'bayi batu' di tubuhnya lebih dari 50 tahun tanpa ia sadari. Kisahnya dilaporkan media internasional, NBC News, dengan judul Curious Case of ‘Stone Baby.’
Kisah lainnya, seorang perempuan 75 tahun diketahui membawa 'bayi batu' selama 46 tahun. Kasus ini dilaporkan oleh The Guardian.
Dikutip dari National Library of Medicine, fenomena ini sebenarnya sangat jarang terjadi. Dokter memperkirakan peluang lithopedion hanya sekitar 1 dari 11 ribu kehamilan.
Penyebab lithipedion
Penyebab utamanya lithopedion antara lain:Â
- Kehamilan ektopik yang tidak terdiagnosis.
- Tidak adanya fasilitas medis memadai pada masa lalu, sehingga ibu tidak mendapat penanganan segera.
- Janin sudah cukup besar sehingga tubuh tidak bisa menyerap kembali jaringan janin.
Dampaknya lithopedion bagi kesehatan ibu
Menariknya, banyak kasus lithopedion yang tidak menimbulkan bahaya langsung. Tubuh ibu sudah membungkus janin dengan lapisan kalsium, sehingga aman dari infeksi. Namun, ada juga risiko muncul komplikasi, seperti rasa sakit di perut, gangguan pencernaan, hingga infeksi bila kondisi tidak stabil.
Dikutip dari The Guardian, fenomena ini bisa bertahan selama beberapa dekade tanpa menimbulkan gejala signifikan, tetapi tetap memerlukan perhatian medis bila ditemukan. Namun, pada sebagian kasus, lithopedion bisa menyebabkan:
- Nyeri perut
- Gangguan pencernaan
- Perut terasa keras dan tidak nyaman
Itulah mengapa deteksi dini sangat penting agar ibu tidak berisiko mengalami komplikasi serius.
Jadi Bunda, fenomena lithopedion memang terdengar menyeramkan, tapi juga menunjukkan betapa luar biasanya tubuh manusia melindungi dirinya sendiri.
Meski tidak menimbulkan bahaya langsung, Lithopedion mengingatkan kita betapa pentingnya pemeriksaan rutin selama kehamilan. Dengan adanya USG dan teknologi medis modern, kondisi kehamilan ektopik bisa lebih cepat terdeteksi.
Hal ini membuat kasus lithopedion semakin jarang ditemukan pada masa kini. Pemeriksaan kehamilan secara teratur membantu dokter memastikan janin berkembang dengan baik di dalam rahim, sekaligus menjaga kesehatan ibu.
Â
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Kisah Huang Yijun, Perempuan China yang Simpan Bayi Batu di Tubuh hingga Berusia 92 Th

Kehamilan
Mengenal Kehamilan Ektopik Terganggu, Ketahui juga Beragam Gejalanya

Kehamilan
Bila Pernah Mengalami Kehamilan Ektopik, Bagaimana Peluang Bunda untuk Hamil Lagi?

Kehamilan
Apa Itu Kehamilan Ektopik: Penyebab, Faktor Pendorong & Cara Pengobatan

Kehamilan
Benarkan Radang Panggul Bikin Susah Hamil? Tandai Gejalanya Bun


9 Foto
Kehamilan
9 Potret Gaya Busana Keluarga Kerajaan Inggris Usai Melahirkan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda