
kehamilan
Studi Temukan Dampak Gula Darah Rendah sebelum Hamil, Berisiko Menyebabkan Komplikasi Persalinan
HaiBunda
Senin, 22 Sep 2025 07:50 WIB

Daftar Isi
Bunda berencana memulai program hamil? Sebelum merencanakan kehamilan, Bunda sebaiknya memperhatikan kadar gula darah di dalam tubuh.
Banyak studi menemukan dampak buruk kadar gula darah tinggi pada kehamilan. Namun, tak banyak yang membahas soal efek kadar gula rendah atau hipoglikemia pada perkembangan janin.
Studi terbaru yang diterbitkan dalam PLOS Medicine menemukan dampak gula darah rendah sebelum hamil degan risiko komplikasi persalinan. Studi skala besar dari Tiongkok ini menemukan bahwa perempuan dengan kadar gula darah rendah sebelum kehamilan mungkin menghadapi risiko komplikasi kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa gula darah tinggi sebelum atau selama kehamilan dapat meningkatkan risiko komplikasi. Sementara itu, kadar gula darah rendah juga dikaitkan dengan hasil yang merugikan. Namun, belum jelas apakah gula darah rendah sebelum kehamilan bisa menimbulkan risiko bagi perempuan tanpa riwayat diabetes sebelumnya.
Nah untuk menjawabnya, peneliti di Chinese University of Hong Kong, Hanbin Wu, bekerja sama dengan National Research Institute for Family Planning di Beijing, melakukan studi retrospektif berskala besar menggunakan data dari layanan kesehatan gratis bagi perempuan yang berencana untuk hamil, yakni National Free Preconception Checkup Project.
Para peneliti menganalisis data 4.866.919 perempuan China berusia antara 20 hingga 49 tahun yang telah terdaftar dalam proyek pemeriksaan antara tahun 2013 dan 2016. Dari jumlah tersebut, hampir 240.000 ditemukan mengalami hipoglikemia sebelum konsepsi.
Studi ini menemukan bahwa perempuan dengan kadar gula darah rendah sebelum kehamilan memiliki risiko lebih tinggi terhadap hasil kehamilan yang merugikan, termasuk kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan cacat lahir.
"Selain memperhatikan perempuan dengan hiperglikemia sebelum hamil, temuan kami menyerukan untuk memperhatikan perempuan dengan hipoglikemia dalam skrining glikemik prakonsepsi," demikian pernyataan para penulis dalam studi, dikutip dari Asian Scientist.
Risiko bervariasi berdasarkan tipe tubuh
Dalam studi ini, para peneliti juga menemukan bahwa perempuan dengan hipoglikemia cenderung berusia lebih muda dan memiliki indeks massa tubuh (IMT) dalam kategori 'kurang berat badan'. Data tersebut dibandingkan dengan mereka yang memiliki kadar gula darah normal.
Namun, risiko yang terkait dengan hipoglikemia pra-kehamilan bervariasi untuk perempuan dengan IMT yang berbeda. Perempuan dengan berat badan 'kurang' lebih mungkin mengalami keguguran. Sementara itu, perempuan dengan berat badan berlebih dan hipoglikemia lebih kecil kemungkinannya melahirkan bayi yang lebih besar dari rata-rata untuk usia kehamilan mereka.
Berdasarkan temuan tersebut, para peneliti menyarankan bahwa skrining hipoglikemia pada tahap pra konsepsi atau sebelum hamil diperlukan. Pemeriksaan ini dapat membantu mengurangi risiko dan meningkatkan hasil kehamilan yang baik.
"Temuan ini juga menyoroti perlunya skrining komprehensif dan intervensi terkoordinasi untuk kadar glukosa plasma puasa abnormal sebelum dan selama kehamilan, yang krusial untuk intervensi dan mengurangi risiko hasil kehamilan yang merugikan," ujar para penulis.
Namun, para peneliti juga mengingatkan bahwa studi lebih lanjut diperlukan karena analisis mereka terbatas. Studi mendatang pada berbagai populasi dibutuhkan karena dapat membantu menentukan apakah temuan ini konsisten di seluruh dunia.
Apa itu kadar gula darah rendah?
Kadar gula darah rendah atau hipoglikemia adalah kondisi di mana kadar gula darah (glukosa) lebih rendah dari kisaran standar. Glukosa merupakan sumber energi utama tubuh.
Dilansir Mayo Clinic, hipoglikemia sering kali berkaitan dengan pengobatan diabetes. Namun, obat-obatan lain dan berbagai kondisi dapat menyebabkan gula darah rendah pada orang yang tidak mengidap diabetes, Bunda.
Hipoglikemia membutuhkan penanganan segera. Bagi banyak orang, gula darah puasa 70 miligram per desiliter (mg/dL), atau 3,9 milimol per liter (mmol/L), atau di bawahnya bisa menjadi tanda hipoglikemia.
Tanda kadar gula darah rendah
Ada beberapa tanda khas dari kadar gula darah rendah. Berikut tanda-tandanya:
- Wajah terlihat pucat
- Gemetar dan berkeringat
- Sakit kepala atau kepala terasa ringan
- Mudah lapar dan merasa mual
- Detak jantung tidak teratur atau cepat
- Mudah lelah
- Mudah tersinggung atau cemas
- Sulit berkonsentrasi
- Kesemutan atau mati rasa pada bibir, lidah, atau pipi
Pada kondisi yang parah, kadar gula darah rendah dapat menyebabkan kebingungan, ketidakmampuan untuk menyelesaikan tugas, hilang kesadaran, hingga kejang. Demikian studi terbaru yang mengungkap dampak kadar gula darah rendah sebelum hamil. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Melahirkan di Atas 30 Tahun Bisa Bikin Bunda Berusia Panjang, Benarkah?

Kehamilan
Usia Terbaik untuk Melahirkan antara 23 dan 32 Tahun, Bisa Pangkas Beberapa Risiko Ini Bun

Kehamilan
6 Perawatan Setelah Melahirkan, Bantu Kencangkan Kulit Kendur

Kehamilan
7 Persiapan Melahirkan Normal Supaya Berjalan Lancar, Bunda Perlu Tahu

Kehamilan
Suamiku, Genggaman Tanganmu Bisa Bikin Persalinanku Lebih Nyaman


5 Foto
Kehamilan
2 Kali Keguguran, Intip 5 Potret Kebahagiaan Ashilla Zee Eks Blink Melahirkan Anak Pertama
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda