Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Anak Jadi Suka Makan Sayur Hijau Jika Ibu Sering Mengonsumsinya saat Hamil, Ini Kata Studi Terbaru

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 12 Sep 2025 12:05 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil Makan
Ilustrasi Ibu Hamil Makan Sayuran Hijau/ Foto: Getty Images/iStockphoto/chanakon laorob
Jakarta -

Mengonsumsi makanan sehat dan bernutrisi sangat penting selama hamil. Salah satu jenis makanan yang disarankan adalah sayuran hijau.

Studi terbaru yang dipimpin oleh peneliti dari Durham University, Inggris menemukan manfaat makan sayuran hijau selama hamil dan kebiasaan makan anak setelah lahir. Menurut studi, bayi 'bereaksi lebih positif' terhadap makanan yang dikonsumsi ibunya di akhir kehamilan.

Studi ini secara khusus mempelajari ekspresi wajah bayi berusia tiga minggu yang ibunya secara teratur mengonsumsi kale atau kapsul bubuk wortel. Bayi yang terpapar kapsul wortel yang dikonsumsi ibu selama hamil diketahui bereaksi positif terhadap aroma wortel. Hal yang sama juga terjadi pada bayi yang ibunya mengonsumsi kapsul bubuk kale saat hamil.

"Analisis kami terhadap ekspresi wajah bayi menunjukkan bahwa mereka tampaknya bereaksi lebih positif terhadap aroma makanan yang dimakan ibu mereka selama bulan-bulan akhir kehamilan," kata penulis studi dan profesor Nadja Reissland, dilansir South China Morning Post (SCMP).

"Kemungkinan ini berarti kita dapat mendorong bayi untuk bereaksi lebih positif terhadap sayuran hijau, misalnya, dengan memperkenalkan mereka pada makanan ini selama kehamilan."

Reissland mengatakan bahwa ada kecenderungan bayi yang disapih diberi makanan yang lebih manis, seperti wortel tumbuk, pir, atau pisang. Namun, bayi yang terpapar sayuran hijau yang lebih pahit selama kehamilan mungkin akan mengembangkan selera terhadap rasa tersebut setelah lahir. Apalagi, bayi yang belum lahir memiliki indra penciuman yang sangat sensitif.

"Jika ibu memakan sayuran hijau yang pahit dan sehat, hal itu mungkin akan membuat anak-anak mereka menyukai dan menerimanya di kemudian hari," ungkap Reissland.

Secara lebih detail, studi ini dilakukan terhadap 32 bayi dari timur laut Inggris. Studi ini menindaklanjuti makalah penelitian tahun 2022 yang diterbitkan jurnal Appetite, di mana pemindaian USG 4D menunjukkan janin tersenyum ketika ibu mereka menelan wortel dan meringis ketika terpapar kangkung.

"Penelitian kami menunjukkan bahwa janin tidak hanya dapat merasakan dan membedakan berbagai rasa di dalam rahim, tetapi juga mulai belajar dan membangun memori untuk rasa tertentu jika terpapar berulang kali," ungkap penulis utama penelitian Dr. Beyza Ustun-Elayan.

"Ini menunjukkan bahwa proses mengembangkan preferensi makanan dimulai jauh lebih awal dari yang kita duga, yakni sejak dalam kandungan. Dengan memperkenalkan rasa-rasa ini sejak dini, kita mungkin dapat membentuk kebiasaan makan yang lebih sehat pada anak-anak sejak dini."

Studi jangka panjang tetap perlu dilakukan

Para peneliti menekankan bahwa temuan mereka hanyalah studi dasar, Bunda. Menurut peneliti, studi lanjutan yang lebih panjang diperlukan untuk memahami dampak jangka panjang terhadap perilaku makan anak, serta dilakukan pada kelompok bayi yang lebih besar di waktu yang berbeda.

Penelitian di masa mendatang juga harus mempertimbangkan pengalaman rasa setelah bayi lahir, seperti beberapa susu formula yang diketahui memiliki rasa pahit, yang dapat memengaruhi respons bayi terhadap aroma sayuran pahit dan tidak pahit.

Studi ini juga hanya melibatkan anak-anak dari ibu berkulit putih di Inggris. Para peneliti berharap, penelitian di masa mendatang harus diperluas untuk mengeksplorasi bagaimana praktik diet pada budaya yang berbeda dapat memengaruhi penerimaan janin terhadap beragam rasa.

Meski begitu, penelitian ini setidaknya dapat menjadi bukti tentang manfaat mengonsumsi sayuran hijau selama hamil. Selain bernutrisi, mengonsumsi sayuran hijau saat hamil ternyata juga bisa memengaruhi kebiasaan makan anak setelah lahir.

"Temuan ini memperkuat bukti yang menunjukkan bahwa rasa makanan yang dimakan ibu selama akhir kehamilan dipelajari oleh janin, mempersiapkan mereka untuk rasa yang mungkin mereka rasakan setelah lahir," ungkap rekan penulis penelitian dari Aston University, Profesor Jackie Blissett, mengutip laman News Medical.

Hal yang sama juga disampaikan profesor dari National Centre for Scientific Research (CNRS)-University of Burgundy, Benoist Schaal. Menurutnya, kebiasaan makan ibu memiliki peran penting dapat membentuk pengenalan rasa ke bayinya.

"Janin tidak hanya mendeteksi sejumlah kecil dari semua jenis rasa yang dicerna ibu, tetapi mereka juga bereaksi secara terbuka dan mengingatnya saat di dalam rahim dan kemudian setelah lahir untuk waktu yang cukup lama. Dengan cara ini, ibu memiliki peran pengajaran yang lebih awal, sebagai penyedia ingatan untuk bau atau rasa pertama pada bayinya," ungkap Schaal.

Demikian studi tentang manfaat makan sayuran hijau saat hamil pada anak setelah lahir. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda