Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Bahaya Daun Pepaya untuk Ibu Hamil: Risiko dan Efek Samping yang Perlu Diwaspadai

Melly Febrida   |   HaiBunda

Minggu, 14 Sep 2025 16:50 WIB

7 Manfaat Daun Pepaya untuk Kesehatan, Sehatkan Pencernaan hingga Kulit
Bahaya Daun Pepaya untuk Ibu Hamil: Risiko dan Efek Samping yang Perlu Diwaspadai/Foto: iStock
Daftar Isi
Jakarta -

Sejumlah orang mungkin menyukai masakan yang terbuat dari daun pepaya. Namun, ibu hamil perlu mewaspadai daun pepaya. Ada risiko dan efek samping yang dihadapi ibu hamil jika mengonsumsinya. 

Daun pepaya (Carica papaya L) juga sering digunakan sebagai pengobatan tradisional. Di dalamnya terkandung enzim papain, flavonoid, alkaloid, dan vitamin yang dianggap bermanfaat untuk kesehatan. Tetapi, ibu hamil perlu mewaspadai beberapa kandungan di dalam daun pepaya karena bisa berisiko untuk kehamilannya.

Dalam pengobatan tradisional, rebusan daun pepaya segar ditambahkan ke dalam teh untuk menyembuhkan malaria, sedangkan daun kering dan yang diawetkan digunakan sebagai cerutu untuk merokok oleh orang yang menderita gangguan pernapasan seperti asma.

Beberapa negara mengonsumsi daun muda pepaya segar  sebagai sayuran berdaun setelah dikukus. Di India, daun pepaya rebus direkomendasikan oleh praktisi Ayurveda sebagai pereda demam malaria dan demam berdarah karena ekstrak daun pepaya dianggap efektif untuk meningkatkan jumlah trombosit dan sel darah merah dan putih pada pasien setelah menderita demam virus.

Mengenal daun pepaya dan kandungan di dalamnya

Carica papaya L. termasuk dalam famili Caricaceae. Tanaman ini merupakan semak hortikultura tahunan yang berasal dari Pusat Mesoamerika, Amerika Tengah, dan Meksiko selatan [2–4] dan terutama dibudidayakan di wilayah tropis dan subtropis Brasil, Australia, Malaysia, Tiongkok, India, Thailand, Myanmar, Filipina, dan negara-negara tetangga lainnya.

Tidak hanya buah pepaya yang dikonsumsi tapi bagian lain dari tanaman seperti biji, daun, akar, bunga, kulit kayu, dan lateks telah digunakan secara tradisional di seluruh dunia untuk pembuatan berbagai formulasi obat. Namun, daun telah muncul sebagai salah satu bagian yang paling bermanfaat dengan segudang senyawa dan aktivitas yang meningkatkan kesehatan. 

Daun pepaya telah diidentifikasi memiliki lebih dari lima puluh komponen bioaktif dan oleh karena itu berguna dalam pengobatan berbagai penyakit manusia. Melansir PubMedCentral, analisis kimia dalam berbagai penelitian menggambarkan keberadaan sejumlah besar alkaloid, saponin, glikosida, flavonoid, senyawa fenolik, enzim, asam amino, lipid, karbohidrat, vitamin, dan mineral. 

Terdapat tujuh flavonoid yang ditemukan dalam daun pepaya, yaitu quercetin, kaempferol 3-rutinoside, quercetin3-(2G-rhamnosylrutinoside), quercetin 3-rutinoside, kaempferol 3-(2G-rhamnosylrutinoside), dan myricetin 3-rhamnoside. Asam kafeat, asam protokatekuat, quercetin, 5,7-dimetil kumarin, asam p-kumarat, dan asam klorogenat merupakan beberapa zat fenolik yang ditemukan dalam daun. 

daun pepayadaun pepaya/ Foto: istimewa

Bahaya daun pepaya untuk hamil

Menurut studi yang diterbitkan dalam Asian Research Journal of Gynaecology and Obstetrics, dalam hasil penelitian yang dilakukan di Nigeria bahwa daun pepaya mengandung zat aktif yang dapat bersifat toksik untuk rahim. Karena itu, perlu berhati-hati dalam penggunaannya selama kehamilan.

Namun, hal ini tidak serta merta memberikan efek yang sama pada manusia. Karena itu, efeknya pada ibu hamil dapat dikonfirmasi lebih lanjut. Pada penelitian ini menggunakan uji toksisitas terhadap 30 ekor tikus Wistar jantan dan betina fertil.

Berikut beberapa bahaya dari daun pepaya lainnya untuk ibu hamil dari berbagai sumber:

1. Risiko keguguran

Ekstrak daun pepaya C. mungkin mengandung prinsip bioaktif yang mampu menginduksi kontraksi uterus. Kontraksi tersebut berisiko memfasilitasi persalinan atau sebagai abortifasien. Ini mungkin karena kemampuan kandungan daun pepaya untuk mengikat reseptor histaminergik (H2) yang ada di uterus tikus, yang mendorong fluks kalsium di otot polos. 

Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa ektrak daun pepaya dapat menginduksi beberapa kontraksi uterus tikus hamil. Ini menunjukkan bahwa daun pepaya mengandung zat aktif yang dapat diisolasi dan diproses menjadi agen uterotonik murni, yakni merangsang kontraksi rahim, yang bisa meningkatkan risiko keguguran pada ibu hamil .

2.  Alergi dan hipersensitivitas

Enzim papain dalam daun pepaya dapat menyebabkan reaksi alergi, seperti ruam, gatal, hingga sesak napas. Kondisi tersebut dapat membahayakan ibu dan janinnya jika tidak segera ditangani. 

3. Gangguan pencernaan

Ibu hamil berlebihan mengonsumsi daun pepaya dapat menyebabkan rasa mual, muntah, dan iritasi lambung karena kandungan enzim proteolitik. 

4. Bisa memicu keracunan

Mengonsumsi daun pepaya dalam jumlah besar dapat bersifat toksik terhadap organ hati dan ginjal model hewan. Ini  berisiko meningkatkan beban kerja organ ibu hamil.

Beberapa bahaya ini tak dapat diremehkan. Sebaiknya ibu hamil mengonsumsi daun depaya, baik dalam bentuk segar maupun olahan untuk menjaga kesehatan diri serta janin.

Efek samping ibu hamil mengonsumsi daun pepaya

Ibu hamil yang mengonsumsi daun pepaya berisiko mengalami efek samping seperti:

  • Reaksi alergi seperti ruam, gatal, dan sesak.
  • Gangguan pencernaan.
  • Rasa nyeri dan kram perut.
  • Perdarahan vagina.

Jika ibu hamil ingin mengonsumsi daun pepaya, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan agar lebih aman.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda