Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Mengenal Tradisi Yuezi China, Ibu Tak Boleh Mandi & Sikat Gigi Sebulan setelah Melahirkan

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Kamis, 11 Sep 2025 08:30 WIB

Ilustrasi melahirkan
Mengenal Tradisi Yuezi China, Ibu Tak Boleh Mandi & Sikat Gigi Sebulan setelah Melahirkan/Foto: Getty Images/kieferpix
Jakarta -

Usai melahirkan, ada beberapa ritual yang mungkin masih lekat dilakukan. Khususnya masyarakat China yang mengenal tradisi Yuezi China di mana ibu tak boleh mandi dan sikat gigi sebulan pasca melahirkan.

China memang masih lekat dengan berbagai tradisi yang dipraktikkan dalam berbagai sendi kehidupan. Salah satunya bagaimana ritual usai melahirkan yang dikenal dengan Yuezi perlu dilakukan.

Seorang ibu di Beijing, Yan Zhang, mengatakan kalau dirinya selama 30 hari setelah melahirkan putranya, dijauhkan dari semua pekerjaan rumah tangga, dan semua orang memperlakukan dirinya seperti ratu. 

Hal tersebut ternyata memang lumrah dialami para perempuan di Tiongkok pada umumnya. Setelah melahirkan, para perempuan termasuk Yan diharuskan melakukan Yuezi yakni sebuah tradisi kuno yang secara harfiah berarti menunggu bulan.

Makna di balik tradisi Yuezi sendiri yang membuat perempuan seperti ratu ialah dikarenakan tubuh perempuan masih rapuh setelah melahirkan dan membutuhkan perawatan, istirahat, dan nutrisi khusus. Tradisi Yuezi sendiri sudah hadir dalam budaya Tiongkok selama ribuan tahun. 

Konon, budaya tersebut disebutkan dalam teks ramalan berusia 2000 tahun yang dikenal sebagai I-Ching, atau Kitab Perubahan. Yuezi sendiri ialah praktik yang masih dipegang teguh oleh para tetua dan dipraktikkan secara luas di seluruh Tiongkok, Taiwan, dan Hong Kong.

Secara tradisional, ibu mertua bertugas menegakkan aturan Yuezi, yang dalam bentuknya paling ketat mengharuskan ibu pascapersalinan untuk tidak mandi, mencuci rambut, menyikat gigi, atau keluar rumah selama 30 hari. Sebaliknya, mereka harus tetap di tempat tidur dengan tubuh tertutup dari ujung kepala hingga ujung kaki, kaus kaki, dan topi, terlepas dari musimnya, serta makan enam kali sehari.

Makanan ini sebaiknya terdiri dari telur, sup, ayam, ikan mas, dan makanan harus hangat serta dimasak (bukan mentah), dan disiapkan tanpa garam, seperti dikutip dari laman Vice.

Terlepas dari apa saja yang boleh dimakan atau dilakukan, Yuezi merupakan waktu yang cukup membahagiakan, kata seorang ibu. Karena, ia merasa jadi pusat perhatian keluarganya. Selain itu, setelah melahirkan putranya, yang masih merupakan jenis kelamin yang sangat disayangi di Tiongkok, ia merasa tenang setelah mengetahui bahwa bagi suaminya, pemulihan kesehatan istrinya sama pentingnya dengan merayakan kelahiran pewaris baru.

Tidak seperti kebanyakan ibu baru di Tiongkok, Yan beruntung memiliki ibunya sendiri yang mengawasi Yuezi-nya, yang lebih jarang tetapi dianggap lebih baik daripada menjalani proses ini dengan mertua. Ketika ibu Yan melahirkan Yan, misalnya, ibu mertuanya mengharuskannya menunggu berminggu-minggu sebelum menyikat gigi atau mandi.

Sebaliknya, Yan, menyikat gigi seperti biasa, dan ia mandi untuk pertama kalinya setelah delapan hari, waktu yang dibutuhkan agar sayatan dari operasi caesarnya sembuh dengan baik.

Saat melahirkan putranya, Yan menjelaskan bahwa menunda mandi atau menjaga tubuh tetap hangat dari ujung kepala hingga ujung kaki tidaklah terlalu sulit. Meskipun, ia menduga bahwa aturan-aturan ini lebih penting untuk diikuti di masa ketika sebagian besar rumah tangga di Tiongkok tidak memiliki akses ke air panas, pemanas, atau pengering rambut.

Sebagai tanda bahwa beberapa tradisi Yuezi sedang dimodifikasi untuk menyesuaikan dengan kenyamanan modern, beberapa rumah sakit kini menyalakan AC untuk musim panas di Tiongkok. Namun, perubahan ini tidak merata dan kepatuhan ketat terhadap tradisi tersebut telah mengakibatkan setidaknya beberapa kejadian tragis terjadi.

Pada Agustus lalu, seorang perempuan di Shanghai meninggal karena sengatan panas setelah terbungkus selimut tebal setelah melahirkan, dan beberapa bulan sebelumnya, seorang ibu baru lainnya meninggal karena trombosis arteri pulmonalis akibat keterbatasan gerak selama Yuezi.

Aturan Yuezi, dalam bentuknya yang paling ketat memang mengharuskan ibu pascapersalinan untuk tidak mandi, menyikat gigi, atau keluar rumah selama 30 hari.

Namun, banyak perempuan di Tiongkok tetap menghormati beberapa bentuk Yuezi, yang begitu mengakar dalam budaya Tiongkok sehingga hadir di diaspora ada pusat Yuezi di Queenz dan Los Angeles dengan perempuan di luar negeri dapat menghormati tradisi pascapersalinan layaknya mereka berada di Tiongkok.

Jika seorang ibu baru lebih suka menjalankan Yuezi di rumahnya sendiri, maka hal itu bisa dilakukan. Bahkan, ada perusahaan yang berbasis di AS, seperti Jing Mommy dan Meal4Mom, yang menyiapkan makanan dengan bahan-bahan pokok Yuezi yang dapat disiapkan dan diantar setiap harinya dengan biaya USD2 ribu per bulan.

Ya, perempuan Tiongkok sangat menghormati tradisi Yuezi karena keluarga mereka mengharapkan mereka melakukannya, tetapi juga karena mereka takut jika tidak melakukannya maka hal itu dapat membahayakan kesehatan mereka di masa mendatang.

Selain aspek makanan, aspek umum lainnya dalam tradisi Yuezi yang Yan pilih untuk tidak diperhatikan ialah bagian ketika pita katun sepanjang 12 meter dililitkan erat di perut perempuan setelah melahirkan. Sebagai bentuk pengikatan perut, metode ini bertujuan untuk membantu ibu baru mendapatkan kembali bentuk tubuh mereka dan meminimalkan pergeseran organ yang terjadi secara alami selama kehamilan.

Yan mempertimbangkan beberapa pilihan termasuk impor dari Jepang yang lebih moderen dan sedikit terinspirasi dari dominatrix dengan Velcro, tetapi ternyata semuanya terlalu ketat. Ia keudian mencoba menggunakan salah satu sikat gigi katun khusus yang dibuat untuk pascapersalinan, tetapi tidak terlalu efektif, dan segera beralih kembali ke sikat gigi nilon biasa.

Pengalaman Yuezi Yan lainnya yang cukup mewah dirasakannya yakni ada yuesao yang tinggal di rumah atau doula pascapersalinan. Doula tersebut siaga 24 jam sehari dan mengurus segala hal yang berkaitan dengan bayi seperti memandikan, menyendawakan, mengganti popok, membedong, dan lainnya. Selain itu, yuesao juga mengurus sang ibu, memberikan pijatan untuk meredakan nyeri dan merangsang produksi ASI, membantu pemulihan pascapersalinan, merencanakan dan memasak semua makanan, serta sebagian besar pekerjaan rumah tangga lainnya.

"Kami mempekerjakan seorang Yuesao terutama karena tidak ada seorang pun di keluarga yang cukup percaya diri untuk merawat bayi mungil, kata Yan. Ibunya berkata yang melakukan segalanya untuknya saat dirinya lahir, jadi beliau bahkan tidak tahu cara memandikan bayi dengan benar.

Ibu saya mengatakan bahwa ibunya melakukan segalanya untuknya ketika saya lahir, jadi dia bahkan tidak tahu cara memandikan bayi dengan benar, katanya.

Meskipun dilatih khusus untuk merawat bayi baru lahir dan ibu mereka, Yuesao umumnya merupakan seorang profesional paruh baya yang mungkin sebelumnya memiliki karier yang tidak terkait dan ingin mendapatkan sedikit uang tambahan untuk masa pensiun, atau untuk membantu membeli properti bagi putra-putra mereka.

Dengan bantuan Yuesao, para ibu merasa sangat terbantu teutama dalam mengatasi nyeri punggungnya. Dengan bantuan Yuesao juga, para ibu dapat mandi pertama kali segera setelah sayatan dari operasi caesarnya tampak kering, dan ia menyikat giginya seperti biasa. 

Itulah serba serbi Yuezi bagi para perempuan di Tiongkok, ya, Bunda. Sungguh sangat membantu para ibu pasca persalinan sehingga meminimalisasi risiko baby blues. Semoga informasinya membantu, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda